Dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan warga desa Tanjunganom, mahasiswa UNNES GIAT 3 yang ditempatkan di desa Tanjunganom, Kecamatan Kepil, Kabupaton Wonosobo dibawah bimbingan (DPL) Dimas Wicaksono S.T., M.eng. mengadakan kegiatan sosialisasi pengolahan biji kakao yang menyasar pada kelompok tani wanita desa Tanjunganom, Kecamatan Kepil, Kabupaten wonosobo.
Sosialisasi pengolahan biji kakao ini digagas oleh Moh. Kemal A. Para selaku anggota dalam Unnes GIAT 3 desa Tanjunganom. Kegiatan ini dillaksanakan pada hari Sabtu, 10 Desember pukul 09.00 WIB bertempat di balai desa Tanjunganom yang menyasar kepada kelompok tani wanita desa Tanjunganom, Kecamatan Kepil, Kabupaton Wonosobo.
Tanaman kakao yang ada di Desa tanjunganom terbilang cukup banyak yang tersebar disetiap dusun desa Tanjunganom. Namun sayangnya, tanaman tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat baik itu dijual mentahan ataupun diolah menjadi coklat. Berangkat dari masalah tersebut, Moh. Kemal A. para selaku penggagas kegiatan ini  manganggap bahwa patut kiranya untuk melakukan kegiatan sosialisasi pengolahan biji kakao.
Proses kegiatan sosisalisasi pengolahan biji kakao ini dijelaskan dengan beberapa poin yang disampaikan. Mulai dengan pengenalan jenis dan manfaat kakao, kemudian dilanjutkan dengan cara pengolahan biji kakao menjadi coklat bubuk dan coklat batang. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk konsistensi mahasiswa Unnes GIAT 3 untuk mendorong warga desa Tanjunganom agar supaya dapat memanfaatkan potensi desa yang kemudian menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.
Penggagas kegiatan sosialisasi pengolahan biji kakao Moh. Kemal A. Para dalam rilis yang dikirim ke kompasiana menjelaskan, diadakannya program ini tidak hanya berfokus pada sosialisasi, melainkan pengenalan pengolahan biji kakao. Selain itu, kegiatan ini akan membuka wawasan baru bagi masyarakat terkait dengan pemanfaatan potensi desa yang dapat menjadi bentuk usaha baru untuk masyarakat.
Salah satu perangkat desa yang juga menjadi peserta dalam kegiatann ini, pak Irvan juga memberikan tanggapan terkait kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Unnes GIAT 3. Beliau mengucapkan terima kasih karena telah melaksanakan kegiatan ini dengan alat yang sederhana sehingga para petani desa juga dapat mempraktekannya di rumah. Sesuai dengan masalah yang ada di desa Tanjunnganom, bahwa buah kakao yang tumbuh di desa Tanjunganom belum  dimanfaatkan dengan baik sehingga kebanyakan buah kakao hanya tumbuh dan busuk di pohonnya saja. " kegiatan pengolahan kakao ini menjadi awal baik penuh harapan bagi petani Desa Tanjunganom setelah petani bisa mengolah biji kakao, kemudian pemerintah Desa Tanjunganom juga akan menindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan lanjutan terkait konsep pemasaran". Tambahnya
Karena kegiatan ini bersifat pelatihan, sasaran yang dalam kegiatan ini adalah kelompok tani wanita diharapkan dapat mempraktekan pengetahuan baru terkait pengolahan biji kakao ini dirumah. Tidak hanya itu, implementasi yang sifatnya berkelanjutan juga diharapkan dapat membawa perekonomian desa yang lebih baik dan lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H