Mengenal Diplomasi Publik Indonesia Melalui Rempah-Rempah Khas Nusantara
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahan alam maupun hasil alam-nya. Indonesia yang merupakan negara berkembang yang mampu mengenalkan makanan khasnya melalui diplomasi budaya yang dikenal dengan Gastrodiplomacy, yang bertujuan untuk membentuk National Branding. Ketidakseimbangan arus informasi dunia yang didominasi oleh informasi yang berasal dari negara-negara maju, menyebabkan sangat berkurangnya arus informasi yang berasal dari negara berkembang. Hal ini dapat berakibat pada ketidaktahuan dan kesalahpengertian terhadap berbagai persoalan yang tengah dihadapi negara-negara berkembang. Oleh karena itu, Gastrodiplomasi menjadi strategi agar negara berkembang lebih dikenal dan lebih mendapat simpati dari masyarakat internasional. Â
Makanan menjadi sarana komunikasi non verbal yang sangat kuat untuk mengubah persepsi publik internasional dan mempromosikan negara di panggung global. Bagi banyak warga dunia yang tidak bepergian ke luar negeri, pendekatan kuliner dapat merupakan daya tarik kuat untuk mengenal dan mengunjungi bagian-bagian lain dari dunia yang belum mereka ketahui melalui rasa makanan negara lain. Pada Indonesia sendiri yang mengenalkan diplomasi budayanya melalui makanan dengan menggunakan bumbu-bumbu yang khas. Dimana rempah indonesia yang memang banyak di incar oleh banyak negara internasional karena memang cita rasanya yang khas.
Makanan dapat menjadi instrumen yang membentuk pemahaman lintas budaya yang dapat meningkatkan interaksi dan kerja sama dengan negara lain. Tidak heran jika makanan indonesia sangat disukai oleh negara luar karena memang dibuat dengan rempah-rempah pilihan dari indonesia. Makanan indonesia yang kaya akan rempah memberikan peran alternatif dalam hubungan internasional, khususnya dalam diplomasi publik maupun diplomasi budaya negara itu sendiri.
     Â
Sejarah dan perkembangan diplomasi publik melalui Rempah Indonesia
Indonesia juga merupakan salah satu negara penghasil rempah-rempah dunia, yang menunjukkan dari sejarah bangsa Indonesia pada abad 16 dan 17 Portugis, Spanyol dan Belanda memperebutkan Indonesia karena melimpahnya rempah-rempah di Indonesia. Untuk bumbunya yang khas Masakan Indonesia menggunakan cengkeh, pala, kapulaga, andaliman, Kayu secang, kemukus, bunga lawang, ketumbar, kemiri dan serai, jahe, kunyit, cengkih, Lada, kayu manis, pala, dan juga vanila.Â
Ragam bumbu menciptakan hidangan terkenal seperti Rendang, Nasi  Gorengan, sate, soto dan makanan Indonesia lainnya. Tentu sudah kita ketahui jejak sejarah perdagangan rempah-rempah dan sejarah penjajahan di Indonesia, dimana pada saat itu Indonesia ingin di rebut karena tanahnya yang subur dan hasil alam yang baik. Sehingga dapat dibuktikan sampai sekarang bahwa Indonesia masih menjadi penghasil komoditas utama rempah-rempah dunia. Di mana Produk unggulannya adalah lada, pala, cengkih, bunga pala, dan kayu manis. Destinasi teratas ekspor rempah-rempah Indonesia ialah Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Singapura, dan Jepang. Â
Sampai saat ini, Perkembangan gastronomi kuliner Indonesia tidak lepas dari peran rempah-rempah yang  subur di negeri ini. Migrasi orang mencari sumber rempah-rempah, kerjasama kerajaan-kerajaan yang menyebar ke nusantara karena perdagangan rempah-rempah, perebutan kekuasaan sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, misteri negeri rempah-rempah, budidaya dan budidaya dari masyarakat adat. makanan  kolonial, konflik antar negara dan kesepakatan berdasarkan kepentingan kerajaan  menjadikan cerita tentang cita rasa negeri rempah-rempah. Pencarian jati diri dan jati diri bangsa Indonesia  juga dapat dilihat dalam kisah  pesona rempah nusantara.
Pada tahun 2011 Makanan asal Sumatera Barat disebut Rendang mendapat juara/peringkat pertama dan makanan terenak di dunia menurut CNN. selain itu ada pula Makanan cepat saji di Indonesia disebut Indomie yang juga digandrungi banyak orang di luar negeri karena mie instannya berimbang dengan Rempah-rempah dari Indonesia yang memiliki cita rasa asin, teksturnya enak dan harganya sangat murah. Dengan meningkatnya popularitas makanan Indonesia yang memiliki cita rasa rempah-rempah khas Indonesia membuat turis ingin merasakan makana indonesia. Dua bule asal Amerika mencicipi makanan Indonesia dan dipublikasikan di dunia maya oleh berbagai komunitas mancanegara lewat YouTube. Tidak Hanya saja, mereka juga memberikan komentar tentang setiap hidangan. Alien itu adalah restoran yang dikunjungi oleh Robin Broadfoot dan rekannya Keith Habersberger Simpang Asia dan coba 9 masakan Indonesia. Makanan pertama mereka ujiannya adalah nasi goreng. Keith bilang nasi gorengnya enak Besar Ia bahkan menyukai nasi goreng karena menggunakan kecap manis Indonesia. Hidangan lain yang bisa dicoba adalah Cendol, Gado-Gado, Sate, Mie Ikan goreng, bakar, nasi gulung, rendang dan pisang goreng. Setelah mencoba yang berbeda memakannya, mereka menyukainya dan mereka sangat puas dengan cita rasa masakan Indonesia.
Saat ini, Memang restoran yang menyajikan makanan Indonesia telah membantu mendongkrak bisnis makanan di luar negeri, meskipun jumlah restoran Indonesia tidak sebanding dengan restoran Asia lainnya seperti restoran Cina, Thailand, dan Vietnam. Misalnya, dengan ikatan sejarah di Belanda, salah satu negara dengan diaspora Indonesia terbesar, restoran Indonesia yang didirikan beberapa dekade. Menghadapi persaingan yang kuat dari restoran Thailand dan Vietnam yang baru. Di Belanda, menu restoran Indonesia tradisional, masakan pedas yang relatif terkenal secara global seperti rendang, sate ayam, sup, nasi goreng, gado-gado. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal (2012) mencatat hampir tidak ada restoran Indonesia yang dikenal di pasar utama Amerika Serikat, sementara banyak restoran Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan Afghanistan tersebar di seluruh wilayah Amerika Serikat.