Mohon tunggu...
Yenita Evayani
Yenita Evayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Jurusan Hubungan Internasional

menyebarkan informasi akan lebih baik dari pada dipendam sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Menjalankan Gastrodiplomacy di Negara Konstituen (Studi Kasus: Gastrodiplomacy Indonesia di Inggris)

1 April 2023   14:15 Diperbarui: 1 April 2023   15:31 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan Gastrodiplomacy 

            Perkembangan dunia internasional saat ini telah membawa kita pada zaman modern, di mana Era sekarang diplomasi dimanfaatkan sebagai alat untuk mewujudkan kepentingan nasional dengan cara damai. Jika awalnya diplomasi digunakan untuk negosiasi perang. Namun berbeda dengan zaman sekarang ini di mana soft power lebih banyak digunakan untuk menjalin kerjasama maupun meningkatkan brand awareness bangsa. Diplomasi tidak hanya dapat dilakukan di satu bidang saja, tetapi dapat dilakukan dari segala bidang seperti, publik, ekonomi, pendidikan, sosial ataupun budaya bahkan makanan khas dari suatu negara juga dapat digunakan untuk meningkatkan citra negaranya melalui diplomasi makanan. 

          Gastrodiplomacy atau diplomasi makanan atau dikenal juga dengan diplomasi publik merupakan bagian dari diplomasi budaya yang dikenalkan melalui budaya makanan. Hal ini dimanfaatkan Indonesia untuk mengenalkan gastrodiplomacynya melalui kuliner. Makanan merupakan suatu industri yang tidak akan punah namun akan terus berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman. Indonesia juga memiliki beberapa startegi untuk mempertajam promosi ke negara luar lainnya. Dengan strategi yang dilakukan Indonesia untuk mempromosikan kuliner tersebut, maka diharapkan dapat mengenal budaya-budaya negara lain. Hal tersebut dikarenakan kuliner merupakan sarana komunikasi non verbal yang sangat kuat untuk mengubah persepsi publik internasional dan mempromosikan negara di kanca global. 

Perkembangan diplomasi Kuliner Indonesia 

            Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan gastrodiplomacy, hal itu bukan tanpa alasan dilakukan karena Indonesia memiliki agriculture yang sangat baik dan hasil bumi yang sangat mendukung untuk Indonesia menerapkan gastrodiplomacy. Hal itu dapat dilihat dari indonesia yang dikenal sebagai negara penghasil rempah terbaik yang merupakan bahan dasar pertama untuk menciptakan makanan yang lezat. Dalam hal ini, Indonesia juga perlu meningkatkan Gastrodiplomacy di tingkat internasional dengan meningkatkan jumlah restoran yang ada di seluruh belahan dunia. Salah satu negara tujuan Indonesia yaitu Inggris. Melihat adanya peluang pasar di Inggris yang dibuktikan oleh mahasiswa dan pengusaha asal Indonesia yang memulai bisnis kuliner di inggris dan jumlah restoran Indonesia di Inggris yang masih sangat minim. 

           Hubungan antara Indonesia dan Inggris terjalin dengan cukup baik sejak tahun 1949. Di mana sejak saat itu hubungan diplomatik kedua negara di resmikan dengan ditandai dengan adanya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London yang merangkap di Irlandia dan International Maritime Organization (IMO) serta Kedutaan Inggris di Jakarta yang merangkap Timor Leste dan ASEAN. Indonesia dan Inggris juga menjalin kerjasama bilateral dalam bidang ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, serta sosial budaya. Dalam hal ini, Pemerintah indonesia mulai melirik dan mewacanakan gastrodiplomasi pada tahun 2011 yang bertujuan untuk memperkuat diplomasinya. Indonesia menggunakan konsep soft power yang merupakan salah satu negera middle power dengan melakukan gastrodiplomacy. Contoh yang dapat dilakukan untuk mengembangkan gastrodiplomacy yaitu dengan membuka gerai-gerai makanan atau restoran yang menyajikan makanan khas suatu negara melalui kegiatan ekonomi serta melakukan ekspor makanan ke negara luar. 

            Hubungan bilateral kedua negara mejadi semakin kuat dengan indonesia yang telah menunjukan pencapaian di dunia internasional. Indonesia dinilai oleh pemerintah Inggris sebagai salah satu kekuatan yang berpengaruh cukup besar di kawasan. Memiliki kesamaan nilai dan prioritas kerjasama internasional yang sejalan dengan inggris di berbagai bidang. Kedua negara memiliki kesamaan fondasi politik yang sama-sama kuat dalam membina kerja sama, sehingga sebagai semana negara demokrasi pemerintah Inggris mendukung integritas dan kedaulatan Indonesia, termasuk aspek diplomasi publik. Walaupun diplomasi kuliner di Indonesia masih belum menjadi fokus utama pemerintah dalam melaksanakan diplomasi publiknya, tetapi pemerintah telah mengupayakan program yang memanfaatkan keberagaman kuliner dalam setiap kesempatan dalam mencapai kepentingan nasional dalam mempromosikan kekayaan kuliner yang dapat berkembang menjadi peluang ekonomi dan pariwisata di Indonesia. 

         Pada tahun 2010, Indonesia mencoba memulai program yang mengusung tema Rendang Diplomasi unruk membuka gerbang awal gastrodiplomasi. Program ini berjalan dengan lancer dan hasilnya cukup baik. Sehingga pada tahun 2011 Cable News Network (CNN) melalui "Facebook Poll" mengenai World's 50 best Foods. Hasil polling itu menunjukan bahwa rendang menjadi makanan yang paling di gemari dan berada di posisi pertama. Populernya masakan rendang tak luput dari bantuan media yang beberapa kali menyorot makanan asal Minangkabau tersebut. Pemberitaan tentang makanan Rendang ini membuat popularitas masakan tersebut menjadi meningkat. Bagi Indonesia, mempromosikan rending bisa menjadi sebuah nation branding untuk Indonesia dengan promosi makanan ini dibantu oleh media. 

              Lalu pada acara Acara IndoTaste yang diadakan di London, Inggris memiliki agenda untuk menjaga hubungan bilateral antara Indonesia dengan Inggris serta mempromosikan budaya kontemporer Indonesia di Inggris. Acara ini diselenggarakan oleh Indonesian Diaspora Limited dan didukung oleh KBRI di London dan menyuguhkan sekitar 20 makanan khas Indonesia. Bagi negara berkembang diplomasi kuliner juga bermanfaat secara ekonomi. Masakan Indonesia sangat beragam dan memiliki rasa yang dapat diterima masyarakat internasional, bahkan Rendang Padang telah tercatat sebagai salah satu makanan favorit secara internasional. Indonesia harus dapat memanfaatkan kondisi tersebut sebagai celah keunggulan kompetitif di dunia internasional. Lalu Festival-festival kulinernya pun diadakan kembali seperti pada tahun 2017 Indonesia Kotemporer (IKON) bertempat di Kampus School of Oriental and African Studies (SOAS) di kota London. Acara ini telah dilakukan selama tujuh kali berturut-turut oleh Lembaga Non-profit ARTiUK dengan tujuan untuk mempromosikan kesenian dan budaya Indonesia bekerjasama dengan KBRI dan SOAS melalui tema Glorius Food dengan mempersembahkan demo masak yang dilakukan oleh koki kelas dunia. Berbagai budaya dimiliki Indonesia baik dari segi kuliner, kesenian ataupun musik menjadi salah satu modal Indonesia dalam menjalankan diplomasinya guna memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Dengan pendekatan soft power ini, diharapkan kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus berlangsung serta dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak. Terutama untuk Indonesia agar lebih memperlebar pengetahuan akan budaya yang ada di Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun