Pembuatan mural dengan tema keberagaman budaya Indonesia merupakan bagian penting dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilaksanakan di SMPN 3 Cilegon oleh siswa kelas 8. P5 sendiri merupakan inisiatif yang diambil oleh pemerintah untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan siswa di sekolah.Â
Dalam kegiatan pembuatan mural ini, siswa tidak hanya belajar mengenai seni dan teknik menggambar mural, tetapi juga memahami lebih dalam tentang keberagaman budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Tema ini dipilih sebagai representasi dari keragaman etnis, suku, agama, bahasa, dan tradisi yang ada di Indonesia.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengasah kreativitas siswa melalui media seni mural. Seni mural menjadi sarana ekspresi yang sangat efektif untuk menyalurkan ide, perasaan, serta pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Dalam hal ini, keberagaman budaya Indonesia menjadi inspirasi utama. Siswa diharapkan mampu menggali lebih dalam tentang makna keberagaman budaya, mengapresiasi perbedaan, dan mengekspresikannya dalam bentuk visual yang menarik dan bermakna.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila. Salah satu nilai yang sangat ditekankan dalam kegiatan ini adalah gotong royong, di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menghasilkan mural yang mencerminkan identitas budaya bangsa. Kerja sama dalam tim ini sangat penting karena memungkinkan siswa untuk belajar bagaimana menghargai pendapat orang lain, mengelola konflik, serta menyatukan ide-ide yang berbeda menjadi sebuah karya yang utuh.
Kegiatan pembuatan mural ini dimulai dengan tahap perencanaan. Pada tahap ini, siswa diajak untuk melakukan eksplorasi mengenai berbagai aspek keberagaman budaya di Indonesia. Mereka mempelajari berbagai budaya, mulai dari adat istiadat, tarian, pakaian tradisional, hingga makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, siswa juga diberikan wawasan tentang bagaimana keberagaman budaya tersebut memperkaya kehidupan sosial di Indonesia.
Setelah melakukan eksplorasi, siswa kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk merancang desain mural yang akan mereka buat. Dalam tahap ini, siswa diajak untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyusun elemen-elemen yang akan dimasukkan ke dalam mural mereka. Mereka harus memutuskan bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan pesan tentang keberagaman budaya Indonesia melalui gambar. Proses perencanaan ini melibatkan diskusi antar anggota kelompok, di mana setiap anggota memberikan ide dan masukan.
Ketika desain sudah final, tahap eksekusi dimulai. Siswa mulai mengaplikasikan desain mereka di dinding yang telah disiapkan. Di sinilah keterampilan teknis mereka diuji, mulai dari kemampuan menggambar hingga mengatur proporsi dan warna dalam karya mereka. Namun, proses ini tidak hanya menekankan pada hasil akhir berupa mural yang indah, tetapi juga pada proses pembelajaran yang mereka lalui. Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk bersabar, mendengarkan pendapat orang lain, serta bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Selama proses pembuatan mural, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas mereka. Guru memberikan masukan mengenai teknik menggambar dan pewarnaan, serta membantu siswa ketika mereka menghadapi kendala. Namun, guru juga memberi ruang bagi siswa untuk bereksplorasi dan menemukan solusi mereka sendiri, sehingga siswa bisa merasa bahwa karya yang mereka hasilkan benar-benar merupakan hasil jerih payah dan kreativitas mereka sendiri.
Pembuatan mural ini secara langsung berkaitan dengan penguatan nilai-nilai dalam Profil Pelajar Pancasila. Salah satu nilai yang sangat kuat dalam kegiatan ini adalah gotong royong. Gotong royong adalah nilai yang mencerminkan semangat kerja sama dan solidaritas antar individu dalam mencapai tujuan bersama. Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk bekerja sama dengan teman-teman mereka, menghargai perbedaan pendapat, serta membangun kekompakan dalam kelompok.
Selain gotong royong, kegiatan ini juga mengasah kemandirian siswa. Meskipun bekerja dalam kelompok, setiap siswa diharapkan bisa memberikan kontribusi yang berarti. Mereka harus bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada mereka, baik itu dalam hal menggambar, pewarnaan, atau ide kreatif yang mereka sumbangkan. Dengan demikian, siswa belajar untuk menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka sendiri.
Kreativitas juga merupakan salah satu nilai penting yang ditekankan dalam kegiatan ini. Siswa diajak untuk berpikir kreatif dalam merancang desain mural mereka. Mereka harus menemukan cara yang unik dan menarik untuk menyampaikan pesan tentang keberagaman budaya Indonesia. Proses ini melibatkan banyak imajinasi dan eksplorasi, di mana siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka secara visual.
Nilai lain yang juga diperkuat melalui kegiatan ini adalah berpikir kritis. Dalam merancang mural, siswa harus bisa menganalisis berbagai elemen yang ada dalam budaya Indonesia dan memutuskan bagaimana cara terbaik untuk merepresentasikannya. Mereka harus mempertimbangkan bagaimana setiap elemen budaya yang mereka masukkan dalam mural bisa saling berhubungan dan membentuk sebuah cerita yang utuh. Proses berpikir kritis ini sangat penting dalam mengasah kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang tepat.
Kegiatan pembuatan mural ini memiliki banyak manfaat bagi siswa. Pertama, kegiatan ini membantu siswa untuk lebih mengenal dan menghargai keragaman budaya di Indonesia. Dengan mempelajari berbagai budaya yang ada di Indonesia, siswa diajak untuk melihat bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi sesuatu yang harus dihargai dan dirayakan. Hal ini sangat penting dalam membentuk sikap toleransi dan saling menghormati di antara sesama.
Kedua, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengasah keterampilan sosial mereka. Melalui kerja sama dalam kelompok, siswa belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, mendengarkan pendapat orang lain, serta menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif. Keterampilan sosial ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika mereka harus bekerja dalam tim di masa depan.
Ketiga, kegiatan ini juga mengasah keterampilan artistik siswa. Melalui proses pembuatan mural, siswa belajar tentang berbagai teknik menggambar dan pewarnaan. Mereka juga belajar bagaimana mengatur komposisi dan proporsi dalam sebuah karya seni. Keterampilan artistik ini tidak hanya berguna dalam seni, tetapi juga dalam berbagai bidang lain yang membutuhkan kreativitas dan perhatian terhadap detail.
Keempat, kegiatan ini memberikan siswa kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas. Seni mural adalah media yang sangat fleksibel, di mana siswa bisa mengekspresikan ide dan perasaan mereka dengan cara yang unik. Kebebasan berekspresi ini sangat penting dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa, karena mereka merasa bahwa karya yang mereka hasilkan adalah cerminan dari diri mereka sendiri.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan mural dengan tema keberagaman budaya Indonesia di SMPN 3 Cilegon merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang seni dan teknik menggambar mural, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang keberagaman budaya di Indonesia.Â
Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat nilai-nilai dalam Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, kreativitas, dan berpikir kritis. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi sarana yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial, artistik, dan intelektual siswa, sekaligus membentuk karakter yang menghargai perbedaan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H