Filosofi Ki Hajar Dewantara

Kudengar namamu aku bergetar

kusebut namamu aku terdiam

kulihat namamu aku terkagum

Baca juga: Persembahan untuk Guru Terhebat

kutulis namamu aku terbayang

Ing ngarso sung Tulodo begitu melekat dalam keseharian 

Pembiasaan baik dari tegur, salam sapa yang diucapkan

Baca juga: Itik Buruk Rupa Dijaman Milenial

Ing madyo mangun karso begitu melekat dihati untuk mengilhami insan 

inspirasi yang terus terasah tanpa rasa lelah meneruskan  langkah yang terayun

Tut Wuri Handayani selalu mengikuti dari belakang tanpa lelah walau langkah agak lamban

terus setia mengayunkan dan merangkaikan langkah yang tak  tergoyahkan

Filosofi Ki hajar Dewantara yang mulai tertanam dalam hati dan pekerjaan

tanpa tuntutan hak yang berkontradiksi dengan keadaan

semangat maju mencerdaskan generasi emas Indonesia 

tanpa henti terus belajar mengupgrade skil dan kemampuan

Guru adalah sosok yang juga terkadang putus asa mencari jawaban

akan tuntutan yang terus datang menghadang

Guru adalah sosok pejuang tanpa henti berpikiran

siswa tercinta terus mengukir prestasi tanpa meninggalkan kodrat alam dan zaman

Mari berjuang bersama guru penggerak yang terus bergerak

mereka tergerak untuk melanjutkan perjuangan 

mereka menggerakkan untuk mewujudkan impian

Indonesia maju jaya dimanapun dan kapanpun jua.