Untuk sebagian besar orang yang hidup di era 90-an akan menganggap bahwa permainan tradisional lebih hebat dibandingkan permainan zaman sekarang, benarkah seperti itu? Mari kita ulas sebentar.
Permainan merupakan media atau sarana paling mudah bagi orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai baru secara menyenangkan dan mudah diserap untuk anak-anak. Sebelum usianya siap untuk bersekolah, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain. Untuk itulah sudah sewajarnya orang tua memilah dan memilih jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan tahap perkembangan si kecil agar proses belajar bisa berjalan secara maksimal.
[caption caption="Permainan Dulu"][/caption]
Â
[caption caption="Permainan Sekarang"]
Setiap permainan tentunya mempunyai manfaat dan tujuan tertentu, dan macamnya ada banyak sekali.
Permainan yang menirukan perbuatan orang dewasa atau Mainan tentang aktivitas sehari-hari
Fungsi dari permainan dengan jenis ini adalah untuk melatih kreativitas serta kemampuan bersosialisasi yang baik. Selain itu mainan-mainan ini juga dapat digunakan untuk mengenalkan dan mendekatkan mereka pada kehidupan sehari-hari di sekitar mereka.
90an : Main pasar-pasaran, membuat rumah-rumahan dari kain, membuat pakaian boneka dari kertas, main dokter-dokteran, main sekolah-sekolahan, masak-masakan, main perang-perangan, dan lainnya.
Sekarang: Permainan bisnis dengan kartu monopoli, membuat rumah/bangunan dari mainan balok, seperti Lego dan membangun sebuah kota dengan games SimCity, mengganti-ganti pakaian boneka dan merancang fashion boneka/atau foto wajah kita dengan games-games fashion, main dokter-dokteran dengan peralatan kedokteran mainan, main masakan-masakan, main games battle, games mengemudilan pesawat, dan lainnya.
Permainan yang melatih kecakapan dan kekuatan fisik
Permainan dengan jenis ini akan melatih kecakapan motorik anak, melatih koordinasi kaki, tangan dan otak sekaligus. Jika dimainkan bersama-sama dapat melatih anak untuk bersosialisasi, serta mengajarkan tentang sportifitas (tentang menang dan kalah). Untuk permainan yang dilakukan secara bergantian juga mengajarkan anak tentang adanya giliran atau bergantian serta berbagi.
90an: Gobak sodor, jetungan, bandulan, balapan lari, dan lainnya.
Sekarang: Flying fox, meniti jembatan gantung, main jungkat-jungkit, main sepeda, main sepak bola, dan lainnya.
Permainan yang melatih kepekaan panca indera.
Permainan dengan jenis ini akan melatih kepekaan panca indera, seperti indera penglihatan, pendengaran, perasa, dll. Selain itu juga dapat menambah kemampuan koordinasi anggota badan serta menstimulasi memori serta interaksi sosial.
90an: Petak umpet, main kelereng, main dakon, main macanan, menggambar di tanah, dan lainnya.
Sekarang: Permainan lempar bola, lempar anak panah ke sasaran, dan lainnya.
Permainan yang melatih kecakapan bahasa, kreativitas, dan kecerdasan otak.
Pada dasarnya kemampuan atau kecakapan anak dalam berbahasa, kreativitas, dan kecerdasan dapat diperoleh dengan stimulasi yang dilakukan secara terus menerus oleh orang tua, salah satunya melalui permainan-permainan sederhana yang dilakukan secara rutin.
90an: Tebak-tebakan, mendongeng, cerita pengalaman, dan lainnya.
Sekarang: Tebak-tebakan, cerita pengalaman, main games edukasi, dan lainnya.
Permainan untuk melatih kebersamaan lewat gerak dan lagu
Mengajak anak bernyanyi sambil menggerakkan badan atau menari dapat menambah koordinasi anggota badan serta menstimulasi memori serta interaksi sosial.
90an: Permainan sluku-sluku batok, jamuran, cublak-cublak suweng, ilir-ilir, kidang talun, dan lainnya.
Sekarang: Permainan meniru pentas artis, misalanya Cherrybelle.
Jika kita cermati dengan seksama, ternyata permainan anak dulu dan sekarang secara bentuk mungkin berbeda, namun fungsi dan manfaatnya tetaplah sama. Perbedaan mendasar terletak pada bentuk permainannya serta media yang digunakan. Jika dulu kebanyakan permainan dilakukan secara konvensional dengan berkumpul bersama dan berinteraksi secara langsung, namun sekarang beberapa permainan dapat dilakukan secara online.
Sebagai orang tua marilah bijak dalam memilih dan memantau permainan apa saja yang dimainkan anak-anak kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H