Mohon tunggu...
Yeni Setyaningrum
Yeni Setyaningrum Mohon Tunggu... Staff Software Quality Assurance -

Sederhana, Ramah, Supel

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Orang Tua Modern Harus Melek Teknologi

22 September 2015   17:03 Diperbarui: 22 September 2015   17:08 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang Ibu adalah impian bagi semua kaum perempuan, banyak yang beranggapan bahwa wanita belum sempurna jika belum menjadi ibu. Namun tahukah Anda bahwa menjadi Ibu bukanlah sebuah title kebesaran tanpa diembel-embeli sebuah tanggung jawab besar. Pada zaman ibu-ibu kita dulu, tidak banyak yang dikahawatirkan karena teknologi belum berkembang pesat dan anak-anak bisa diawasi dengan mudah karena dulu anak-anak masih menggunakan permaian tradisional, seperti main gundu, petak umpet, gobak sodor, dll. Dunia mereka masih aman dari pengaruh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kita bisa tahu siapa temannya dan dimana mereka di jam-jam tertentu. Sebagian besar anak-anak masih mudah dikontrol, lebih penurut dan tahu tata krama.

Namun jaman telah berubah secara drastis, apa yang mereka temui setiap harinya tidak bisa kita kontrol 100%. Tak ada lagi permainan tradisional yang anak-anak jaman sekarang mainkan, sehingga mereka kurang bersosialisasi dan kurang berinteraksi dengan sesamanya. Mereka lebih sering berinteraksi dengan gadget dan dunia lain yang belum tentu diketahui oleh para orang tua. Orang tua jaman sekarang lebih banyak disibukkan dengan dunia kerjanya, tak banyak waktu yang dihabiskan dengan buah hati mereka sehingga kedekatan dengan anak menipis. Banyak yang beranggapan bahwa dengan memenuhi materi yang mereka butuhkan sama dengan membesarkan anak, padahal tanggungjawab psikis lebih berat dibandingkan tanggungjawab materi. Bukan berarti mengesampingkan materi, namun harus diimbangi dengan pengawasan dan perhatian agar buah hati bisa tumbuh menjadi sosok atau pribadi yang mempunyai nilai-nilai moral.

Orang tua jaman sekarang harus ekstra waspada dan berhati-hati dengan setiap jenis pergaulan yang diikuti oleh anak-anak. Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, jarak tidak lagi menjadi halangan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk merusak moral anak-anak. Memberikan kebebasan kepada anak memang diperlukan, namun kebebasan yang terkontrol dan bertanggungjawab, bukan kebebasan yang tidak ada aturannya dan bebas menerobos etika-etika atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sekali-sekali bolehlah bahkan harus bagi orang tua untuk mengikuti kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anak-anak selama sehari penuh, jangan sampai lengang hingga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sudah sangat banyak kasus pembunuhan, penculikan, bahkan pemerkosaan terjadi karena keteledoran orang tua. Jika ada pihak yang patut disalahkan pertama kali atas musibah yang dialami oleh anak-anak adalah orang tuanya. Banyak jalanan-jalanan sepi diisi dengan pasangan muda-mudi bukan muhrimnya yang sedang memadu kasih, sungguh miris jika hal seperti ini dibiarkan saja dan tidak dilakukan tindakan pencegahan.

Belum lagi adanya berbagai media sosial yang memungkinkan siapa saja berhubungan dengan anak-anak. Sebenarnya media sosial diciptakan untuk hal-hal yang bermanfaat, namun tidak sedikit yang memanfaatkannya untuk hal negatif, seperti penipuan, perampokan, pencurian, dll. Media sosial seperti pasar bebas, siapa saja bebas menyebarkan hal-hal positif maupun negatif. Pengawasan orang tua tentunya sangat dibutuhkan sebagai filter bagi anak untuk tidak salah memasuki dunia atau pergaulan yang salah. Sudah waktunya bagi para orang tua untuk melek teknologi.

Orang tua jaman sekarang harus melek teknologi, agar bisa memantau anak 24 jam walaupun secara fisik tidak bisa menemani anak selama 24 jam. Berikut sedikit ulasan mengenai manfaat media sosial :

  1. Sosialisasi

    Mengingat bahwa anak-anak lebih sering berinteraksi dengan gadget dibandingkan dengan teman-temannya secara langsung, otomatis media sosial menjadi sarana bagi mereka untuk bersosialisasi. Jika meraka menemukan lingkungan yang tepat maka media sosial akan sangat membantu, namun jika mereka terjerumus di lingkungan yang tidak baik maka sudah menjadi tanggungjawab bagi orang tua untuk melakukan pencegahan.

  2. Buku Diary

    Karena kurangnya perhatian atau waktu yang ada antara orang tua dan anak, media sosial bisa menjadi tempat bagi anak untuk mencurahkan segala hal yang dialaminya, tidak jauh beda dengan buku diary. Jika ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan hal ini, tentu saja bisa menjadi celah bagi mereka untuk berbuat jahat

  3. Bertemu Teman Lama

    Selama ini jarak menjadi penghalang bagi kita untuk bertemu dengan teman-teman lama kita semasa sekolah dulu. Namun dengan media sosial akan membantu kita menemukan orang-orang yang dulu pernah kita kenal.

  4. Bertemu Teman Baru

    Karena jarak tidak lagi menjadi penghalang dalam bergaul di media sosial, maka akan sangat banyak sekali bisa dijumpai teman-teman baru dari segala penjuru dunia. Teman-teman baru inilah yang harus diperhatikan dengan sangat oleh para orang tua agar anak-anak tidak salah bergaul.

  5. Media Penghibur

    Segala hal bisa di-share di media sosial, dari mulai MP3, film, video, dll. Memang tidak semuanya berisi konten yang negatif, namun sudah sewajarnya jika kita tahu jenis hiburan apa yang dikonsumsi oleh anak-anak kita.

  6. Penyalur Hobi

    Banyak sekali grup-grup yang dibuat di media sosial yang menampung orang-orang dengan latar belakang hobi yang sama. Selain grup dengan latar belakang hobi, juga banyak sekali grup-grup yaang berbau pornogratif, bagi anak-anak yang belum paham betul dengan setting account untuk menghindari grup-grup seperti itu sangat besar kemungkinannya dimasukkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ke grup tersebut.

  7. Informasi Ter-update

    Kesadaran perkembangan teknologi yang sangat tinggi, menjadikan para penyedia informasi untuk memanfaatkan teknologi khususnya media sosial untuk menyediakan informasi terupdate. Sayangnya masih sedikit atau minim sekali perhatian para penyedia informasi dalam melakukan pencegahan bagi anak-anak dalam mengakses informasi yang belum sesuai dengan usianya.

  8. Meminta Bantuan

    Karena pergaulan di media sosial yang sangat luas, maka tidak jarang media sosial dimanfaatkan untuk meminta bantuan. Naluri anak perempuan meminta bantuan, dan naluri anak laki-laki memberikan bantuan. Jika yang memberikan bantuan memang memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif maka tidak menjadi masalah, tapi bagaimana jika celah ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab?

  9. Menambah Pengetahuan

    Banyak sekali ditemukan ebook-ebook di internet atau di media sosial. Selain itu juga banyak sekali dijumpai update pengetahuan atau penemuan serta penelitian terbaru yang bisa menambah pengetahuan.

  10. Mencari Uang

    Jika dimanfaatkan dengan baik, media sosial bisa digunakan sebagai media promosi untuk menjual produk. Namun media sosial juga bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan penipuan, pencurian, penculikan, dll.

     

Saatnya orang tua melek teknologi dan lakukan pengawasan terhadap aktifitas di media sosial yang dilakukan oleh anak-anak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun