Mohon tunggu...
Yeni Mujiani
Yeni Mujiani Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Apa yang dilihat dan didengar dituliskan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Songsong Pers Bermartabat 2025 Menjadi Fokus Utama Refleksi Akhir Tahun 2024

28 Desember 2024   13:10 Diperbarui: 28 Desember 2024   13:10 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fhoto acara refleksi akhir tahun 2024 dokumentasi FWJI

BOGOR | Pertumbuhan dan perkembangan era digital di Indonesia merupakan bentuk sajian tehnologi yang menjadi keharusan semua generasi maupun kalangan profesi, semua dipaksa dan atau terpaksa untuk terlibat di dalamnya. Tentunya hal tersebut memiliki 2 mata tombak sisi positif ataupun sisi negatif.

Begitu juga halnya dengan tumbuh dan berkembangnya dunia jurnalis yang semakin meroket, sehingga sadar atau tidak sadar, wajib atau tidak wajib semua mengikuti perkembangan tehnologi yang kian pesat. Untuk itu, FWJ Indonesia menginisiasi adanya suatu tatanan dalam fungsi kontrol tata kelola Pemerintah kedepan.

"Kami mencoba mengevaluasi kembali hal-hal yang dianggap sebagai pengingat bahwa perlu adanya kekuatan bersama para organisasi kewartawanan dalam proyeksi Pers Bermartabat tahun 2025 nanti. "Kata Ketum FWJ Indonesia, Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan paska digelarnya Refleksi Akhir tahun 2024 di The Gazebo Cafe Bogor, Jum'at (27/12/2024).

Sebagai muatan penting, lanjut dia, kegiatan itu guna dilaksanakan untuk melihat kembali pencapaian profesi serta melihat banyaknya diskriminatif, kriminalisasi Pers, dan bahkan sering terjadi gesekan antar profesi.

"Kami melihatnya itu bukanlah suatu kegagalan, namun hal ini bisa menjadi tolak ukur kami untuk memperbaiki kualitas profesi bersama kawan-kawan para organisasi pers kedepan. "Ucapnya.

Dalam refleksi akhir tahun 2024 'Songsong Pers Bermartabat', Opan mengulik sedikitnya lima (5) hal yang menjadi evaluasi bersama, yakni;

1. Mengeratkan kembali dan menjaga keutuhan profesi;
2. Membangun sinergitas dan humanitas;
3. Menumbuhkan sensitifitas maupun kepekaan sesama profesi;
4. Mengevaluasi tatanan profesi dalam bingkai kontrol publik tata kelola pemerintah;
5. Bersama membangun bangsa.

Hal yang sama juga dikatakan Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin saat menghadiri undangan refleksi akhir tahun 2024 bersama para organsiasi kewartawanan di The Gazebo Cafe Bogor. Dia mengutarakan jurnalis merupakan garda terdepan NKRI. Kesejahteran serta taraf ekonomi wartawan harus lebih diprioritaskan.

"Semua wartawan dari media manapun dan dari organisasi manapun adalah anak-anak ku. Saatnya kalian mendapatkan kelayakan hidup untuk memenuhi kehidupan. Kesejahteraan para wartawan itu yang harus dipikirkan oleh Pemerintah, dan para stakeholder, alasannya karena pers bukan sebagai profesi biasa, akan tetapi pers adalah profesi yang memiliki full power. "Jelas Tatang Zaenudin.

Fhoto pembina FWJI saat menghadiri acara dokumen FWJI
Fhoto pembina FWJI saat menghadiri acara dokumen FWJI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun