Mohon tunggu...
Yeni Endah
Yeni Endah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Seorang pejuang kelainan langka Friedreich's Ataxia yang memiliki hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perjalanan Aman dan Nyaman bagi Difabel Bersama Grab

21 November 2019   08:19 Diperbarui: 5 Desember 2019   12:29 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika memesan GrabCar. Teliti dengan baik nama, foto, rating, jenis mobil dan plat kendaraan. Sebelum masuk ke mobil cek kembali identitas kendaraan dan pengemudi apakah sesuai dengan informasi yang tercantum di aplikasi. Konfirmasikan kembali nama pengemudi agar perjalanan tidak salah. Jika pengemudi menggunakan jenis kendaraan dan nomor polisi berbeda dengan informasi yang tertera di aplikasi, saya akan membatalkan pesanan demi keamanan.

5. Membagikan status perjalanan

Di aplikasi Grab, ada pilihan share status. Saya biasa membagikan status perjalanan pada ibu. Sehingga informasi nama pengemudi, foto, nomor plat kendaraan, dan lokasi saya bisa diketahui.

6. Koordinasi dengan orang yang akan menolong di lokasi tujuan

Jika akan bepergian saya selalu koordinasi dengan orang yang akan membantu saya di lokasi tujuan. Saya biasa menghubungi mereka tiga kali melalui telpon yaitu saat berangkat, di tengah perjalanan dan ketika akan sampai lokasi. Hal tersebut saya lakukan, agar mereka sudah siap membantu ketika saya datang.

7. Selalu berdoa pada Allah agar perjalanan menggunakan GrabCar berjalan lancar.

Bagi saya pribadi menggunakan GrabCar itu aman dan nyaman. Tak ada rasa takut akan perlakuan yang diskriminatif, karena pada aplikasi Grab, ada ruang yang tersedia bagi penumpang untuk melaporkan jika dalam perjalanan, penumpang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari pengemudi. Dan hal tersebut tidak tersedia pada transportasi konvensional. Menurut saya transportasi konvensional, seperti Taksi juga kadang tidak jujur dalam pembayaran.

Berdasarkan pengalaman ketika naik taksi konvensial si pengemudi sengaja menghentikan kendaraan lebih lama padahal lampu sudah menyala hijau atau sengaja mengambil rute lebih jauh dengan alasan jalan yang biasa dilalui macet. Sehingga argo taksi menjadi tidak masuk akal dan mau tidak mau sebagai penumpang harus membayar. Tentang tarif yang membengkak tidak akan terjadi jika kita memakai GrabCar, karena sebelum memesan penumpang sudah tahu terlebih dahulu berapa ongkos yang harus dibayarkan.

Ketika pengemudi mengantar saya ke tujuan tak lupa saya memberi masukan, ketika pengemudi bersikap kurang ramah terhadap difabel. Mungkin pengemudi tersebut belum memahami cara berinteraksi yang baik dengan difabel pengguna kursi roda seperti saya. Atau ketika pengemudi memberikan layanan yang baik, maka saya akan memberikan 5 Bintang dan tip.

Setelah menentukan nominal tip, saya juga memberikan penilaian lain tentang pengemudi atau kendaraannya berupa kondisi kendaraan, pelayanan yang diberikan, sampai navigasi yang tepat sehingga dapat memangkas waktu perjalanan. Masukan yang saya bertujuan agar Grab bisa meningkatkan dan menjaga kualitas layanan. Saat menggunakan GrabCar saya selalu melakukan top up atau isi ulang saldo Ovo melalui pengemudi Grab untuk memudahkan saya dalam membayar layanan Grab tanpa menggunakan uang tunai. Selain mengisi ulang saldo Ovo di pengemudi Grab, pengguna juga bisa melakukan top up di aplikasi Grab melalui ATM, internet banking, jaringan Alfamart, dan kartu debit.

Memberi tip dan rating untuk pengemudi GrabCar (Foto : Grab ID)
Memberi tip dan rating untuk pengemudi GrabCar (Foto : Grab ID)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun