SOLO, 26 November 2024 -- Rotary District 3420 bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro sukses menggelar Workshop Kesehatan Mental: Aksi Transformasi Gen Z Berbasis Komunitas di Ballroom Hall, Grand City Hotel Solo, Sabtu (23/11/2024). Acara ini diikuti oleh 60 peserta, terdiri dari 50 perwakilan komunitas seperti Duta GenRe Putra Putri Solo, Forum Anak Surakarta, siswa SMA/SMK, dan mahasiswa dari berbagai universitas. Selain itu, 10 guru Bimbingan Konseling (BK) turut hadir sebagai pendamping.
District Governor Elect Rotary District 3420, dr. Dyah Anggraeni, menyebutkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan fokus Rotary dalam pencegahan penyakit (prevention of diseases), khususnya kesehatan mental. "Dulu, penyakit selalu diidentikkan dengan masalah fisik. Sekarang, kita harus lebih memperhatikan mental, yang sering kali tidak terlihat. Data menunjukkan bahwa sekitar 4,6% remaja di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Pelatihan ini melatih mereka bagaimana mengatasi stres, mencegah perundungan, dan menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing," ujarnya.
Dyah juga menambahkan bahwa edukasi kesehatan mental sangat penting untuk membantu generasi muda memahami peran mereka sebagai pelopor perubahan dalam lingkungan sosial mereka. "Kami ingin generasi muda tidak hanya sadar akan pentingnya kesehatan mental tetapi juga mampu menggerakkan komunitas mereka untuk saling mendukung," tambahnya.
Past District Governor Rotary District 3420, Febri H. Dipokusumo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan serupa yang sebelumnya diadakan di Semarang. "Kami ingin kegiatan ini menjadi role model bagi kota Solo. Harapannya, ke depan kami bisa bekerja sama dengan pemerintah kota untuk menjangkau lebih banyak anak muda," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa program ini mencakup edukasi dasar serta upaya meningkatkan solidaritas generasi muda.
Sesi utama workshop dipandu oleh Dr. Hastaning Sakti, M.Kes., Psikolog, dari Fakultas Psikologi UNDIP. Ia menyoroti pentingnya regulasi emosi dalam mendukung kesehatan mental generasi muda. "Masalah kesehatan mental pada anak muda bervariasi, mulai dari perundungan, hubungan toksik, hingga kasus serius seperti bunuh diri. Di sini, kami mengajarkan regulasi emosi, mengenal potensi diri, dan membangun kepercayaan diri agar peserta mampu menjadi agen perubahan di lingkungan mereka," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini menekankan 70% praktik dan 30% teori. Metode yang digunakan melibatkan pendekatan informal, seperti sesi diskusi lesehan untuk menciptakan suasana yang nyaman. "Kami ingin peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga memahami bagaimana mengaplikasikan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.
Kegiatan ini turut diwarnai sambutan dari beberapa tokoh penting. Secara virtual, Past District Governor (PDG) Rotary District 3420, Romy Junardi, memberikan apresiasi atas pelaksanaan workshop ini. Ia menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat diperluas ke lebih banyak daerah di Indonesia.
Kepala Dinas Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah, juga hadir memberikan sambutan. Ia menegaskan pentingnya program kesehatan mental untuk mendukung perkembangan generasi muda yang sehat, baik secara akademis maupun emosional.
"Kami mendukung penuh kegiatan seperti ini karena kesehatan mental adalah fondasi penting dalam mencetak generasi muda yang berkualitas," katanya.
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Â Prof. Dian Ratna Sawitri S.Psi., M.Si., Ph.D, menyampaikan bahwa kolaborasi antara universitas, komunitas, dan organisasi seperti Rotary sangat strategis untuk menciptakan dampak nyata di masyarakat.
"Harapannya pelatihan ini dapat membantu peserta memahami pentingnya regulasi emosi dan membangun komunitas yang saling mendukung," ujarnya.
Perwakilan Pemerintah Kota Solo juga menyampaikan dukungannya dalam sambutan. Ia menyoroti bahwa kesehatan mental merupakan salah satu isu prioritas yang harus ditangani bersama oleh semua pihak.
"Solo siap menjadi kota yang mendukung inisiatif-inisiatif kesehatan mental seperti ini," tuturnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas lembaga, komunitas, dan generasi muda dapat menghasilkan dampak positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap kesehatan mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H