Karakter jujur pada zaman sekarang semakin memprihatinkan. Tindakan mencontek, melanggar peraturan, perilaku korupsi, merupakan sebagian tindakan yang terjadi karena hilangnya nilai kejujuran. Berbohong menjadi perilaku yang biasa-biasa saja. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk karakter jujur melalui Pendidikan Pancasila. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila ini merupakan salah satu pelajaran yang menekankan pada perilaku jujur. Sedangkan Globalisasi merupakan suatu perkembangan yang pesat dan cepat di berbagai bidang, khususnya di bidang inovasi dan komunikasi. Globalisasi diartikan sebagai sisi jaman dimana dunia seakan-akan tanpa ada batasan. Ini menyiratkan bahwa globalisasi mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi positif yang dibawanya pasti membuat segalanya lebih mudah. Dan sisi negatif yang sering terjadi adalah jatuhnya moralitas suatu negara. Untuk itu, kita memerlukan suatu benteng dalam menghalau dampak negatif dari globalisasi ini, selain benteng yang kuat kita juga membutuhkan filter atau penyaring masuknya pengaruh asing yang bertentangan dengan karakteristik suatu bangsa. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan karakter pelajar yang jujur sebagai upaya pencegahan dekadensi moral di era globalisasi. Penelitian dilaksanakan di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Widang dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, wawancara terhadap guru dan siswa, dokumentasi berupa gambar, dan literasi berdasarkan artikel ilmiah yang relavan. Hasil penelitian menunjukan bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila berhasil membentuk karakter jujur siswa. Perilaku jujur siswa sejalan dengan muatan materi dalam mata pelajaran ini yakni tentang nilai dan norma dalam Pancasila.
terdapat tujuh justifikasi harus tersampaikannya
Pendidikan karakter. yaitu:
1. Cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupannya.
2. Cara untuk meningkatkan prestasi akademik.
3. Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat lain.
4. Persiapan  siswa  untuk  menghormati  pihak  atau  orang  lain  dan  dapat  hidup  dalam masyarakat yang beragam.
5. Berangkat  dari  akar  masalah  yang  berkaitan  dengan  problem  moral-sosial,  seperti ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran kegiatan seksual, dan etos kerja (belajar) yang rendah.
6. Persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja.
7. Pembelajaran nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja peradaban.
Sebagai cara berpikir dan falsafah bagi masyarakat Indonesia. Pancasila adalah alasan pelaksanaan seluruh bagian kehidupan bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya dalam bidangpendidikan. Ada lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK, yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian, dan kegotongroyongan. Setiap nilai tidak tetap tunggal, tetapi berinteraksi satu sama lain yang tumbuh secara progresif dan membentuk keseluruhan individu (Kemendikbud, 2017) dalam (Ismail, 2020).