Mohon tunggu...
Yeni Dewi Siagian Psikolog
Yeni Dewi Siagian Psikolog Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Professional Training Organizer, Human Capital Practitioner, Digital Marketing ,Trainer dan Assessor BNSP Licensed | Coach, Productivity and Women Empowerment Psychologist | Member of APA (American Psychological Association) | WeSing @yenidewisiagianpsikolog | Twitter @yenidewisiagian | FB/IG @yenidewisiagianpsikolog | YouTube @yenidewisiagianpsikologtv | Pernah bekerja sebagai Journalist di Majalah Intisari (KKG) | Business Inquiries Contact 0812-9076-0969 | Founder of www.butterflyconsultindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Career Switch Alias Beralih Profesi, Siapa Takut?

18 Juli 2023   01:41 Diperbarui: 20 Juli 2023   23:59 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Image by gstudioimage on Freepik

Ketika saya sampai di kastilnya yang indah, beliau sendiri yang menerima saya di depan pintu rumahnya, langsung mengarahkan saya ke meja yang sudah ada hidangan pembuka yaitu cake coklat. Ia (bukan asistennya lho ...) lalu menanyakan "Mbak lebih suka coklat atau kopi?" Lalu asistennya menyediakan coklat enak yang hangat buat saya. Sebelum memulai diinterview, ia mengajak saya melihat semua koleksi pakaian yang ada di rumahnya. Rancangannya betul-betul merupakan rancangan yang extravaganza ! 

Interview berjalan dengan hangat dan penuh keramahan yang bukan basa basi. Bahkan saking asyiknya kami berbicang apa saja, tidak terasa hari sudah mendekati jam makan malam. 

Saat mau pamit pulang, beliau mengajak saya untuk makan bersama ia dan timnya di kastilnya yang indah. Menu malam itu crab (kepiting) dengan sedikit red wine, kiriman dari resto yang ternama saat itu. Ia juga mengajak saya mendengarkan lagu yang ditawarkan pengarang lagunya, untuk jadi lagu yang akan dipakai saat ia melakukan fashion show untuk koleksi pakaiannya. Katanya : "biasanya fashion show saya lakukan di sini (di kastilnya - sehingga eksklusif) dan kadang saya juga memainkan musik di depan tamu-tamu saya."

Tak hanya sampai disitu, sebelum saya pulang, beliau minta saya mendengarkan ia memainkan piano di grand piano-nya dan mengajak saya bernyanyi. Berhubung saya suka menyanyi, saya pun menyanyikan beberapa lagu yang sama dengan lagu yang beliau mainkan di pianonya. 

Berhubung hari sudah malam saya pamit pulang dengan hati yang senang, sudah diterima dengan baik dan diantar sampai ke depan pintu kastil oleh sang desainer yang rendah hati dan multi talented (multi talenta). Padahal dengan segala kehebatannya, bisa saja dia tidak bersikap sehangat itu (seperti yang akan saya ceritakan di akhir tulisan ini. Mengapa tidak ? Baju rancangannya dipakai oleh orang-orang yang spesial, seperti keluarga bangsawan Brunei, Queen Rania (sebelum diangkat menjadi ratu) dan Lady Diana. Bahkan saking sukanya Lady Diana atas baju rancangannya, bajunya dipakai 2 (dua) kali oleh Lady Diana di depan public juga oleh istri raja sinetron saat itu dan kelas atas lainnya di Indonesia saat itu.

Walaupun banyak pengalaman yang seru dan menyenangkan yang saya dapatkan saat bekerja sebagi reporter, namun saya berkeinginan untuk menjadi seorang pebisnis. Bisnis yang saya lakukan pertama kali adalah mendirikan toko bunga bersama seorang teman saat masih bekerja sebagai reporter.

Saya dan teman saya  menimba ilmu bisnis di Enterpreneur University sambil mempraktekkan ilmunya di toko bunga kami, namanya "Mentari Florist".

Merintis bisnis sambil bekerja kantoran bukan hal yang mudah, karena walaupun lokasi kantor dan toko bunga kami berdekatan, tapi kami harus ekstra kuat secara fisik, psikis dan emosi. Kami harus tetap bekerja dengan baik (perform di kantor) dari pagi sampai malam. Pagi sampai sore di kantor di Palmerah, sore sampai malam di toko bunga kami di Rawa Belong. Untungnya kami bisa lakukan dengan baik, sehingga pekerjaan di kantor Palmerah tidak terganggu, walau harus pulang lebih malam setiap hari Senin -Jumat, dan tetap bekerja sampai sore di hari Sabtu.

Setelah merasa mendapatkan ilmu yang cukup sebagai reporter, saya lalu memutuskan untuk mengundurkan diri dan lebih serius dengan bisnis saya saat itu. 

Flower arrangement (rangkaian bunga) dari toko bunga kami cukup bagus sehingga beberapa kali pernah masuk majalah yang mengulas pernikahan dan masuk ke acara televisi. Kami juga menangani dekorasi untuk pernikahan di salah satu perumahan mewah di Jakarta Selatan dan jadi toko bunga langganan anak salah satu pejabat saat itu.

Dari situ saya dan rekan saya lalu lanjut mendirikan talent management dengan nama Jakarta Bintang Management yang memasukkan SPG (Sales Promotion Girl/Boy) ke berbagai event juga memasukkan talent untuk casting di beberapa PH (Production House).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun