Mohon tunggu...
Yeni Dewi Siagian Psikolog
Yeni Dewi Siagian Psikolog Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Professional Training Organizer, Human Capital Practitioner, Digital Marketing ,Trainer dan Assessor BNSP Licensed | Coach, Productivity and Women Empowerment Psychologist | Member of APA (American Psychological Association) | WeSing @yenidewisiagianpsikolog | Twitter @yenidewisiagian | FB/IG @yenidewisiagianpsikolog | YouTube @yenidewisiagianpsikologtv | Pernah bekerja sebagai Journalist di Majalah Intisari (KKG) | Business Inquiries Contact 0812-9076-0969 | Founder of www.butterflyconsultindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pornografi Merusak Otak Anda dan Mengubah Karakter Anda

14 Juli 2023   13:47 Diperbarui: 17 Juli 2023   16:05 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mark Kastleman, penulis Buku The Drug Of The New Millenium dan pakar adiksi pornografi di Amerika Serikat menjelaskan, ternyata pornografi terbukti menghasilkan zat kimia pada otak, yang sama dengan zat kimia yang dihasilkan otak saat mengkonsumsi narkoba.

Pada seseorang yang kecanduan pornografi, di otaknya terjadi kerusakan yang terletak pada pre-frontal cortex (otak bagian depan). Letaknya di tengah dahi. Ini disebut juga dengan OTAK SPIRITUAL, bagian otak yang memutuskan benar dan salah dalam kehidupan kita.

Kerusakan ini mengakibatkan, seseorang tersebut tidak melakukan fungsi-fungsi sosial sebagai berikut (disadur dari Majalah Femina No. 45/XXXVIII.20-26 November 2010) :
1. membuat perencanaan
2. mengendalikan hawa nafsu dan emosi
3. mengambil keputusan (keputusan sering keliru atau tidak matang karena otak spiritualnya telah dirusak pornografi dan percabulan)
4. mengendalikan impuls/rangsangan (yang berkaitan dengan pornografi dan percabulan)

Berita baiknya : Allah Maha Luar Biasa ... Otak adalah sel-sel hidup yang terus meregenerasi ketika ada kerusakan.  

Walau sebagian dari belahan otak mengalami kerusakan, tetapi dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik kembali, sel-sel otak yang sudah rusak bisa bagus kembali. Kebiasaan baik ini adalah mendekatkan diri kepada Allah, melatih kebiasaaan yang baik dan menjauhi prnografi dan semua hal yang menjurus ke pornografi dan pencabulan.

Ada pengalaman seseorang yang  tubuhnya sebagian sudah lumpuh karena kerusakan otak. Dengan melakukan latihan-latihan, sel-sel otaknya yang sudah rusak ternyata bagus kembali, meskipun usianya sudah setengah abad (baca : Brain Rules karangan John Medina).

Yang dibutuhkan disini adalah sikap sadar dan kemauan untuk berubah, dengan disiplin diri dan kesetiaan pada proses untuk berubah jadi lebih baik. Termasuk meninggalkan komunitas pertemanan dengan orang-orang yang suka melihat gambar porno, menonton video porno bahkan mengucapkan jokes alias lawakan porno. Karena pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.

So ternyata ngeri juga yaa, kebiasaan yang buruk dengan mengkonsumsi pornografi dan hal-hal cabul bisa merusak fungsi fisiologis kita (alias o t a k  kita ). bahkan mengubah kepribadian dan karakter kita.

Jadi tidak usah mau rugi lebih lama.

Mengalami 4 kerusakan fungsi sosial seperti disebutkan di atas akibat mengkonsumsi pornografi, bukanlah suatu prestasi. Apalagi tidak ada orang cabul yang masuk surga.

Jadi  berubahlah sekarang juga.

Tidak ada kata terlambat buat kamu yang mau berubah.

Yuk semangat yuk.

Kamu pasti bisa !

(Hubungi Psikolog di Puskemas terdekat untuk mendapatkan bantuan Psikologis dengan biaya BPJS atau hubungi IG @konsultasipsikologiku untuk mendapatkan konsultasi Psikologi premium/berbayar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun