Mohon tunggu...
Yeni Dewi Siagian Psikolog
Yeni Dewi Siagian Psikolog Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Professional Training Organizer, Human Capital Practitioner, Digital Marketing ,Trainer dan Assessor BNSP Licensed | Coach, Productivity and Women Empowerment Psychologist | Member of APA (American Psychological Association) | WeSing @yenidewisiagianpsikolog | Twitter @yenidewisiagian | FB/IG @yenidewisiagianpsikolog | YouTube @yenidewisiagianpsikologtv | Pernah bekerja sebagai Journalist di Majalah Intisari (KKG) | Business Inquiries Contact 0812-9076-0969 | Founder of www.butterflyconsultindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Love

SEPERCIK TENTANG PELAYANAN KEROHANIAN

12 April 2022   20:49 Diperbarui: 13 April 2022   19:21 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini banyak sekali tawaran untuk pelayanan di berbagai ministry atau perkumpulan yang kita ikuti. Karena memang kata TUHAN, tuaian banyak tapi pekerja sedikit. (Lukas 10:2 : "Tuaian memang banyak , tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu"). Apalagi TUHAN juga sudah melayani kita lebih dulu ( Matius 20:28 : "sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."). 

Memang di akhir zaman ini, semua orang diharapkan untuk ikut menuai. Namun sebelum melangkah ke pelayanan tertentu, mari cek dan ricek motivasi kita untuk melayani atau memegang jabatan di suatu pelayanan. Memang karena mau melayani Tuhankah atau ada motivasi lain ?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh NCVO (National Council for Voluntary Organisations - https://www.ncvo.org.uk/ncvo-volunteering/why-volunteer) ternyata ada beberapa alasan orang untuk terjun ke kegiatan sosial (volunteer) yang biasanya kita sebut dengan pelayanan. Alasan itu antara lain, mengembalikan apa yang sudah didapatkannya ke komunitas secara langsung atau tidak langsung, membuat perubahan hidup bagi masyarakat sekitar, menyelamatkan lingkungan, membantu orang yang dianggap kurang beruntung tanpa bersuara (without a voice), merasa berharga dan menjadi bagian dari tim, menggunakan waktu dengan berkualitas selain dengan bekerja atau gaya hidup yang sibuk (busy lifestyle), atau mendapatkan kepercayaan diri dan keberhargaan diri melalui pelayanan.

Bagi yang lain lagi, pelayanan atau kegiatan sosial (volunteer) menjadi batu loncatan dalam pekerjaan, atau kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru yang mungkin bermanfaat untuk perubahan dalam karirnya. Bagi mereka yang memiliki pandangan seperti ini, pelayanan menjadi jalan untuk memdapatkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang baru, mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang sudah ada, meningkatkan kualitas CV (Riwayat Hidup), meningkatkan prospek pekerjaannya, mendapatkan akreditasi atau pengakuan tentang kemampuannya mengerjakan aktivitas tertentu, atau menggunakan keterampilan dan pengetahuan seseorang untuk memberikan keuntungan pada orang lain tanpa dibayar (biasanya disebut dengan sistem pro bono).

Bagi yang lain lagi, pelayanan atau kegiatan sosial (volunteer) dilakukan untuk mendapatkan keuntungan sosial seperti bertemu orang baru dan menjalin pertemanan dengan orang yang baru, kesempatan untuk bersosialisasi atau kesempatan untuk mengenal komunitas tersebut dengan lebih dalam.

Apapun alasan dalam melayani atau kegiatan sosial seperti yang disebutkan tadi, sebaiknya kita mulai mengecek motivasi kita masing-masing dalam melayani Tuhan. Karena Tuhan mau ketika kita melayani, hanya Nama Tuhan yang ditinggikan. Sebab segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati (Amsal 16:2).

Pelayanan yang tidak dilakukan dengan hati yang tulus karena mencintai Tuhan apalagi karena terpaksa, biasanya hanya menghasilkan keletihan, konflik batin bahkan konflik antar anggota kelompok, baik kelihatan maupun tersirat. Hasilnya tidak sesuai harapan dan tidak membangun mereka yang terjun ke pelayanan tersebut termasuk anggota pelayanan yang terlibat. Kenapa ? Karena Tuhan menguji ketulusan hati kita dalam pelayanan. Segala motivasi yang salah arah tadi pasti Tuhan murnikan terus menerus ketika kita terlibat dalam pelayanan yang kita masuki. Dan ketika proses pemurnian terjadi tentu saja akan terjadi hal-hal yang disebutkan tadi, sebab Tuhan mengetahui segala sesuatu yang terselubung dan Tuhan tidak mau hanya dijadikan kendaraan atau batu pijakan untuk mencapai hal yang lain selain DIA. Karena memang TUHAN tidak layak untuk dianggap seperti itu. Intinya, KRISTUS-lah yang jadi fokus utama, bukan kita dan segala kepentingan kita.

Belum lagi kalau kita melakukan pelayanan supaya dianggap keren oleh orang lain atau mengharapkan pujian dan kekaguman dari orang lain. Karena dikatakan, "jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:1-2).

Artinya, pelayanan yang kita lakukan tidak dapat penghargaan di surga kelak karena kita sudah mendapatkannya di bumi, yang cuma penghargaan dari manusia. Mungkin cuma keplokan, kekaguman, penghargaan manusia, uang dll tapi kita tidak pernah tahu hadiah seindah dan sehebat apa yang Tuhan siapkan bagi kita yang melayani-Nya dengan tersembunyi. Kalau memang Tuhan ingin kerja tangan kita diketahui orang supaya nama Tuhan dipermuliakan, pasti pelayanan kita akan dibuat cemerlang dan berbeda seperti sinar matahari. Karena dikatakan "tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari" (Amsal 4:18).

Lalu bagaimana kalau sudah terlibat di pelayanan tapi dengan motivasi keliru ? Tetap jalani sambil terus berkomunikasi dengan Tuhan untuk tahu pelayanan apa yang Tuhan mau pakai kita, sesuai talenta dan karunia yang DIA sudah berikan secara unik dan spesifik dalam diri kita masing-masing (Map Your Talents#Diamond In You).

Belajar taat ketika Tuhan sedang murnikan kita dalam pelayanan yang kita jalankan, dan ketika Tuhan bilang stop melayani dalam bidang tersebut karena motivasi kita yang tidak benar tadi, berhentilah. Karena Tuhan pasti sudah sediakan pelayanan yang sesuai buat kita, asal kita tulus mau dipakai-Nya supaya kita mengalami pertumbuhan iman dalam pelayanan itu dan menjadi berkat bagi orang lain.

Kita tidak perlu dan tidak bisa copy-paste tipikal orang dalam pelayanan, karena ketika kita benar-benar tulus mau dipakai Tuhan untuk melayani, Tuhan yang arahkan kita ke rel pelayanan yang tepat, yang tanpa kita sadari ternyata pelayanan itu memang sesuai minat kita juga. Kalau kita benar-benar sungguh-sungguh dan tulus masuk dalam suatu pelayanan yang Tuhan arahkan, suatu saat kita akan sampai pada titik dimana kita sadar, talenta - iman - karakter - lingkungan dan berbagai hal dalam hidup kitam bahkan jiwa (pikiran - kemauan - emosi) kita ternyata sudah diubahkan oleh Tuhan secara luar biasa, bukan dengan kekuatan tangan kita, tapi karena rajutan tangan-Nya yang seksama, indah dan mulia dalam hidup kita.

Karena itu, pelayanan Kristen yang dilakukan sejatinya adalah sesuai dengan Firman Tuhan. Pelayanan Kristen dilakukan karena :

1. Kita melayani karena Allah terlebih dahulu melayani kita.

"sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28).

2. Mereka yang melayani Tuhan, dihormati BAPA.

"Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa." (Yohanes 12:26)

3. Kita adalah orang yang berhutang.

"Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging." (Roma 8:12).

4. Regenerasi dan membagikan 'Gaya Hidup Kerajaan Allah'.

"Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain." (2 Timotius 2:22)

Ingatlah, melayani bukanlah suatu beban, tetapi melayani adalah suatu kehormatan. MARI MELAYANI TUHAN DENGAN TULUS DAN PENUH SEMANGAT SELAMANYA ... !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun