Senja ....
Ketika dunia tak lagi menangkap seraut wajah untuk melawan
Ia akan binasa
Ya! Engkau tak lagi bisa berinterupsi, apalagi memberontak
Hanya isak tertahan, akhir dari sebuah peperangan.
Kau bilang, kita telah lama merdeka
Di mana segala sapa bisa kau jangkau tanpa suara, pun tenaga
Di mana segala nyali mampu terbeli secara cuma-cuma
Namun, di mana kiranya nurani berada?
Setidaknya engkau tahu, bahwa dunia sedang membuat batas
Ijazah dan sertifikat hanyalah lembaran kertas
Nyanyi dan puji hanya sebuah formalitas
Segala kesadaran hilang tak berbekas.
Hidup macam apa ini?
Bernapas masih dengan jantung sendiri, tetapi engkau dianggap pencuri
Tiap-tiap udara yang kau hirup tanpa upeti, harus diadili
Keji!
Maka sudah selayaknya engkau berjuang
Jangan biarkan sisa umurmu sia-sia terbuang
Mulailah melawan dengan garang
Sejatinya, itulah wujud dari pengabdian jangka panjang.
Pada akhirnya, semua adalah tentang engkau
Perahu mana yang kau pilih, di sanalah mengapung impianmu
Menjaga jiwa-jiwa bermutu tiada ragu,
di mana segala asa merangkak maju.
Sudahkah engkau berusaha hari ini?
Maka tanyakan saja pada hatimu yang congkak tak berperi
Aku hanyalah perantara, tanpa andil dalam judi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H