Mohon tunggu...
Yendri Zal Putra
Yendri Zal Putra Mohon Tunggu... Petani - Belajar menuangkan ide lalu menuliskannya disini. Kendati terbata-bata, tapi saya yakin bahwa hasil dari sebuah usaha tidak akan pernah sia-sia.

Saya punya hobi berpetualang, kemping, dan memasak. Saya punya kepribadian yang saya sendiri pun sukar untuk menjelaskannya dan semoga saja suatu saat pacar atau istri saya paham akan kepribadian saya ini. Muehehe...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kail-kail di hari petang

22 Oktober 2020   00:37 Diperbarui: 22 Oktober 2020   06:05 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kail-kail di hari petang

Dari cacing hingga belalang

Dipasang pada kail bertali panjang

Bergegaslah, bujang, lekaslah ke tebing lubuk

Tengoklah ! petang sudah di ujung pandang

Kail-kail di hari petang

Ikatkan kuat pada akar-akar yang menjulur, pada kayu dan bambu yang tersampang

Anyir cacing serta busuk belalang

Mengambang di air lubuk yang tenang

Bujang, bersegeralah, tuntaskan kail-kail di hari petang

Lalu, mari kita bergegas pulang 

Sebelum petang kian temaram lalu disambut pekatnya kelam

Kail-kail di hari petang

Musti dijenguk sebelum fajar datang

Harap-harap mendapat lailan serta baung bersungut panjang

Kerinci, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun