Mohon tunggu...
Yendi Irwanto
Yendi Irwanto Mohon Tunggu... Lainnya - Sekedar menyalurkan hobi menulis

No bio-bio club

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dampak Pandemi Covid-19 dalam Kacamata Moneter

26 April 2020   10:10 Diperbarui: 26 April 2020   10:18 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

DAMPAK PANDEMI COVID19 DALAM KACAMATA MONETER
Oleh
Yendi Irwanto (E20181116)

Pada awal tahun 2020 , seluruh negara di dunia dihebohkan dengan kemunculan virus dengan jenis yang baru yakni COVID19 atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus CORONA. Virus ini menggegerkan dunia dikarenakan tingkat penyebarannya yang begitu cepat. COVID-19 atau virus corona tengah menyebar dan menginfeksi lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia. Namun, sebenarnya virus corona ini berasal dari mana?

Dikutip dari portal berita DetikNEWS, dipaparkan bahwa kemunculan virus corona ini mulai terdeteksi pertama kali di negara China pada awal Desember 2019. Pada waktu itu, sejumlah pasien berdatangan ke rumah sakit di Wuhan dengan gejala penyakit yang tak dikenal. Kemudian, Dr. Li Wenliang menyebarkan berita mengenai virus misterius tersebut di media sosial. Diketahui, sejumlah pasien pertama memiliki akses ke pasar ikan Huanan yang juga menjual binatang liar.

 Dikutip juga dari portal berita CNN, virus corona sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, virus tersebut biasa ditemukan pada hewan, seperti kucing, anjing, babi, sapi, kalkun, ayam, tikus, kelinci, dan kelelawar. Namun, virus corona yang terdapat pada hewan hanya dapat menyebar antara binatang yang satu dengan binatang yang lain. Bahkan, sebagian hanya bertahan pada inang aslinya saja dan tidak menyebar ke inang yang lain.

"Biasanya virus dari satu hewan tidak menular ke spesies hewan lain, atau ke manusia," kata Kepala Divisi Penyakit Menular Anak-anak di Rumah Sakit Anak Pittsburgh University Center Medical Pittsburgh, Dr. John Williams.

"Jadi biasanya jika virus berpindah dari hewan ke manusia, itu seperti jalan buntu. Orang itu sakit tetapi tidak menyebar lebih lanjut," sambungnya. kelelawar memiliki 96% genetik yang mirip dengan virus corona yang saat ini menginfeksi orang di seluruh dunia. Namun, virus corona bukan infeksi langsung dari kelelawar, melainkan dari spesies lain yang terinfeksi dari kelelawar dan akhirnya menyerang tubuh manusia.

Namun, penelitian baru-baru ini juga menyebutkan 13 dari 41 pasien yang terinfeksi tidak memiliki hubungan dengan pasar yang menjual hewan liar. Sehingga, para peneliti belum mengetahui betul virus corona berasal dari mana.

Untuk di Indonesia sendiri, kasus COVID19  ini pertama kali ditemukan pada dua warga Depok, Jawa Barat awal Maret lalu. Data hingga Sabtu, 28 Maret 2020 jumlah warga yang dinyatakan positif terkena virus corona mencapai 1.155 dan 102 di antaranya meninggal dunia. Pasien positif yang berasal dari depok itu tertular corona dari seorang warga negara Jepang yang sempat datang ke Jakarta. Pasien positif corona tersebut kini sudah sembuh setelah diisolasi di RS Sulianti Saroso.

Cepatnya penyebaran virus ini di Indonesia menurut Juru Bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto karena banyak warga yang tak mengikuti imbauan untuk tetap di rumah. PadaPada Jumat (27/3/2020), Yuri menyebutkan, peningkatan jumlah kasus positif menjadi seribuan di Indonesia karena terjadi penularan di luar (rumah warga). Padahal pemerintah menginstruksikan masyarakat salah satunya untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak. Bila instruksi ini tidak dipatuhi, risiko penularan akan membesar.

Dengan munculnya pandemi COVID19 ini tentunya juga akan berdampak terhadap suatu negara. Mengingat penerapan social distancing atau menjaga jarak yang mengharuskan masyarakat untuk beraktifitas dengan jarak minimal satu meter. Terlebih lagi jika suatu negara sudah menerapkan sistem LOCK DOWN yang mengharuskan warganya untuk beraktivitas dan bekerja di rumah masing-masing. Tentunya hal tersebut akan berdampak dalam beberapa bidang. Salah satunya di bidang Ekonomi, terlebih lagi di bidang moneter.

Tak bisa dipungkiri, uang merupakan salah satu hal yang tak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi masyarakat. Uang juga merupakan salah satu sarana utama yang digunakan dalam upaya memenuhi kebutuhan manusia , terutama dalam kebutuhan barang dan jasa. Peran uang dalam perekonomian dapat di ibaratkan sebagai darah yang mengalir dalam tubuh manusia. 

Jika kekurangan darah, manusia seakan-akan lemas tak berdaya bahkan hendak mati. Demikian juga ketika kita kekurangan uang, bagaikan kekurangan darah, akan mengakibatkan gairah hidup manusia menurun dan melemah. Untuk itu manusia berlomba-lomba mencari uang agar mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebagai salah satu dampak pandemi COVID19 di bidang moneter adalah menurunnya tingkat konsumsi dan investasi baik dalam lingkup rumah tangga maupun lingkup pemerintah.

Bentuk-bentuk dampak penurunan sebagai akibat dari pandemi COVID19 bagi industri-industri di indonesia adalah sebagai berikut :

A.UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

UMKM adalah salah satu contoh industri yang sangat menelan dampak dari pandemi COVID19 ini. Anjuran physical distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia membuat orang-orang tetap di rumah dan tidak pergi keluar untuk melakukan aktivitas biasanya. 

Hal ini menyebabkan UMKM mengalami kesulitan dalam membayar biaya-biaya yang ada seperti biaya gaji pekerja serta biaya operasional dan non-operasional lainnya. kurangnya pemasukan yang mereka terima dikarenakan pandemi COVID19 yang menyebabkan banyak UMKM melakukan PHK besar-besaran guna mengurangi biaya pengeluaran yang mengakibatkan banyak pekerja yang kehilangan mata pencaharian sehingga mereka menjadi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

B.Pariwisata

Pandemi COVID19 juga berdampak pada bidang pariwisata yang ada di indonesia. Dikutip dari Liputan6, World Travel & Tourism Concil memprediksi, akan ada 75 juta tenaga industri perjalanan dan pariwisata yang bisa kehilangan pekerjaan mereka. Hal ini disebabkan karena kebijakan physical distancing yang mengakibatkan minat traveling masyarakat menjadi berkurang dan lebih memilih untuk melakukan aktivitasnya dirumah saja.

C.Industri Manufaktur

Biasanya saat memasuki awal bulan ramdahan, industri manufaktur melakukan penggenjotan besar-besaran dalam memenuhi permintaan dari masyarakat. 

Namun tidak untuk tahun ini, sebagai imbas dari pandemi COVID19 ini menyebabkan banyak industri manufaktur menurunkan jumlah produksinya. Para pekerja pun dibuat libur saling bergantian untuk menekan pengeluaran oleh perusahaan. Karyawan harian juga terancam kehilangan pekerjaannya, dan berakhir "terpaksa" pulang kampung atau mencari pekerjaan lain.

Karena proses pengolahan berkurang, impor bahan baku juga mengalami penurunan. Selain itu, hasil akhir proses manufaktur juga akan mengalami penurunan ekspor karena penurunan permintaan dari luar negeri.

Itulah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID19 yang sedang melanda negara indonesia. Pertanyaannya adalah, kapan ekonomi akan kembali membaik? Terdapat dua skenario kemungkinan yang kami rangkum dari berbagai sumber :

1. Cepat

Dilansir dari portal glints.com , dikemukakan oleh CNBC, untuk wilayah Asia-Pasifik, ekonomi akan pulih dengan sendirinya ketika wabah corona mereda. Hal ini terjadi karena sebenarnya melesunya ekonomi terjadi bukan karena krisis ekonomi itu sendiri, melainkan masalah kesehatan masyarakat. apabilaapabila virus corona menghilang, maka angka permintaan konsumen akan naik kembali. NaiknyaNaiknya angka permintaan konsumen diharapkan akan kembali menormalkan dampak virus corona bagi perekonomian.

2. Pelan

Dilansir dari portal glints.com, dikemukakan dalam World Economic Forum, Konsultan McKinsey & Company menyampaikan bahwa pulihnya ekonomi baru bisa dimulai dari kuartal ketiga tahun 2022, dan benar-benar pulih pada tahun 2023.

Untuk Tiongkok, ekonomi akan mulai pulih di kuartal kedua 2021, Amerika kuartal pertama 2023, Eropa kuartal ketiga 2023, dan dunia secara global pada kuartal ketiga 2022.

Sumber : [1] [2] [3] [4]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun