Mohon tunggu...
Yendi Irwanto
Yendi Irwanto Mohon Tunggu... Lainnya - Sekedar menyalurkan hobi menulis

No bio-bio club

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dampak Pandemi Covid-19 dalam Kacamata Moneter

26 April 2020   10:10 Diperbarui: 26 April 2020   10:18 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Jika kekurangan darah, manusia seakan-akan lemas tak berdaya bahkan hendak mati. Demikian juga ketika kita kekurangan uang, bagaikan kekurangan darah, akan mengakibatkan gairah hidup manusia menurun dan melemah. Untuk itu manusia berlomba-lomba mencari uang agar mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebagai salah satu dampak pandemi COVID19 di bidang moneter adalah menurunnya tingkat konsumsi dan investasi baik dalam lingkup rumah tangga maupun lingkup pemerintah.

Bentuk-bentuk dampak penurunan sebagai akibat dari pandemi COVID19 bagi industri-industri di indonesia adalah sebagai berikut :

A.UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

UMKM adalah salah satu contoh industri yang sangat menelan dampak dari pandemi COVID19 ini. Anjuran physical distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia membuat orang-orang tetap di rumah dan tidak pergi keluar untuk melakukan aktivitas biasanya. 

Hal ini menyebabkan UMKM mengalami kesulitan dalam membayar biaya-biaya yang ada seperti biaya gaji pekerja serta biaya operasional dan non-operasional lainnya. kurangnya pemasukan yang mereka terima dikarenakan pandemi COVID19 yang menyebabkan banyak UMKM melakukan PHK besar-besaran guna mengurangi biaya pengeluaran yang mengakibatkan banyak pekerja yang kehilangan mata pencaharian sehingga mereka menjadi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

B.Pariwisata

Pandemi COVID19 juga berdampak pada bidang pariwisata yang ada di indonesia. Dikutip dari Liputan6, World Travel & Tourism Concil memprediksi, akan ada 75 juta tenaga industri perjalanan dan pariwisata yang bisa kehilangan pekerjaan mereka. Hal ini disebabkan karena kebijakan physical distancing yang mengakibatkan minat traveling masyarakat menjadi berkurang dan lebih memilih untuk melakukan aktivitasnya dirumah saja.

C.Industri Manufaktur

Biasanya saat memasuki awal bulan ramdahan, industri manufaktur melakukan penggenjotan besar-besaran dalam memenuhi permintaan dari masyarakat. 

Namun tidak untuk tahun ini, sebagai imbas dari pandemi COVID19 ini menyebabkan banyak industri manufaktur menurunkan jumlah produksinya. Para pekerja pun dibuat libur saling bergantian untuk menekan pengeluaran oleh perusahaan. Karyawan harian juga terancam kehilangan pekerjaannya, dan berakhir "terpaksa" pulang kampung atau mencari pekerjaan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun