Mohon tunggu...
Bun SiawYen
Bun SiawYen Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga yang hobi membaca, menulis dan menonton.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

SELESAI, Kisah dengan Konflik yang Tak Selesai

5 Februari 2022   11:36 Diperbarui: 6 Februari 2022   12:31 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idealisme lain dari seorang Tompi yang juga seorang fotografer, terwakili dalam film ini. Meski lebih dari 90% adegan diambil di dalam ruangan karena terkendala pembatasan sosial selama pandemi, tetapi film ini tidak terasa membosankan. Sejak film dimulai, penonton sudah disajikan dengan tampilan sinematografi yang cantik. Permainan tone warna, tak sekadar hanya memanjakan mata tetapi juga mewakili emosi dalam film ini.

Hal lain yang juga menggelitik dalam film ini, ada banyak kalimat yang dilontarkan dengan liar, terutama saat Ayu sedang beradu mulut dengan Broto. Di awal, mungkin sebagian dari kita akan merasa kaget. Namun, hal itulah yang membuat Selesai terasa natural dan jujur. Faktanya, kalimat seperti itulah yang kerap kita dengar dalam keseharian kita.

Selesai yang Seperti Apa yang Kita Harapkan?

Kembali bicara soal polemik, menurut Tompi, konflik dalam film Selesai sebenarnya belum selesai. Artinya pilihan mau akhirnya seperti apa, sejatinya ada di tangan masing-masing.

Jadi, selesai seperti apa yang Anda inginkan? Mari kita pikirkan!

Ini saatnya, kita tak hanya menjadi penikmat semata. SELESAI mengajak penonton peduli dengan berbagai isu yang tabu dibahas oleh umum. Anggap film ini sebagai media pembelajaran, agar isu serupa tak lagi menjadi hal lumrah yang hanya viral sesaat tetapi tanpa solusi apa-apa. Persis seperti ending di filmnya.

Palembang, 5 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun