Mohon tunggu...
Bun SiawYen
Bun SiawYen Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga yang hobi membaca, menulis dan menonton.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

SELESAI, Kisah dengan Konflik yang Tak Selesai

5 Februari 2022   11:36 Diperbarui: 6 Februari 2022   12:31 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andai saja diberi sedikit latar belakang yang lebih jelas, mungkin kita sebagai penonton akan paham mengapa alur dibuat seperti itu. Namun, mungkin seperti yang dikatakan Tompi dalam wawancara, dia ingin mengajak penonton berpikir, tak hanya sekadar menikmati jalan cerita saja.

Bisa jadi, dengan segala perdebatan tentang sisi keberpihakan dalam film ini, kita mulai berpikir lebih kritis dan belajar membuat kesimpulan, apa sih makna di balik alurnya yang tak sesuai harapan itu. Tompi menolak jika dikatakan dia berpihak pada tokoh suami dan menyudutkan tokoh istri.

"Coba deh, dipikirkan. Apa mungkin dengan latar pekerjaan saya yang berhubungan dengan perempuan, saya malah memojokkan mereka? Nggak mungkin, kan?"

"Satu lagi. Asal tahu saja, Ariel Tatum itu seorang feminis juga, lho. Awalnya, dia saya tawarkan untuk memerankan Anya, tetapi dia lebih memilih karakter Ayu yang lebih menantang. Nah, apakah masuk akal, seorang feminis memerankan tokoh yang katanya saya sudutkan?"

Tompi juga mengungkapkan, ada sebagian pengalaman pribadinya yang ikut dimasukkan dalam film ini.

"Permasalahan selingkuh, bukan melulu salah pihak lelaki. Ini masalah psikologis antara lelaki dan perempuan yang berbeda. Dalam rumah tangga, ada banyak lelaki model Broto dan istri seperti Ayu. Contohnya, ibu dan ayah saya. Ibu tipe perempuan cerdas dan ayah saya, mirip Broto. Ibu sering nggak sabar menghadapi Ayah, jadinya banyak ngomel. Nggak salah, apa yang diomelinya benar. Hanya dampaknya, suami kerap kali merasa kurang dihargai."

"Di film Selesai, buat yang nonton, pasti akan melihat perbedaan karakter antara Ayu dan Anya. Mereka sangat bertolak belakang. Dari situ kita bisa melihat, apa penyebab Broto berpaling. Saya tidak membenarkan sikap Broto, tapi itu yang sering terjadi pada para suami yang merasa kurang dihargai istrinya," lanjut Tompi.

Betul, di salah satu adegan, tergambar jelas bagaimana antusiasme Anya melihat Broto melakukan tarian sensual, yang mungkin konyol di mata Ayu yang serius. Rasanya mustahil Ayu akan bersikap heboh seperti Anya.

Tompi, di Antara Polemik dan Idealisme

Tompi yang juga menjadi produser di film keduanya ini mengatakan, dia mengemban misi yang tak mudah. Namun, membuat film dengan tema dan alur tak biasa, sudah menjadi pilihannya. Ada idealisme yang dia pertaruhkan dalam karya audio visualnya. Dia juga menyatakan akan terus membuat film dengan tema yang mungkin akan mengundang polemik di masyarakat.

Di film pertamanya, Pretty Boys, dia juga mendapat banyak kecaman dari para transgender yang merasa dihakimi dalam film itu. Padahal, menurut Tompi, sama seperti Selesai, film yang dirilis September 2019 itu juga hanya memaparkan fakta yang ada di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun