Di galeri kampus sedang ada pameran seni desai. Pameran yang diadakan tak pasti tapi sangat sering ini selalu ramai dikunjungi mahasiswa mahasiswi, tidak hany mahasiswa desain saja tapi ada dari mahasiswa TI, SI, Hukum dan lainnya. Disinilah ada kejadian menarik.
" Ehem.. ehem.. kita ke galeri nyok?" ajak Tika
" Mo ngapain?" sahut Yoshi
" Liat pameran lah, aku denger ni pameran gede." seru Tika
" Ya udah lah Yos, kasian tu Tika." seru Sashi
" Ya ampun Sashi emank selalu ngerti aku." puji Tika
Sementara itu di galeri tak terlihat satu orangpun ada di sana. tak seperti ucapan Tika tadi kalau pameran ini sangat besar dan meriah bahkan sebaliknya sangat sepi bahkan kuburanpun tak sesepi ini.
" Tik, apa ini? Kenapa sepi sekali." tanya Yoshi
" Sssssst... Ada mas Te min tu, Tik, lagi jalan-jalan di galeri dalem. Cepet deketin dia mumpung ga ada ceweknya." seru Sashi
" Oh mana? mana?" tanya Tika
" Di galeri dalem." jawab Sashi
"Ya uda aku coba masuk ea, gayanya nanya-nanya gitu. doain aku ea." seru Tika
" Aku rasa dia udah tau kalau ada mas Te Min di sini,, aissh dia masih suka sama mas Te Min ea, aku pikir setelah dia tau kalau mas Te Min uda punya cewek dia akan mundur, eh ini malah tambah ngebet. Astaga, bisa-bisa aku gila ni karena dia selalu betindak konyol kalau ada mas Te Min." seru Yoshi
" Udalah lagian namanya orang lagi kasmaran apa mo di kata?" jawab Sashi
Sementara itu Tika perlahan-lahan mendekati mas-mas itu dengan kepala menunduk.
" Permisi mas, aku mau tanya lukisan ini karya anak angkatan berapa ea?" tanya Tika
" Waduh ga tau mbak." jawab mas- mas itu
" aaaaaa, dia jawab pertanyaanku, oh oh." bisik Tika
" Kayaknya saya kenala mas deh, kalau ga salh mas ini mahasiswa angkatan 2007 ea, ehmm nama mas kalau ga salah Te Min ea? Saya sering liat mas lho terus saya juga sering liat karya komik-komik mas yang selalu di pasang kalau ada pameran, aku juga pernah beli rubrik mas lewat FB. Mas jual rubrik di FB kan? Inget ga mas saya Tika, dulu pernah beli rubriknya mas. Wah seneng bisa ketemu mas langsung." celoteh Tika tanpa menatap wajah mas-mas itu karena malu
Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Tika
" Maaf mbak saya bukan mas Te Min, saya OB mbak, mbaknya lagi pedekate ea? tapi maaf mbak jangan sama saya saya uda nikah mbak anak saya dua." jawab mas-mas yang ternyata OB itu
" Huwaaaaa, dari tadi aku ngomong panjang lebar tu ternyata bukan sama mas Te Min ea, tapi sama mas Otong?" tanya Tika
" Iya mbak. Permisi ea mbak." seru mas Otong
"Tik.... Tik.... " terdengar suara Sashi memanggil.
" Kamu ngapain di sini, bukannya mas Te Min uda keluar." tanya Yoshi
" Iyaaaaaaaa, aku ga tau. Aku di sini tadi ngobrol ma mas Otong, aku kira tadi mas Otong itu mas Te Min eh ternyata bukan, sialan." jawab Tika
" Aku rasa kamu harus pake kacamata, mas Te Min ma mas Otong kan beda jauh." jawab Sashi
" Huwaaaa aku yo ra reti jugujug mau sing ning seblahku mas otong owk, aku dhewe yo serik." jawab Tika
" Ah aku ga ngerti kamu ngomong apa, mending ke kantin nyok. " ajak Yoshi
" Hu hiks...hiks..."
(Nb: Temanku ini emang terobsesi sekali dengan mas Te Min, dipikirannya selalu mas Te Min. Saat di kampus hal yang selalu ditanyakannya ketika bertemu teman-temannya adalah "Apakah kau melihat mas Te Min hari ini? Itulah dia teman baikku Tika Saraswati)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H