Mohon tunggu...
Yemima Rebecca
Yemima Rebecca Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Adakah Kesembuhan bagi Penderita Hemofilia?

25 November 2017   06:22 Diperbarui: 25 November 2017   08:52 2145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Secara spesifiknya, pengobatan untuk hemofilia ringan dapat dilakukan dengan meberikan suntikan lambat hormon desmopressin (DDAVP) ke pembuluh darah untuk merangsang pelepasan faktor pembekuan darah yang lebih banyak untuk menghentikan pendarahan. Sedangankan pengobatan  untuk hemofilia A dan hemofilia B selain pengobatan tersebut gaya hidup juga sangat berpengaruh bagi penderita hemofilia. Penderita yang mampu menjaga kondisi tubuhnya dengan baik dan bijaksana dalam melakukan aktivitas akan sangat membantu kondisi tubuh mereka. Berolahraga secara teratur misalnya.

Kegiatan seperti berenang, bersepeda, dan berjalan dapat membangun otot sekaligus melindungi sendi. Namun olahraga yang melibatkan kontak fisik seperti sepak bola, hoki, atau gulat tidak dianjurkan karena berbahaya bagi penderita hemofilia. Menghindari obat-obatan tertentu seperti aspirin dan ibuprofen, sebaliknya dianjurkan paracetamol untuk menghilankan atau meredakan rasa nyeri ringan dan ketika demam. Selain itu hindari pula obat-obatan yang memiliki efek pengencer darah seperti heparin. Menjaga kebersihan gigi dan mulut. Hal ini sangat penting karena membantu agar tidak perlu pencabutan gigi yang rusak, karena pencabutan gigi dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan.

Jangan khawatir, meski sampai saat ini masih belum ditemukan obat untuk menangani hemofilia, namun penderitanya tetap dapat hidup layaknya manusia normal. Dokter menyarankan para penderita hemofilia untuk mengindari olahraga yang memiliki hubungan kontak fisik atau olahraga berat seperti sepak bola, sebaliknya dokter menyarankan bagi penderita hemofilia untuk olahraga lari. Bila penderita terlalu banyak melakukan aktivitas yang berbahaya khawatirnya penderita malah terkena sesuatu yang membuat darah memancar.

Penderita jelas memiliki faktor kekurangan pembekuan darah, bila pasien terbentur, maka akan terjadi pendaharan tiada henti, atau pada saat tubuhnya terbentur, penderita akan muncul memar kebiruan yang tidak bisa hilang bila tidak ditangani. Pendarahan di bagian dalam dapat mengganggu fungsi sendi yakni mengakibatkan otot sendi kaku dan lumpuh, bahkan kalau pendarahan berlanjut dapat mengakibatkan kematian usia dini. Tidak menutup kemungkinan bahwa penderita bisa memiliki lebam berkepanjangan hingga 11 bulan juga tidak disuntik dan justru penderita akan mengalami rasa nyeri terus-menerus.

Beberapa komplikasi akibat dari kemofilia adalah kerusakan sendi yang berpotensi merusak jarinag halus sendi atau tulang rawan dan lapisan tipis di dalam sendi, pendarahan internal yang terjadi terjadi di dalam otot dan menybabkan tungkai membengkan, dan infeksi akibat transfusi.

Jadi, kesimpulannya penyakit hemofilia belum bisa disembuhkan menimbang penyebab dari hemofilia yang paling dominan adalah karena mutasi gen. Namun, kabar baiknya pengidap hemofilia tetap hidup layaknya manusia normal dengan meredam resiko terjadi melalui penanganan yang tepat. Penangan tersebut berupa penanganan saat terjadi dan pencegahan kala belum terjadi. Selain itu, sifat bijaksana dalam memilih aktivitas juga diperlukan, karena tentu saja pengidap perlu menghindari beberapa hal yang memancing hemofilia kambuh dan melakukan beberapa hal yang mampu meminimalisir terjadinya hemofilia.

sumber :

https://mediskus.com/penyakit/hemofilia

http://www.kesehatan.co/kenali-penyakit-hemofilia-lebih-dekat/

http://www.alodokter.com/hemofilia

https://lifestyle.okezone.com/read/2015/10/14/481/1231774/kenali-hemofilia-penyakit-darah-mematikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun