Mohon tunggu...
Yemima Rebecca
Yemima Rebecca Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Serangan Jantung Pada Orang Kurus, Yuk!

24 Oktober 2017   21:32 Diperbarui: 24 Oktober 2017   22:17 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan kelima adalah tekanan darah tinggi. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari kita tentu tidak lepas dengan mengangkat beban. Mengangkat beban membuat otot menjadi lebih besar sekaligus otot bekerja. Sama halnya dengan tekanan darah. Tekanan darah bisa diibaratkan mengangkat beban bagi jantung. Bila tekanan darah kita tinggi maka jantung juga berkerja super keras untuk memompa darah. Sama halnya dengan lengan dan kaki kita yang membesar, jantung pun begitu. Jantung yang membesar berdampak pada pengiriman oksigen yang tidak mumpuni sehingga terganggulah aliran oksigen. Sebelumnya kita telah mengulas bahwa jantung adalah otot. Seperti otot pada umumnya, jantung akan memaksimalkan kerjanya bila didukung dengan suplai oksigen yang konstan. Jadi, bila aliran oksigen terganggu akan mengganggu aliran darah pula pada pembuluh darah dan mengakibatkan serangan jantung.

Alasan yang terakhir adalah faktor keturunan atau gen. Sebenarnya keturunan bukan patokan yang pakem bahwa serangan jantung adalah penyakit keturunan. Namun faktor penyebabnya keturunan, apalagi bila ada faktor-faktor pencetus yang merangsang seseorang untuk terkena serangan jantung.

Berdasarkan ulasan di atas, memang peluang terbesar untuk terkena serangan jantung jatuh pada orang gendut. Namun jangan salah, serangan jantung tetap dapat dihindari dengan memperhatikan gaya hidup sehari-hari. Orang gendut yang rutin melakukan olahraga, makan makanan yang kaya akan serat, serta memperbaiki pola istirahat, secara tidak langsung akan menurunkan resiko terkena serangan jantung. Sebaliknya, orang kurus yang sering mengkonsumsi makanan instan seperti mie atau makanan cepat saji seperti burger dan pizza, malah justru menceroboskan dirinya terhadap resiko terkena serangan jantung.

Jadi kesimpulannya serangan jantung tidak memandang kurus gendutnya seseorang. Meskipun tanda-tanda serangan jantung sekali lagi dominan merujuk pada orang yang gendut namun setelah membaca essay ini kita harus merubah cara pandang kita bahwa kolesterol nyatanya tidak terjadi hanya pada orang gendut saja, diabetes tidak terjadi pada orang gendut saja, dan yang merupakan akar dari serangan jantung adalah gaya hidup kita sendiri. Bila dari usia muda kita tidak makan makanan berlemak, minum alkohol, merokok, dan selalu berolahraga maka serangan jantung tidak akan menghampiri kita. Serangan jantung merupakan penyakit yang berdiri sendiri, sehingga seluruh kontrol ada pada diri kita sendiri. Bisa saja jantung kita sudah mengalami kecacatan pada katup atau ototnya. Orang gendut yang mampu menjaga pola makannya akan terhindar dari penyakit yang berbahaya pula, sebaliknya orang kurus, yang tidak mampu menjaga pola makannya akan terkena penyakit yang berbahaya. Yang terakhir kita juga perlu menimbang dan melihat lebih dalam, apa adakah riwayat sakit jantung pada keluarga kalian ataukah tidak. Karena faktor keturunan juga sangat berpengaruh, jadi bagi teman-teman yang sudah mengetahui faktor tersebut, hendaknya perlu kerja ekstra sejak dini untuk meminimalisir resiko terkena serangan jantung.

Sekian informasi yang dapat saya berikan pada kesempatan kali ini. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ataupun informasi yang ada. Semoga informasi ini dapat berguna bagi para pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Terima kasih.

Sumber : 1, 2, 3, 4 dan 5.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun