Jantung merupakan sebuah rongga berotot yang memompa darah ke pembuluh darah dengan irama yang berulang. Jantung berperan untuk menyediakan oksigen bagi tubuh sekaligus membersihkan tubuh dari hasil metabolisme yang berupa karbon dioksida. Peran tersebut dilakukan dengan mengumpulkan darah yang miskin oksigen dan memompanya ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, darah akan mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida. Setelah darah kaya akan oksigen, paru-paru akan kembali memompa dan mengedarkan darah yang kaya oksigen tersebut ke seluruh tubuh.
Jika melihat judul pada essay kali ini, mungkin sedikit ngeri bagi teman-teman, bukan? Saya yakin pasti banyak dari antara teman-teman yang dewasa ini sering mendengar kabar dari seseorang yang kesehariannya nampak sehat-sehat saja namun tiba-tiba meninggal dan penyebab dari kasus terebut tidak jarang dan tidak lain adalah karena terkena serangan jatung. Serangan jantung yang penanganannya terlambat dapat menyebabkan komplikasi yang mengakibatkan kematian bahkan sebelum penderita mendapatkan penanganan.
Seperti namanya, serangan, serangan itu bisa terjadi kapan saja, di mana saja, ketahui atau tanpa kita ketahui. Serangan jantung merupakan sebuah kondisi di mana pasokan darah menuju jantung terhambat. Cara kerja dari serangan jantung ini sendiri dimulai dari pasokan darah yang terhambat oleh adanya plak yang terbentuk di bagian dalam jantung. Plak tersebut terbentuk oleh kolesterol (lemak sterol), plak yang semakin banyak akan menyebabkan ruang pada pembuluh darah semakin sempit. Hal ini membuat hanya sedikit darah yang mampu mengalir sedang keping darah dapat menempel pada plak tersebut. Keping darah yang menumpuk akan menyebabkan penggumpalan. Bila penggumpalan pecah dan menganggu darah yang lewat di pembuluh darah, saat inilah serangan jantung terjadi. Analoginya jantung kita merupakan sebuah jalan tol yang sedang ada demo sehingga tertutup oleh massa sehingga mobil tidak bisa lewat. Ketika serangan jantung, kerak pembuluh darah pecah, dan tubuh akan berusaha untuk menutup pecahan kerak tersebut yang akhirnya membentuk bekuan darah. Bekuan darah yang sangat banyak akan menyebabkan aliran darah buntu dan terjadilah serangan jantung yang hebat.
Gejala dari serangan jantung sendiri seperti sesak napas, nyeri pada bagian dada, sakit pada lengan, leher, perut, juga punggung, mual, perasaan gelisah dan cemas, batuk serta berkeringat. Sebenarnya gejala ini tidak semuanya secara sekaligus dialami oleh penderita serangan jantung. Bahkan, banyak diantaranya yang tidak mengalami gejala tersebut melainkan langsung saja henti jantung. Secara umum, gejala awal yang pasti terjadi adalah sakit pada bagian dada atau angina. Angina hampir serupa dengan serangan jantung namun angina masih dapat dikendalikan oleh obat.
Perlu kita ketahui bahwa penyebab serangan jantung sendiri dikarenakan oleh gaya hidup yang tidak baik seperti kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak, makan makanan tidak sehat, minum alkohol terlalu banyak, diabetes, kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, serta kelebihan berat badan. Jadi penumpukan plak di arteri adalah proses yang panjang dan bukan tidak mungkin hal tersebut dimulai sejak usia muda. Â
Dari sedikit penjabaran di atas, sudah mulai terbayang, kan? Bahwa serangan jantung tidak hanya menghampiri orang yang gendut saja melainkan orang kurus juga. Berikut merupakan alasan-alasan lebih dalam yang dapat saya berikan.
Alasan pertama saya adalah karena kolesterol. Sebelumnya saya akan menjelaskan tentang kolesterol terlebih dahulu. Kolestrerol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolestrol berikatan dengan pengangkutnya yaitu lipoprotein. Kolestrol dibedakan menjadi kolestrol baik atau HDL (High Density Lipoprotein) dan kolestrol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein). Semua kolesterol sebenarnya baik, namun kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) teroksidasi oleh radikal bebas sehingga berubah menjadi kolesterol jahat. LDL (Low Density Lipoprotein) ini yang biasanya menyebakan penyumbatan di pembuluh darah sehingga pasokan darah tidak tersuplai dengan baik. Meski begitu tubuh kita sendiri sebenarnya juga memproduksi kolesterol, namun tubuh kita biasanya tetap menerima asupan kolesterol melalui makanan yang kita makan seperti daging atau telur.Â
Hubungan antara kolesterol dan serangan jantung dimulai dari sumbatan pada arteri koroner yang mengakibatkan jantung kekurangan darah dan oksigen. Tanpa oksigen dan darah yang cukup, jantung akan menjadi lemah dan mengalami kerusakan. Jika sumbatan yang berupa plak itu pecah, maka gumpalan darah akan terbentuk di atas permukaan tersebut dan semakin menyumbat aliran darah pada pembuluh darah lebih jauh lagi atau buruknya lagi gumpalan tersebut dapat mengalir ke arteri bagian lain tubuh. Sumbatan yang menghalangi tersebut akan membuat serangan jantung terjadi. Kolestrol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240 mg/dl, maka risiko tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke. Kolestrol memang umunya diderita orang gemuk, namun tidak menutup orang kurus bisa mengalaminya, apalagi bila sering mengkonsumsi makanan rendah serat sedangkan lemak tinggi. Selain itu kolestrol juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, baik orang kurus apalagi orang gemuk yang sudah terkena ataupun belum terkena kolestrol perlu menjaga pola makan dengan mengurangi kadar kolestrol.
Alasan yang kedua penyebab serangan jantung adalah kebiasaan merokok. Bahaya merokok sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, kandungan nikotin pada rodok memacu adrenalin sehingga frekuensi denyut jantung lebih cepat dan meningkatkan kebutuhan oksigen jantung. Nikotin juga mengganggu sistem kerja saraf otak dan dapat merangsang terjadinya penggumpalan darah ke dinding pembuluh darah. Sementara itu, karbonmonoksida yang dikandung oleh rokok menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan persediaan oksigen sehingga tempat oksigen di hemoglobin akan digantikan oleh CO, melepaskan oksigen dan juga menyebabkan cepat terjadinya pengapuran dinding pembuluh darah.
Ketiga, serangan jantung disebabkan oleh gaya hidup yang selalu mengkonsumsi fast fooddan junk food.Kebanyakan dari kita sekarang sering mengkonsumsi makanan cepat saji yang biasa didampingi dengan minuman bersoda. Nah, ini merupakan sebuah peringatan besar bagi kita kaum muda untuk menjaga pola makan kita sejak dini. Makanan cepat saji yang biasa kita jumpai ini ternyata mengandung gula, garam, lemak, dan kalori yang sangat tinggi. Lemak tersebut merupakan lemak trans karena susah diurai dan jika dibandingkan dengan lemak jenuh, lemak trans sangatlah berbahaya dan merupakan pemicu utama penyakit jantung. Hal ini dikarenakan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik sehingga dapat menyebabkan obesitas dan diabetes. Lagi-lagi diabetes juga dapat mengantarkan kita kepada serangan jantung.
Alasan saya yang keempat adalah diabetes. Menurut National Institutes of Health, sekitar 65 persen dari penderita diabetes itu sebenarnya meninggal akibat penyakit jantung atau stroke, dan seseorang yang menderita diabetes itu punya peluang dua kali lebih besar untuk mengembangkan penyakit jantung dibanding orang yang tidak menderita diabetes. Hubungan antara diabetes dan jantung dimulai dari kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah yang tinggi membuat arteri kaku dan mengalami pengerasan. Materi lemak yang mengumpul kemudia menghambat aliran darah pada pembuluh darah. Sebenarnya resiko dari serangan jantung akibat diabetes sendiri tidak lepas dari riwayat penyakit keturunan dari keluarga yang juga mengidap penyakit jantung.