Mohon tunggu...
Yemima
Yemima Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Terjun ke dunia penulisan, tertarik pada karya fiksi, khususnya dalam bentuk tulisan dan film.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menerapkan To Do List atau Time Blocking, Mana yang Lebih Efektif?

14 Januari 2024   15:00 Diperbarui: 14 Januari 2024   15:16 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sekali lagi, sistem ini juga memiliki kekurangan (setidaknya bagi saya). Apalagi jika menerapkan sistem time blocking hanya dengan membagi waktu segera setelah mendapat tugas. Berikut beberapa hal yang menurut saya kurang dalam penerapan time blocking.

  • Tidak memiliki catatan singkat mengenai tugas yang dimiliki. Sehingga kita tidak bisa langsung memahami seberapa banyak dan seberapa berat tugas yang harus diselesaikan. Hal ini bisa membuat kita merasa santai di balik banyaknya tugas yang tidak disadari. Selain itu, membuat kita kesulitan menentukan tugas prioritas dan tugas yang dapat diselesaikan setelah tugas lainnya dilakukan.

  • Tidak ada aksi nyata menyelesaikan suatu tugas. Dalam to do list, kita bisa mencoret, melingkari, dan mencetang tugas-tugas yang telah diselesaikan. Ada sedikit aksi nyata yang menunjukkan suatu tugas telah diselesaikan, menimbulkan sedikit perasaan bangga dan lega. Juga bisa digunakan sebagai cara bagi diri sendiri untuk menglarifikasi bahwa tugas tersebut telah selesai. Sayangnya, dalam sistem time blocking, waktu akan terus berjalan walaupun kita tidak mencoret, melingkari, dan mencentang – menuju jadwal pengerjaan tugas berikutnya.

Menggabungkan To Do List dan Time Blocking

  • Menggunakan sistem to do list untuk mencatat daftar tugas secara singkat beserta tenggat waktunya. Kita juga sebaiknya memberi kategori tugas, seperti: harus diselesaikan segera, pengerjaan waktu lama (sehingga harus dicicil pengerjaannya), dapat dilakukan nanti, dan sebagainya. Dengan begitu, akan memermudah kita membuat jadwal pengerjaan nantinya.

  • Menggunakan sistem time blocking untuk membuat jadwal mengerjakan tugas, sesuai dengan kategori yang sudah ada di to do list. Kita dapat memberi catatan panjang pada setiap bagian waktunya, menutupi kekurangan to do list yang tidak bisa mencatat detail tugas yang terlalu panjang.

  • Menggunakan sistem to do list dengan mencoret, melingkari, atau mencentang tugas yang telah selesai dikerjakan. Digunakan sebagai klarifikasi kepada diri sendiri bahwa tugas sudah selesai.

Demikian sedikit tips mengenai penggunaan sistem to do list dan time blocking. Kalian dapat menambah, mengurangi, bahkan mengganti cara penggunaan agar dapat meningkatkan produktivitas kalian dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun