Perkembangan teknologi informasi menuntun jurnalisme berkembang sangat pesat. Proses penyampaian media pun berubah seiring perkembangan zaman.Â
Hadirnya portal berita dan jurnalisme membuat setiap manusia dapat mengetahui tentang berita-berita terkini.Â
Bill Kovach dan Tom Rosentiel (2001, dalam Luwi Iswara, 2007) mengemukakan tujuan utama jurnalisme adalah menyediakan informasi yang akurat dan dapat diandalkan kepada publik sehingga mereka dapat menggunakannya untuk berperan dalam membangun masyarakat yang bebas. Namun, ternyata jurnalisme tidak hanya sebatas jurnalisme saja, tetapi terdapat jurnalisme multimedia dan juga jurnalisme online.
Lantas, jurnalisme online dan jurnalisme multimedia apa yang membedakan? Yuk simak penjalasannya!
Jurnalisme Online
Jurnalisme online merupakan sebuah kegiatan jurnalistik yang dijalankan secara online atau dalam jaringan (daring). Hal tersebut membuat jurnalisme online dapat mengakses sesuatu dimana dan kapanpun selama terdapat jaringan internet.
Aryani, (dalam Widodo, 2020, h. 21) menjelaskan bahwa jurnalisme online merupakan jurnalisme kontekstual yang mengkombinasikan 3 karakteristik komunikasi yang khas, yaitu
1. Keterampilan-keterampilan multimedia berdasarkan platform digital,Â
2. Kualitas interaktif dalam komunikasi dalam jaringan,Â
3. Fitur-fitur yang ada dalam datanya.
Produk yang dihasilkan oleh jurnalisme online adalah konten digital seperti audio, video, dan teks yang diproduksi dan didistribusikan secara istimewa melalui World Wide Web.
Secara garis besar, jurnalisme online tidak ada kaitannya dengan tujuan multimedia karena digital storytelling berbasis multimedia bukan elemen wajib.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa jurnalisme multimedia berbeda dengan jurnalisme online.
Selain itu, berita online dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Situs berita mainstream
Situs ini memberikan berbagai pilihan editorial content, yang diberikan oleh partner induk yang terkait atau berniat diproduksi untuk versi web. Tingkatan komunikasi partisipatoris yang dimiliki cenderung tertutup. Contoh: CNN, BBC, dan surat kabar online lainnya.
2. Situs indeks dan kategorisasi
Jurnalisme semacam ini kerap kali dikaitkan dengan mesin pencari seperti Altavista atau Yahoo. Selain itu, jurnalisme ini juga memberikan link yang berhubungan dengan berita tertentu.
3. Situs meta dan ulasan
Jenis berita online ini adalah situs untuk outlet berita dan masalah media umum, tetapi terkadang tujuannya adalah sebagai pengawas media. Contoh berita online tersebut adalah Mediachannel, freedomforum, Medianews Poynter.Â
Berbagai jurnalis sering memproduksi konten editorial karena hal tersebut pada dasarnya mendiskusikan konten lain yang ditemukan di mana saja termasuk di internet karena konten tersebut diperbincangkan dalam kerangka produksi media.
4. Situs berbagi dan diskusi
Ini adalah situs web yang memanfaatkan kebutuhan publik akan konektivitas dengan menyediakan platform untuk mendiskusikan konten yang ada di mana saja di Internet.Â
Keberhasilan internet pada dasarnya karena masyarakat ingin terhubung atau terhubung dengan orang lain dalam skala global yang tak terbatas. Situs ini dapat memanfaatkan potensi internet sebagai sarana untuk mengkomunikasikan ide cerita lainnya.
Dalam jurnalisme,  internet  melahirkan jurnalisme online dan  memberikan keterkaitan untuk sebuah informasi baru berupa media online. Hal ini memiliki pengaruh dan peran yang besar bagi dunia jurnalistik. (Muliawanti, 2018 h. 85)
Arti dari multimedia adalah lebih dari satu media atau banyak media. Media sendiri terdiri dari teks, video, audio, gambar, dan lain-lain. Singkatnya, multimedia merupakan kombinasi antara tiga media.
Namun, koran dan televisi tidak termasuk dalam media. Menurut McAdams, (dalam Widodo, 2020, h. 24) mengemukakan  bahwa koran terdiri dari teks dan foto sedangkan televisi hanya ada video dan audio.Â
Multimedia merupakan sebuah kombinasi antara teks, foto, audio, grafik dan interaktivitas yang terdapat di situs web dengan menggunakan format non-linear.Â
Untuk tujuan multimedia adalah memberikan cerita dengan cara menarik dan informatif karena informasi yang ditampilkan pada setiap media mempunyai sifat saling melengkapi bukan mengulangi informasi.
Menurut Deuze, (dalam Widodo, 2020 h. 24) berita multimedia dapat dimaknai ulang dengan dua cara, yaitu:
1. Penyajian berita berbasis internet yang menggunakan 2 atau lebih format multimedia seperti tulisan, musik, gambar, animasi, dan hypertext
2. Menampilkan berita di berbagai media (situs web, newsgroup usenet, email, radio, teleteks, TV, majalah, dan surat kabar).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara berita online dan berita multimedia adalah berita online tidak terpengaruh oleh multimedia. Berita online cenderung sama dengan media cetak (menggunakan kata-kata dan foto) dalam hal penulisan atau penyajian informasi dan konten digital.
Untuk penjelasan versi video, silakan klik disini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H