Ngaliyan, Semarang (4/8) -- Pandemi COVID-19 yang tak kunjung reda memaksa pemberlakuan berbagai kebijakan pemerintah mulai dari PSBB hingga PPKM yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2, penyebab dari penyakit COVID-19. Pemberlakuan peraturan tersebut memaksa masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan guna melindungi diri sendiri dan orang lain. Mengingat masih banyaknya kebutuhan berkegiatan di luar rumah menjadikan penggunaan produk handsanitizer menjadi vital. Namun dengan tingginya permintaan handsanitizer dari alkohol menyebabkan alkohol sintetis mengalami kelangkaan dipasaran.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Yelta Okta Dina dari Departemen Teknik Kimia dalam Program KKN TIM II Universitas Diponegoro dengan Dosen Pembimbing Ojo Kurdi, ST., MT., PhD memberikan solusi alternatif pembuatan handsanitizer dari alkohol alami yaitu produksi dari limbah organik dengan proses fermentasi. Fermentasi ini bisa menghasilkan bio-ethanol yang jauh lebih aman dibandingkan dengan alkohol sintetis. Program kerja Ke-1 ini berupa edukasi bahaya covid-19, jenis vaksin, disertai dengan pelatihan pembuatan produk handsanitizer dan sabun cair dari limbah organik buah dan sayur melalui Google Meets kepada warga di Kelurahan Gondoriyo RT 01 RW 10.
"Harapannya, program KKN ini bisa memberikan insight baru bagi masyarakat sekitar khususnya daerah kelurahan Gondoriyo" ujar yelta
Yelta Okta Dina -Teknik Kimia 2018
Dosen Pembimbing : Ojo Kurdi, ST., MT., PhD
Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang
KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H