Mohon tunggu...
YELLY FIOLITA
YELLY FIOLITA Mohon Tunggu... -

The secret of success is consistency of purpose

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Peran Otak dalam Pembelajaran

19 Desember 2011   04:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:04 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Otak memiliki tiga tingkatan atau belahan yaitu bagian otak kanan, otak kiri, dan otak tengah. Yang masing masing memiliki perannya masing- masing. Mulai dari yang pertama yaitu otak kanan berfungsi dalam hal berkreativitas. Secara umum peserta didik yang menggunakan otak kanan biasanya akan menyukai atau nyaman dengan sesuatu yang acak, menyukai gambar, grafik, dan diagram. Lebig suka mempelajari sesuatu dari keseluruhan ke bagian- bagian.

Yang kedua mari kita menelusuri belahan otak kiri. Otak kiri berperan dalam kegiatan motorik (motor sequence) yaitu berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian dan matematika. Secara umum peserta didik yang lebih cenderung menggunakan otak kiri akan lebih suka sesuatu yang berurutan, mempelajari materi dari bagian- bagian ke keseluruhan, menyukai kata- kata, symbol dan huruf.

Yang terakhir mari membahas belahan otak tengah, Pada bagian otak tengah meliputi hipokampus, talamus, hipotalamus, dan amigdala. Bagian ini adalah bagian yang menyumbang sekitar 20 persen dari seluruh volume otak, bertanggung jawab atas tidur, emosi, atensi, pengaturan bagian tubuh, hormon, seksualitas, penciuman, dan produksi kimiawi otak.

Setelah tahu peran atau cara kerja belahan otak, bagaimana dengan anda? Lebih cenderung menggunakan otak manakah? Kanan, kiri, atau tengah? Jawabannya setelah anda meneliti sendiri sikap anda lewat materi yang anda pelajari.

Dalam tiga tingkatan otak, ada tiga bagian otak yaitu otak reptil, otak mamalia, dan otak neo cortex.

Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak. Setiap pengalaman baru yang kita temui dapat mengubah pengebalan elektrokimia kita. Semakin baru dan menantang stimulinya maka akan semakin baik otak mengaktifasi jalur barunya. Jika otak merasakan sesuatu yang cukup penting untuk ditempatkan dalam memori jangka panjang, maka potensi memoripun terjadi.

Pembelajaran akan maksimal apabila dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri beserta otak tengah sebagai pengendali emosi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun