Setelah melewati semester pertama, saya memasuki semester kedua dengan lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan baru. Di semester ini, saya mulai aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas dan berani bertanya ketika ada materi yang belum saya pahami.
 Memasuki semester ketiga, saya dihadapkan pada tantangan yang cukup besar dari mata kuliah penyadapan darah. Tugas akhir di mata kuliah ini mengharuskan saya mencari subjek untuk pengambilan darah, yang menjadi langkah krusial dalam menyelesaikan syarat UAS saya.Â
Saya harus mencari seorang pendonor dan menjalani proses pengambilan darah secara langsung, yang tentunya menjadi pengalaman berharga. Proses ini mengajarkan saya banyak tentang teknik pengambilan darah yang benar, serta pentingnya etika dalam berinteraksi dengan calon pendonor.Â
Saya belajar bagaimana menjelaskan prosedur dengan jelas agar pendonor merasa nyaman dan aman. Meskipun ada rasa gugup saat melakukan prosedur tersebut, dukungan dari teman sekelas dan dosen sangat membantu saya. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan keterampilan praktis saya, tetapi juga memberikan wawasan tentang tanggung jawab seorang profesional kesehatan.Â
Di semester keempat, saya semakin menemukan passion saya dalam bidang kesehatan, dan hal ini memotivasi saya untuk belajar lebih giat dan bersiap menghadapi tantangan yang lebih besar di depan.
Melihat kembali perjalanan akademik saya selama ini, saya menyadari betapa banyak pengalaman berharga yang telah membentuk diri saya. Dari tantangan di semester pertama hingga penemuan minat saya dalam bidang kesehatan di semester keempat, setiap momen memberi saya pelajaran yang tak ternilai.Â
Saya merasa bangga dapat menghadapi berbagai tantangan, seperti pengambilan darah di semester ketiga, yang semakin memperkuat tekad saya untuk menjadi seorang profesional yang kompeten. Memasuki semester lima, saya dihadapkan pada tantangan baru dalam menyusun proposal penelitian, yang menuntut saya untuk berpikir kritis dan kreatif.
 Proposal ini tidak hanya menjadi syarat akademik, tetapi juga merupakan langkah awal untuk mengeksplorasi lebih dalam minat saya di bidang kesehatan. Saya berharap dapat menghasilkan penelitian yang bermanfaat dan relevan dengan kondisi saat ini.Â
Dengan semangat dan dedikasi yang terus meningkat, saya berkomitmen untuk terus belajar dan berusaha keras agar dapat mencapai cita-cita saya di masa depan.
Perjalanan hidup saya di Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia tidak selalu mulus, namun setiap tantangan yang saya hadapi telah memberikan makna dan pelajaran berharga.Â
Momen-momen sulit seperti mencari pendonor di semester ketiga dan menyusun proposal di semester lima membuat saya belajar tentang ketekunan, kesabaran, dan pentingnya dukungan dari teman-teman serta dosen.Â