Mohon tunggu...
Yuliana Rahmatwati
Yuliana Rahmatwati Mohon Tunggu... -

Seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh, mencari sesuatu untuk dibawa pulang kembali.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengelolaan Hutan yang Berkelanjutan

12 Mei 2017   13:35 Diperbarui: 12 Mei 2017   13:41 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEBIJAKAN APRIL GROUP DALAM PENGELOLAAN HUTAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DAN BERKELANJUTAN

RAPP adalah singkatan dari Riau Andalan Pulp and Paper, yang merupakan sebuah perusahaan atau industri yang bergerak didalam bidang produk pulp (bubur kertas) dan paper (kertas) dan merupakan suatu perusahaan pulp yang terbesar di Asia Pasifik. RAPP ini tergabung di dalam sebuah anak perusahaan dari APRIL Group (The Asia Pacific Resources International Holding's Ltd.). Dimana APRIL itu sendiri adalah salah satu perusahaan yang memimpin pulp and paper di dunia. APRIL memiliki kantor pusat yang berada di Asia yaitu Singapura, dimana APRIL ini memiliki wilayah produksi utama dan terbesar yang beroperasi di wilayah Indonesia dan China. Di Indonesia sendiri, APRIL sepenuhnya berintegrasi dan beroperasi yang dimulai dari penanaman (plantations), kehutanan (forestry), penelitian dan pengembangan (research and development) untuk pabrik pulp and paper. Setiap bisnis yang dilakukan oleh APRIL beroperasi pada lokasi yang sangat strategis. Di Indonesia, APRIL berada ditengah pulau Sumatera dimana kondisi disini sangat baik dan ideal untuk pertumbuhan pohon Akasia yang merupakan sebagai penyediaan bahan mentah untuk produksi pulp.

Visi bisnis Grup APRIL berpusat pada keyakinan bahwa pembangunan yang bertanggung jawab dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia, membantu masyarakat setempat untuk keluar dari siklus kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka. Beroperasi secara berkelanjutan sangat penting untuk mencapai visi ini, di mana berkelanjutan didefinisikan sebagai penggunaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia sambil memastikan keberlanjutan sistem dan lingkungan alami saat ini dan di masa depan. Itulah sebabnya mengapa keberlanjutan menjadi inti dari nilai-nilai dan aspirasi pada perusahaan ini.  Sejak tahun 2005, Grup APRIL telah berkomitmen pada konservasi hutan yang bernilai tinggi terhadap lingkungan dalam area-area konsesi. Grup APRIL  telah melaksanakan 37 kajian Nilai Konservasi Tinggi (NKT) atau High Conservation Value (HCV) dengan menggunakan Perangkat HCV Indonesia (HCV Indonesia Toolkit). Sebagai hasilnya, saat ini Grup APRIL melestarikan dan melindungi lebih dari 250.000 hektar hutan NKT dalam area-area konsesi kami. Selain itu, Grup APRIL juga melindungi dan merestorasi area-area hutan yang sebelumnya telah dirusak oleh pihak lain. Di Semenanjung Kampar, Grup APRIL sedang berada dalam proses pemulihan 40.000 hektar hutan bernilai konservasi tinggi di dua area yang berbeda dari semenanjung tersebut.

Hutan Indonesia

Indonesia memiliki sekitar 131 juta hektar hutan. Pemerintah Indonesia telah menyisihkan 53 juta hektar dari luas kawasan tersebut untuk konservasi dan hutan lindung, dan 78 juta hektar untuk hutan produksi.

Dari area yang telah disisihkan untuk hutan produksi, pemerintah telah menentukan 10,5 juta hektar untuk hutan tanaman industri, yang mencakup perkebunan untuk memproduksi bahan baku pulp dan kertas, bahan bangunan dan furnitur. Kurang dari setengahnya digunakan untuk perkebunan pulp dan kertas. Sisa 67,5 juta hektar dari total luas hutan produksi tersebut digunakan untuk pertanian, termasuk perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, dan juga untuk peruntukan infrastruktur dan perumahan.

Dari 78 juta hektar yang disisihkan untuk hutan produksi, Grup APRIL telah menerima izin kelola area konsesi seluas 1 juta hektar, yang mana 480.000 hektarnya diperuntukkan perkebunan. Konsesi lahan yang hanya sebesar 1,3% dari total area hutan produksi – dan perkebunan hanya 0,6% dari total kawasan hutan produksi (atau 0,4% dari total hutan di Indonesia).

Kenyataan berat yang terjadi di Indonesia adalah banyak area hutan lindung rusak akibat pembalakan liar, perkebunan ilegal dan perambahan manusia. Konservasi sektor swasta yang dilakukan oleh Grup APRIL turut menambah luas area konservasi yang dilindungi dengan baik. Perkebunan/hutan tanaman meningkatkan produktivitas lahan yang sudah terdegradasi dan meningkatkan naungan pohon secara keseluruhan.

Pendekatan Berkelanjutan

Grup APRIL beroperasi di bawah Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan atau Sustainable Forest Management Policy (SFMP). Kebijakan ini menjadi panduan pengelolaan 1 juta hektar yang dialokasikan untuk Grup APRIL untuk kehutanan di bawah izin konsesi pemerintah, di mana 480.000 hektar dari luas tersebut disisihkan untuk perkebunan berkelanjutan. Area ini meliputi hutan tanaman terbarukan generasi ketiga dan keempat, yang ditanam pertama kali pada tahun 1993. Pembentukan hutan tanaman terbarukan di lahan ini telah rampung pada tahun 2014. Sisa lahan di konsesi kami disisihkan untuk perlindungan wajib, penggunaan oleh masyarakat, infrastruktur serta area yang secara sukarela disisihkan untuk Konservasi dan Restorasi Ekosistem.

Grup APRIL mempekerjakan lebih dari 9.000 pekerja perkebunan, dengan jumlah yang dapat bertambah hingga 13.000 selama periode panen. Bekerja sama dengan para mitra kami, kami melakukan panen antara 80.000 sampai 90.000 hektar hutan tanaman per tahun, yang bekerja berdasarkan pedoman pemerintah dalam area konsesi yang diberikan. Area-area ini dengan cepat ditanami kembali dengan lebih dari 200 juta bibit per tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun