Berbicara mengenai kopi, terdapat dua sisi yang kurang mengenakkan, namun punya sisi posistif yang memberikan manfaat, yaitu sisi pertama, leluhur kita pada masa penjajahan dulu di paksa untuk menanam kopi. Sisi kedua, dari yang awalnya dipaksa pada masa penjajahan dulu, kini Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi dengan peminat kopi yang terus meningkat. Hal ini terbukti di era society 5.0 saat ini juga, kopi menjadi minuman yang banyak menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari remaja, dewasa, bahkan tua.
Tidak jarang kita temui di penjuru bumi, para pengusaha dari kecil sampai besar berlomba-lomba untuk membuka usaha kopi dengan berbagai varian yang di olah serta banyak ditemukan kedai kopi yang menyebar di sepanjang jalan, mulai dari kelas bawah, standar sampai bernuansa mewah. Bahkan banyak produk-produk minuman kopi yang sudah mendunia.Â
Hal ini tentu berawal dari peminat dan penggemar kopi yang terus meningkat. Hal inilah yang kemudian menjadikan kopi semakin banyak pecintanya dan menjadikan kopi tersebut banyak dikenal. Melalui fakta dilapangan, dan melihat perkembangan dari kopi itu sendiri dengan berbagai varian yang disajikan, beberapa orang berpendapat bahwa tenyata kopi tidak sepahit yang dibayangkan. Pahitnya kopi pada zaman dahulu tidak sepahit kopi dengan beragam varian sekarang.
Perkembangan kopi yang mulai meningkat, khususnya dinegara Indonesia sendiri, memberi peluang besar untuk kemudian kopi masuk ke ranah internasional yaitu kopi dimanfaatkan Indonesia untuk mempromosikan budaya Indonesia ke luar negeri sekaligus meningkatkan potensi kopi dalam mendukung perekonomian bangsa serta menjadi alat baru soft power kerjasama Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral maupun multilateral Indonesia dengan berbagai negara.Â
Melalui diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia sendiri dalam memperkenalkan kopi tersebut, membawa pengaruh yang sangat luar biasa bagi Indonesia, terutama dibidang ekonomi, dan menjadikan kopi bisa lebih di kenal oleh negara lain. Kemudian dalam konteks hubungan internasional, diplomasi kopi yang dilakukan oleh Indonesia memiliki tujuan utama yaitu untuk membentuk citra nasional yang positif terhadap budaya Indonesia sekaligus menciptakan peluang kerjasama di bidang ekonomi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kini, kopi menjadi alat diplomasi budaya antara Indonesia dengan beberapa negara. Salah satu contohnya yaitu diplomasi yang terjalin antara Indonesia sendiri dengan Qatar.
Diplomasi Indonesia dengan Qatar ini sebenarnya sudah terjalin sejak lama, dan dikembangkan lagi dengan mengikuti arus globalisasi sekarang, yaitu kopi. Terkait diplomasi kopi antara Indonesia dengan Qatar, disampaikan langsung oleh Direktur Jendral (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia yaitu Hilmar Farid. Hilmar Farid mengatakan bahwa akan ada festival kopi yang digelar di Doha Expo, dimana festival tersebut digunakan sebagai satu satu rangkaian tahun kebudayaan Qatar (Qatar Years of Culture), di tahun 2023.Â
Festival itu sendiri akan berlangsung hingga desember 2023 mendatang. Dalam festival tersebut Indonesia dipilih menjadi negara mitra pertama dari Asia Tenggara yang berkesempatan untuk melangsungkan pertukaran budaya dengan negara Qatar. Melalui berbagai festival, pameran, kompetisi, dan rangkaian acara lainnya. Tujuan dari Qatar Years of Culture 2023 ini yaitu membangun pemahamann bersama dan sebagai apresiasi antara Qatar dengan negara mitra yang diundang yaitu Indonesia.
Salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan di festival tersebut yaitu pameran kopi khas Indonesia. Indonesia akan menampilkan keberagamanan kopi nusantara sebagai produk unggulan dalam Qatar Years of Culture 2023 tersebut. Kemudian, Ridwan Hassan selaku Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk negara Qatar menyatakan bahwa Qatar selalu menghubungi Kedubes RI di Doha, Qatar, dengan tujuan mencari barista-barista yang berpotensi dari Indonesia untuk bekerja di negara Qatar. Hal ini sangat jelas bahwa terdapat keuntungan timbal balik yang didapatkan satu sama lain melalui diplomasi kopi yang terjalin antara Indonesia dengan Qatar tersebut.
Sejarah perkembangan kopi telah memberikan pelajaran berharga untuk generasi sekarang, yaitu pada semangat, perjuangan, dan kerja keras leluhur pada zaman dahulu. Karena dengan semangat dan hasil dari perjuangan itulah, saat ini kopi yang awalnya ditaman dengan sistem yang sangat menyakitkan yaitu taman paksa, menjadi kopi yang dikenal banyak orang, dan menjadi sesuatu yang begitu membanggakan, dimana telah berhasil tembus ke dalam ruang lingkup internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H