Tanggal 19 November kemarin, Netflix baru saja meliris serial Korea yang berjudul Hellbound. Sebagai menyuka serial Korea, jelas saja saya tak mungkin melewatkannya. Apalagi setelah saya baca di bagian deskripsinya bahwa serial ini disutradarai oleh Yeon Sang Ho, orang juga menyutradarai film Korea, Train to Busan.
Train to Busan adalah salah satu film Korea yang tayang tahun 2016, tapi masih membekas di hati saya sampai saat ini. Â Pemain utamanya Goong Yo, plotnya rapi dan runut. Mengangkat isu wabah zombie yang saat itu belum terlalu digandrungi namun bisa dikemas dengan sangat bagus terutama oleh pemain yang terlibat di film tersebut.
Sutradara Yeon Sang Ho menjadi salah satu alasan saya menonton Hellbound. Selain itu, poster Hellbound yang tampak gelap dan mencekam juga membuat saya penasaran terhadap film ini. Apakah ini film wabah zombie layaknya Train to Busan, Kingdom, Alive, atau Sweet Home yang akhir-akhir ini sedang happening?
Ada beberapa versi poster Hellbound yang saya lihat. Tapi kebanyakan menunjukkan sosok raksasa berwarna hitam dengan latar belakang asap gelap. Sungguh dark. Pada sebuah poster ditunjukkan beberapa tokoh yang bermain dalam serial tersebut. Â Ada sembilan tokoh utama yang terpampang dalam poster tersebut. Masing-masing memilki peranan penting pada serial dengan 6-episode ini.
Dalam poster juga ditunjukkan kericuhan kota Seoul akibat makhluk raksasa berwarna hitam yang digambarkan sebagai malaikat pencabut nyawa. Pertama kali saya melihat posternya, keinginan untuk menonton semakin besar, karena salah satu aktris kesukaan saya yaitu Kim Hyun Joo bermain dalam film tersebut sebagai seorang pengacara. Ada juga Yoo Ah In yang membawakan peran dengan sangat baik sebagai ketua sekte baru yang muncul di Korea saat itu.
Serial dengan durasi 40-60 menit setiap episodenya ini mengisahkan tentang kehadiran 3 makhluk aneh yang mengejar orang yang 'dianggap' berdosa. Orang tersebut disiksa di depan umum, disaksikan banyak orang. Bersamaan dengan itu, muncul sekte baru di Korea yang dipimpin oleh seorang pemuda yang diperankan oleh Yoo In Ah bernama Ketua Jung.
Serial yang diadaptasi dari webtoon dengan judul yang sama ini mampu membuat saya bergidik. Banyak sekali adegan sadisme yang ditampilkan pada setiap episodenya. Mulai dari dipukul hingga babak belur, pukulan di kepala dengan tongkat baseball, orang yang dibakar hidup-hidup, dan masih banyak lagi. Tapi adegan kejam tidak menyurutkan niat saya untuk menonton episode berikutnya.
Di luar banyak sekali adegan kekerasan yang ditampilkan dalam serial ini, saya rasa film ini sangat bagus dan layak ditonton. Rasa ngeri, jijik, cemas, dan takut terasa di setiap episodenya. Di akhir episode, kesan horor mulai luruh digantikan oleh kejahatan yang dibuat oleh sekte baru tersebut.
Pada adegan di episode akhir ditunjukkan salah satu tokoh wanita dalam poster yang bernama Park Jung Ja yang sudah meninggal karena diburu monster pencabut nyawa tapi 4 tahun kemudian hidup. Adegan ini tidak hanya membuat saya terkesan, tapi juga overthinking memikirkan lanjutan kehidupan semua karakter yang ada di serial ini.
Yang tak kalah hebat adalah kemampuan berakting semua pemeran yang bermain dalam film Hellbound ini. Mereka mampu menyalurkan emosi dan kengerian yang mereka alami pada saya. Sehingga saya sebagai penonton ikut ketakutan dan terengah-tengah ketika menyaksikan serial yang juga dibintangi oleh artis cantik Won Jin Ah ini.
Di sisi lain, ada yang disayangkan karena beberapa tokoh yang terdapat di poster itu hanya muncul di awal, beberapa di akhir. Film dengan genre fantasi, misteri, dan horor ini mampu membuat saya terkesan karena mengangkat isu agama, sosial, dan filosofi yang jarang diangkat sebagai topik sebuah serial.
Premis yang dihadirkan dalam serial ini mampu membuat saya mengernyitkan dahi dan berpikir akankah ini terjadi suatu saat nanti? Inilah yang membuat Hellbound berbeda dari serial Korea lain yang kebanyakan mengisahkan romansa pasangan yang dibumbui dengan politik dan perselingkuhan atau persahabatan yang berujung pengkhianatan. Â
Sepertinya Sutradara Yeon Sang Ho akan membuat season 2, mengingat cerita ini belum berakhir. Secara keseluruhan serial ini gila. Gabungan culture dan supranatural membuat saya tidak berhenti memikirkannya sampai akhirnya saya memutuskan untuk menulis ulasan ini. Akhir cerita yang mindblowing belum bisa sepenuhnya disimpulkan dalam 6 episode itu. Mari kita tunggu season 2nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H