Mohon tunggu...
Yosua Eka Putra
Yosua Eka Putra Mohon Tunggu... Freelancer - ENFP

C'est la vie.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menanti Buah Metamorfosis Ibra

3 Februari 2020   16:48 Diperbarui: 4 Februari 2020   09:16 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Expected Goals (xG) Zlatan Ibrahimovic (Foto: Opta)

"Saya tidak datang untuk menjadi maskot Rossoneri. Saya mencari tantangan terakhir. Pada usia seperti saya, Anda tidak mencari hal lain selain tantangan," tutur Ibrahimovic, seperti dilansir Sempre Milan. "Saya merasa masih bisa memberikan sesuatu yang penting. Jika tidak, mereka tidak akan menghubungi saya."

Pelatih Milan, Stefano Pioli, mengungkapkan optimismenya terhadap kedatangan Ibrahimovic. Menurutnya, itu seperti berkah bagi I Rossoneri.

"Zlatan membuktikan dia bukan hanya pajangan atau patung, tetapi pemain hebat dan menampilkannya di lapangan. Kedatangan dia adalah anugerah dari Tuhan melalui apa yang ditunjukkannya dalam latihan maupun pertandingan," seru Pioli, seperti dilansir Goal.

Mari menerka sudut pandang Ibrahimovic dan Pioli.

Pioli tetap memasang Ibrahimovic sebagai striker, posisi yang identik dengan torehan gol. Namun, dari segi usia, Ibrahimovic tidak lagi berada pada masa produktif.

Terbukti, Ibrahimovic baru mencetak dua gol dari lima laga sejak kembali berkostum Milan. Lalu, apa yang I Rossoneri harapkan dari bomber asal Swedia tersebut hingga berani melepas Krzyzstof Piatek ke Hertha Berlin pada pengujung Januari lalu?

Pasalnya, lini depan tumpul. Sebelum pemain yang kerap disapa Ibra itu bergabung, Milan hanya mampu mencetak 16 gol dari 17 laga (rerata 0,94 gol per laga) Serie A musim 2019-20.

Mirisnya lagi, hingga Giornata ke-22, pemain tersubur I Rossoneri bukan striker. Dia adalah Theo Hernandez yang beroperasi sebagai bek kiri mampu mempersembahkan lima gol.

Paling tidak, kehadiran Ibrahimovic memberi efek positif terhadap peningkatan performa dan torehan gol Milan. Sejak dia datang, rerata gol anak asuh Pioli naik menjadi 1,4.

Ibrahimovic pun masih berpeluang menambah pundi golnya bersama I Rossoneri. Mungkin tidak sebanyak dulu, tetapi setidaknya patut diwaspadai lawan. Bagaimana caranya?

Arogansi dalam dirinya tidak membuat Ibrahimovic kehilangan akal sehat. Dia menyiasati usianya dengan realistis di atas lapangan hijau. Mau tidak mau, ada yang dia ubah dari permainannya di lapangan hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun