Mohon tunggu...
Yeiskia Pramesti
Yeiskia Pramesti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perundungan pada Psikososial Anak

28 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 28 Desember 2023   12:02 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bullying adalah masalah sosial yang meresahkan banyak masyarakat di seluruh dunia. Terlepas dari siapa yang menjadi korban atau pelaku, tindakan ini memiliki dampak yang serius dan merusak, terutama ketika anak-anak usia dini terlibat dalam situasi tersebut. Bullying pada anak usia dini adalah isu yang semakin mendapatkan perhatian karena dampaknya yang signifikan pada perkembangan fisik, mental, dan emosional anak-anak.

Seperti yang pernah viral di media sosial seorang anak perempuan dari Minahasa, Sulawesi Utara menjadi korban bullying di TK tempat ia belajar dan korban menolak untuk bersekolah kembali. Diduga korban dibully oleh murid TK yang juga berstatus anak guru, hingga sejumlah orang tua siswa. Ibu korban (PW) bercerita bahwa bullying yang terjadi pada putrinya berawal dari dirinya yang meminjam uang pada seorang wanita. Walaupun demikian, ia menyatakan bahwa masalah utang ini sudah diselesaikan. Tetapi, rasa kecewanya muncul karena permasalahan ini masih terus berlanjut dan berdampak pada anaknya.
 
Bullying pada setiap tahap perkembangan psikososial menurut Erikson dapat mengganggu perkembangan anak dan berpotensi berdampak jangka panjang pada aspek-aspek penting dalam kehidupan mereka. Dalam tahap Trust vs. Mistrust, anak mungkin mengalami ketidakpercayaan terhadap orang lain akibat bullying. Pada tahap Autonomy vs. Shame and Doubt, bullying bisa menyebabkan rasa malu dan keraguan diri, menghambat perkembangan kemandirian. 

Di tahap Initiative vs. Guilt, rasa bersalah dan kekhawatiran berlebihan bisa muncul akibat bullying, menghambat inisiatif anak. Terakhir, pada tahap Industry vs. Inferiority, bullying dapat merusak perkembangan industri dan memunculkan rasa inferioritas, yang berdampak pada motivasi belajar dan prestasi akademis. Dengan demikian, perlunya upaya yang kuat untuk mencegah dan mengatasi bullying pada setiap tahap perkembangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun