Dalam industri makanan dan minuman masa kini, gula telah menjadi salah satu bahan paling umum yang digunakan sehari-hari. Mulai dari minuman hingga camilan, gula hadir dalam berbagai bentuk dan kemasan dan menawarkan kenikmatan manis yang sulit untuk ditolak dari segala umur. Namun, di balik rasa manis tersebut, terdapat bahaya yang tersembunyi bagi kesehatan.
Terdapat beragam jenis gula yang sangat umum digunakan dalam makanan dan minuman. Contoh pertama adalah gula sukrosa yang ditemukan secara alami dalam tebu. Selain itu, terdapat juga gula fruktosa yang sering ditemukan dalam buah-buahan dan juga madu yang manis. Selanjutnya gula laktosa dengan julukan lain yaitu gula susu dan hadir dalam produk susu seperti susu sapi dan yoghurt. Lalu terdapat gula glukosa, yang merupakan gula darah di tubuh manusia, dapat ditemukan dalam produk jagung dan madu. Semua gula tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu polisakarida, disakarida, dan monosakarida.
Kita dapat melihat ketertarikan remaja dengan minuman manis karena rasanya yang enak dan menyegarkan. Minuman berkarbonasi seperti soda sering dilihat  saat berkumpul bersama teman-teman. Ketika kaum remaja terpapar dengan minuman manis secaraterus menerus, mereka akan rentan terjerumus ke dalam kecanduan terhadap minuman manis dan menganggapnya sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mereka.
Konsumsi gula yang berlebih dapat memberikan beberapa dampak negatif bagi kesehatan. Pertama, gula dapat meningkatkan risiko obesitas karena konsumsi gula yang berlebihan cenderung menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan. Selain itu, gula juga berperan dalam peningkatan risiko diabetes tipe 2 karena dapat menyebabkan resistensi insulin dalam tubuh. Tak hanya itu, konsumsi gula berlebih juga dapat menyebabkan penurunan energi secara tiba-tiba, karena gula memberikan lonjakan energi yang cepat dan banyak tetapi diikuti oleh penurunan energi yang signifikan.
Terdapat sekelompok orang yang tidak bisa mencerna salah satu jenis gula yaitu laktosa dan mereka diberi nama lactose intolerant. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat membuat enzim laktase yang cukup untuk memecah laktosa sehingga partikel gula masih di kelompok disakarida dan berukuran besar. Pada prinsipnya, usus akan berusaha untuk membuang zat-zat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga inilah yang membuat penderita lactose intolerant mengalami diare setiap kali mereka mengkonsumsi produk susu.
Selain dampak fisiknya, konsumsi gula berlebihan juga dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Lonjakan gula darah yang cepat akibat konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Lalu, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan kecanduan yang sulit untuk dikontrol, dimana seseorang menjadi bergantung pada gula untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya setiap saat.
Dalam upaya untuk menghadapi masalah konsumsi gula berlebihan, sangat penting bagi kita untuk mencari solusi yang efektif untuk menghindari dari dampak negatifnya terhadap kesehatan. Pertama, kita harus meningkatkan kesadaran akan jumlah gula yang terkandung dalam makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Dengan membiasakan diri untuk membaca label nutrisi dan memperhatikan jumlah gula yang terdapat dalam produk makanan, kita dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana untuk mengonsumsi produk tersebut.
Kedua, kita dapat mengganti konsumsi minuman manis dengan alternatif yang memiliki risiko rendah bahkan tidak ada seperti air mineral, teh herbal tanpa menggunakan pemanis apapun, atau air mineral yang dicampur menggunakan buah-buahan segar seperti buah lemon.Â
Kita juga dapat mengonsumsi lebih banyak buah yang segar sebagai camilan yang sehat dengan rasa yang tidak jauh dengan enaknya gula. Dengan mengadopsi perubahan-perubahan ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengurangi asupan gula mereka dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.