Blitar 10 Januari 2023 - Setiap semester, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya selalu melakukan kegiatan kuliah kerja nyata. Pada periode pelaksanaan 4 - 15 Januari 2023, KKN dilakukan di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Kuliah kerja nyata sebagai implementasi atau penerapan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Tema yang digunakan pada periode ini adalah "PENGEMBANGAN POTENSI DESA MENUJU SMART VILLAGE". Desa yang maju dan terdigitalisasi adalah salah satu usaha dan tujuan yang ingin dicapai oleh mayoritas desa.
Sapi perah merupakan penghasil utama susu untuk konsumsi manusia. Kebutuhan akan susu sapi sekarang semakin meningkat, sehingga produksi susu pun juga harus ditingkatkan. Desa Minggirsari memiliki potensi untuk memberdayakan peternak sapi perah di mana banyak penduduk yang memiliki sapi perah. Namun proses produksi susu sapi perah di Desa Minggirsari masih menggunakan cara konvesional yaitu manual menggunakan tangan peternak. Padahal permintaan pasar susu yang dihasilkan harus higienis tidak tercemar dan terjamin kualitasnya, maka penanganan, peralatan, pemerahan harus dilakukan dengan benar..
Peralatan yang dapat digunakan oleh peternak adalah mesin pemeras susu sapi. Mesin pemerah susu adalah suatu mesin semi otomatis untuk memerah susu pada sapi. Mesin ini tidak dibuat hanya untuk satu ekor sapi, tapi kebanyakan satu rangkaian komponen alat itu dibuat untuk memerah sapi per 2 kali sehari.Â
Sistem dari rangkaian alat tersebut adalah terdiri dari pompa vacum, regulator (alat pengukur), dan pulsator. Semua komponen terintegrasi untuk mengalirkan susu ke penampung yang selanjutnya akan diolah menjadi sebuah produk perusahaan, kepuasan pelanggan, dagang. Setiap perusahaan membutuhkan standar operasional prosedur (SOP) dalam menjalankan segala aktivitas karyawan.Yehezkiel Fernanda Andrianto, dibawah bimbingan dosen pembimbing Lapangan Ardhi Islamudin..SE.,MA, mengenalkan sekaligus mensosialisasikan tentang cara penggunaan mesin pemerah untuk meningkatkan produktivitas dan menghasilkan susu yang lebih higienis dari pada menggunakan metode manual dalam pemerahannya.
Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan mesin pemerah susu dapat menghasilkan susu yang lebih higienis dan lebih cepat dari pada menggunakan tangan waktu pemerahan, akan tetapi karna jumlah mesin yang terbatas maka peternak tetap memerah susu dengan menggunakan cara manual tetapi nilai jual dari susu yang diperah menggunakan mesin sedikit lebih tinggi dibanding menggunakan tangan waktu pemerahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H