Mohon tunggu...
Y. H. Yogaswara
Y. H. Yogaswara Mohon Tunggu... Tentara - Belajar Tambah Ajar

Peneliti dan Lektor Teknologi Pertahanan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

BRIN, Momentum Membangun Akusisi Pertahanan

19 Juli 2022   21:00 Diperbarui: 19 Juli 2022   21:03 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, proses pengadaan hanya terbatas pada kegiatan pembelian barang/jasa yang menitikberatkan pada kegiatan pengusulan kebutuhan, pemilihan barang, pencarian pemasok, negosiasi, manajemen kontrak, transaksi pembelian, serta penjaminan purnajual yang cenderung terbatas. 

Pembangunan kekuatan pertahanan berbasis pengadaan ini memiliki risiko yang sangat besar. Risiko jangka panjang ialah kesulitan dalam mendukung program ke mandirian teknologi dan industri per tahanan. Hal ini disebabkan oleh ofset dan transfer teknologi yang tidak tuntas sehingga tidak sinkron antara pengadaan, riset, dan kerja sama industri pertahan an. 

Risiko jangka pendek ialah ketidaksesuaian barang/jasa dengan kebutuhan satuan pengguna (user requirement), kesulitan mengukur kebutuhan operasional, pemeliharaan, hingga penghapusan, serta rendah interoperabilitas, dan ketidaksesuaian protokol antara satu sistem dan yang lainnya.     

Akuisisi Pertahanan Korsel 

Korea Selatan dapat dijadikan referensi keberhasilan reformasi sistem akuisisi pertahanan. Awalnya, pembangunan kekuatan pertahanan Korea Selatan tidak transparan, manajemen organisasi tidak terintegrasi, penggunaan anggaran yang tidak rasional, serta kompetisi industri pertahanan yang lemah dan tidak efisien. 

Setelah reformasi dan transisi selama tiga tahun, Defense Acquisition and Program Administration (DAPA) diresmikan 1 Januari 2006. DAPA menganut model centralized government organization. Model ini menjadikan DAPA sebagai lembaga pusat pembangunan kekuatan pertahanan di bawah Kemenhan. 

DAPA melaksanakan pembelian strategis, pengelolaan skema ofset dan transfer teknologi, lokalisasi riset dan pengembangan teknologi, serta promosi teknologi pertahanan ke dunia internasional. 

Melalui strategi ini, Korea Selatan berhasil mencapai kemandirian teknologi pertahanan dalam waktu singkat. Bahkan, hanya dalam waktu sembilan tahun sejak DAPA didirikan, nilai ekspor materiel pertahanannya naik signifikan dari US$253 juta menjadi US$3.541 juta.     

Manfaatkan Momentum BRIN 

Teknologi dan industri pertahanan saat ini memasuki era sistem kompleks yang sudah tidak dapat diselesaikan dengan proses pengadaan. 

Kompleksitas ini tergambarkan dengan peperangan multidomain yang tidak lagi hanya berada di darat, laut, dan udara, tetapi juga berada pada domain antariksa dan siber, yang kelimanya saling beririsan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun