Mohon tunggu...
Yedija Manullang
Yedija Manullang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Masih terus Belajar

" Kurangi Selfie, perbanyak konsep dan Gagasan ! "

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan, Pemanfaatan dan Harapan untuk Benteng Marlborough

2 Desember 2018   04:23 Diperbarui: 13 Desember 2018   00:33 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekayaan dan keindahan  Indonesia seolah tidak ada habisnya mulai dari kekayaan dan keindahan alam, suku, bahasa dan budaya. Tidak salah memang apa yang sudah pernah dikatakan oleh Ir. Soekarno bahwa kita (Indonesia) tidak perlu berkecil hati dengan Negara lain , sebab apa yang ada di dalam Indonesia sangat besar Potensinya. 

Bengkulu pun menjadi salah daerah yang tetap konsisten dalam mengembangakan kekayaan dan keindahan alam tersebut.  Salah satunya tentang budaya yang ada dibengkulu adalah cagar budaya.

UU No.11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dengan jelas menyatakan bahwa cagar budaya merupakan warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan  melalui proses penetapan.

Provinsi Bengkulu banyak memiliki cagar budaya dengan nilai-nilai sejarah yang tidak terlupakan.  Khususnya di Kota Bengkulu sendiri yang menjadi icon dan daya tarik dari setiap orang untuk mengetahui tentang Bengkulu serta sejarah yang di besertanya. 

Benteng Marlborough, Monumen Thomas Parr, Tugu Robert Hamilton, Makam Sentot alibasyah, Masjid Jamik Bengkulu, Rumah Pengasingan Bung Karno, Situs Makam Inggris, Perkampungan Cina merupakan beberapa cagar budaya yang ada di kota Bengkulu. Namun kali ini kita akan membahas salah satu cagar budaya dari beberapa uraian diatas, yaitu Benteng Marlborough.

Benteng Marlborough adalah benteng terbesar di Asia Tenggara yang sarat akan nilai-nilai sejarah dan perjuangan. Benteng Marlborough bukan benteng biasa, karena menjadi tempat tinggal sementara para petingi-petinggi Kerajaan Inggris hingga menjadi tempat terjadinya perjanjian bilateral antar Negara.

Awal mula Benteng Marlborough sejak awal kekuasaan Inggris di Bengkulu. Pada saat itu kekayaan Indonesia akan rempah-rempah, cengkeh, pala dan hasil bumi lainnya menjadi sebuah daya tarik untuk dunia sehingga menarik Negara-negara lain untuk datang dan berburu hasil-hasil bumi yang ada. 

Sehingga banyak Negara datang terkhusus dari Eropa sehingga saling bersaing dan merebut kekuasanaan antar Negara-negara tersebut dengan adanya monopoli dagang yang dibuat oleh Negara Belanda sehingga melemahkan Negara Inggris dengan system dagang Eeast Indian Company (EIC) yang berdampak Inggris harus mencari daerah yang baru. 

Hingga pada 24 Juni 1685 Inggris datang ke Bengkulu tepatnya di Muara sungai Bengkulu menjadi salah satu daerah penghasil lada, lalu dengan loby dan negosiasi yang dilakukan Inggris kepada masyarakat Bengkulu akhirnya Kompeni Inggris diizinkan tinggal dan mendirikan Fort York.

Kedatangan Inggris di Bengkulu sangat mempengaruhi perdangan yang ada terkhusus perdagangan lada yang maju pesat dan tentu membuat posisi Inggris di Bengkulu semakin dihargai dengan ditinggalkannya Fort York dan memindahkan lojinya ke Ujung Karang yang cikal bakal dibangunnya Benteng baru. mengingat juga bahwa Fort York lokasinya tidak menjadi sentral dan didirikan di atas bukit dipinggiran sungai dan dikelilingi rawa-rawa berimbuh pada munculnya wabah penyakit disana. 

Pada tahun 1714-1718 dengan didatangkannya arsitek dan pekerja dari India sehingga pekerjaan pembangunan benteng baru ini dimulai dalam beberapa tahap dan kemudian diberi nama Benteng Marlborough sebagai kenangan kepada komandan militer Inggris atau the firt Duke of Marlborough ukuran 240,5 m atau sekitar 44.100 m2.

Namun ada cerita menarik ketika Benteng Marlborough hampir selesai dibangun oleh para pekerja dari India adalah ketika rakyat Bengkulu melakukan perlawanan dengan menyerang benteng Inggris yang mengakibatkan orang-orang inggris lari ke daerah India tepatnya di madras. Perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Jenggalau yang melihat dan merasakan kehadiran Inggris di Bengkulu membuat rakyat Bengkulu mulai sadar dan merasakan dirugikan oleh pihak Inggris dalam sistem dagang yang dibuat oleh pihak Inggris.     

Selang beberapa waktu dengan keadaan dan kondisi yang terlihat aman maka pemerintah Inggris datang kebali dengan perwakilan Gubernur Joseph Walsh dan membuat perjanjian dengan rakyat Bengkulu yang diwakili oleh kerajaan Sungai Lemau pada ditanda tangani pada tanggal 17 april 1724, dengan isi perjanjian dan kesepakatan tidak merugikan rakyat Bengkulu.

Benteng Malborough banyak menjadi saksi tentang banyaknya pergejolakan dan dinamika-dinamika perebutan kekuasan pada saat itu. Benteng Malborough menjadi salah satu mahakarya dengan  menampilkan kemegahan dan sangat terlihat elengan, kontruksi yang masih sangat kuat sehingga membuatnya masih kokoh sampai saat ini. 

Walaupun dengan bencana alam yang pernah dialami oleh Bengkulu pada tahun 2000 dengan gempa berkekuatan 7,3 Sr. Desain tata ruang yang beragam dan banyak namun tetap teratur dengan bentuk kura-kura menghadap kepala ke barat daya, sedangkan pintu masuk benteng lebih mengarah ke barat, yaitu sisi mata kanan kura-kura dengan pintu masuk dan jembatan yang menghubungkan jalan masuk dengan bagian luar.

img-20180523-wa0022-5c08b84512ae9475bd7d9cd6.jpg
img-20180523-wa0022-5c08b84512ae9475bd7d9cd6.jpg
Memasuki Benteng Malborugh terdapat dua akses jalan masuk dengan melewati dua jembatan menuju gerbang benteng. Pada gerbang pertama, kita bisa melihat empat buah nisan prasasti yang ditulis dengan gaya kuno ala british dan masih bisa terbaca jelas. 

Setelah itu, di kanan sebelum jembatan kedua, kita bisa melihat 3 makam. masing-masing merupakan milik Residen Thomas Parr yang tewas dibunuh oleh rakyat Bengkulu pada tahun 23 Desember 1807, Charles Murray yang tewas setelah berusaha menyelamatkan Thomas Parr, dan Robert Hamilton. Lalu ketika masuk lebih dalam lagi akan menemukan Ruang jaga / Sel Militer yang difungksikan untuk tempat properti-properti yang berisi tentang sejarah tentang Bengkulu, perdangan,

benteng-5c08ba21aeebe140282b3be2.jpg
benteng-5c08ba21aeebe140282b3be2.jpg
Ruang Pameran yang berisi dengan properti-properti bercerita tentang sejarah juga namun ini lebih banyak menggambarkan ketika Ir. Soekarno berada di Bengkulu. 

Ruang tahanan adalah salah satu tuang yang paling menyeramkan dari Benteng Marlborough Bengkulu ini. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat menampung para tahanan pada masa penjajahan,

Gudang persenjataan Tempat yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan persenjataan oleh pemerintahan Inggris, yang termasuk didalamnya adalah meriam.

Meriam merupakan senjata peninggalan inggris yang pada masanya digunakan untuk peperangan. Terdapat 4 meriam yang diletakkan di tempat terpisah, yaitu dua meriam diletakkan disebelah utara dan dua lainnya diletakkan disebelah timur. 

Gambar mungkin berisi: 1 orang, berdiri, pohon, langit, luar ruangan dan alam
Gambar mungkin berisi: 1 orang, berdiri, pohon, langit, luar ruangan dan alam

Didalam halaman Benteng terdapat meriam-meriam yang menghadap samudera Hindia. Didepannya dulu pernah berdiri  bangunan yang berfungsi untuk gudang senjata dan hasil-hasil perdangan lada yang akan dikirim ke eropa, namun karena terjadi perang bangunan ini dirubukan untuk memasang 12 meriam tadi menghadap laut .

Di dalam Benteng Marlborough terdapat sebuah terowongan dengan lebar 2 meter dan panjang kurang lebih 6 meter. Terowongan ini dibangun di bawah tanah dan berfungsi sebagai jalur aman untuk keluar masuk benteng.

Bastion Adalah sebuah bangunan menjorok yang terletak di setiap sudut sudut gedung. Fungsi dari bangunan ini adalah untuk menyerang musuh dengan tidak. menampakkan dirinya,

Dalam prospek perkembangan  pemanfaatan  Benteng Marlborough tentu harus memperhatikan beberapa aspek dalam menunjang perkembangannya. Namun sebelum kita berbicara kesana tentu kita harus mengetahui tentang pelestariaanya juga. 

Percuma merancang tentang perkembangan pemanfaatannya jika ternyata dalam beberapa waktu kedepan Benteng Malborough sudah tidak terawat dan rusak akibat tidak ada upaya pelestarian disana.

Perlunya pelestarian cagar budaya sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang. Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 yang menyebutkan bahwa benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jatidiri bangsa dan kepentingan nasional

Pelestarian adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan Benteng Malborough dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya. 

Benteng Marlborough tidak saja menjadi saksi adanya proses sejarah dan budaya pada masa silam, tetapi merupakan warisan sejarah dan budaya bangsa, salah satu fungsinya adalah sumber nilai dan informasi sejarah, disamping mencerminkan jati diri dan kepribadian budaya bangsa. Benteng Malborough penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Benteng Marlborough  untuk dapat dilindungi dan dilestarikan, dibutuhkan sikap positif segenap lapisan masyarakat, untuk berperan bersama pemerintah melestarikan benda cagar budaya, baik secara preventif, represif maupun partisipatif.

Upaya pelestarian diwujudkan bukan hanya perawatan dari segi fisik bangunan namun juga adanya berbagai acara kreatif yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali nilai yang terkandung dalam bangunan Benteng Marlborough.

Nah dalam prospek perkembangan pemanfaatan Benteng Marlborough serta cagar budaya salah satunya dengan upaya pelestarian dengan melibatkan masyarakat. Bagaimanapun juga masyarakat juga turut andil dalam menjaga kelestarian bangunan tidak mungkin hanya mengandalkan dinas terkait karena apabila hanya mengandalkan pemerintah dan pihak swasta, maka tujuan pelestarian tidak akan berjalan secara maksimal. 

Dengan begitu adanya bentuk pemanfaatan berwawasan pelestarian, adanya keterlibatan masyarakat secara aktif agar mereka  pun memperoleh manfaatnya sehingga untuk melindungi dan mengatur dalam upaya pelestarian Benteng Marlborough dengan keaslian lingkungan masa lalu. 

Dari keterlibatan masyarakat akan membuat masyarakat terkhusus yang tinggal disekitar Benteng Marlborough mengedepankan sifat menghargai dan mengakui bahwa Benteng Malborough menjadi potensi terus dikembangkan dan dimajukan sehingga masyarakat memiliki rasa keterbebanan dalam hal itu.

Aspek Pendidikan ataupun edukasi tidak boleh dilupakan mengingat Benteng Marlborough memiliki banyak nilai-nilai sejarah yang wajib diketahui masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Bengkulu terkhusunya. 

Pemanfaatan Benteng Marlborough dari aspek pendidikan dengan dimasukkannya dalam kurikulum pendidikan sehingga dari sejak dini sudah mengetahui tentang Benteng Marlborough ditambah lagi pengetahuan dari orang tua untuk semakin membuat semakin sadar dan menjaga nilai-nilai sejarah dan perjuangan yang ada didalamnya sehingga kecintaan akan Negara atau rasa Nasionalisme akan semakin terpupuk dan terbangun serta memperkokoh kesadaran jati diri bangsa. 

Kesadaran jati diri suatu bangsa yang banyak dipengaruhi oleh pengetahuan tentang masa lalu bangsa yang bersangkutan, sehingga keberadaan kebangsaan itu pada masa kini dan proyeksinya ke masa depan bertahan kepada ciri khasnya sebagai bangsa yang tetap berpijak pada landasan falsafah dan budayanya sendiri salah satunya melalui cagar budaya. 

Dan saya pikir sudah selayaknya Benteng Marlborough dengan cagar budaya yang lain yang ada di Bengkulu sudah sepatutnya ditulis dan dicetak didalam buku. Agar semakin banyak orang membaca dan kemudian mengenal tentang Bengkukulu dan cagar budayanya.

Disamping itu menurut saya pengadaan komunitas tentu  akan mendukung pemanfaatan Benteng Marlborough dan cagar-cagar budaya yang lain yang ada di Kota Bengkulu. 

Dengan bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah. Dengan membentuk sekaligus memperkuat identitas komunitas ini, sebagai komunitas yang peduli pada pelestarian dan pengembangan cagar budaya Bengkulu. 

Untuk itu hal-hal yang harus dilakukan adalah dengan melaukan identifikasi nilai-nilai budaya yang positif untuk dijadikan acuan dalam komunitas, identifikasi kopetensi anggota komunitas untuk memudahkan dalam pembaguian kerja sekaligus merencanakan strategi pengelolaan yang menyeluruh dan berbasis pada kajian ilmiah yang ada. 

Memulai pengelolahan dan rencana tersebut salah satunya dengan pendidikan tentang cagar budaya, pelestarian dan prospek jangka panjang yang harus dilakukan dan juga memberikan sosialisasi-sosialisasi dengan masyarakat yang belum paham betul akan pentingnya cagar budaya. Lalu melakukan monitoring dan evaluasi secara bertahap.

Pemanfaatan perkembangan cagar budaya juga harus turut serta dalam memajukan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menumbuhkan minat berwirausaha. Tentu Benteng Marlborough salah satu icon dari Bengkulu yang menarik dan mendatangkan banyak orang. 

Memang kalau diperhatikan banyak sudah orang berjualan di sekitar Benteng Marlborough namun masih minim yang menjual produk-produk khas Bengkulu ini yang saya fikir menjadi potensi yang kemudian sangat perlu dikembang kembali oleh masyarakat disekitarnya.

Lalu apa tanggapan dan harapan masyarakat tentang Benteng Marlborough, saya berkesempatan mewawancarai salah satu warga sekaligus penggiat cagar budaya yang sudah 11 tahun bekerja di Benteng Marlborough, Bang Jhon namanya. 

Bang Jhon berharap perkembangan pemanfaatan cagar budaya di Bengkulu khusunya Benteng Marlborough tidak hanya serta merta dengan bangunan fisik yang, namun bagaimana masyarakat juga di edukasi dan diberi pengertian akan cagar budaya itu sendiri. Lalu pengembangan cagar budaya harus terus dilakukan dan bertahap, jangan kemudian sudah dilakukan perbaikan setelah selesai tidak dimonitoring lagi.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Iis seorang mahasiswa fakultas Tehknik Universitas Bengkulu menuturkan agar setiap orang yang berkungkujung ke Benteng Marlborough tetap menjaga norma norma yang ada dan tidak merusak maupun mengotori, namun sama-sama menjaga dan melindungi kekayaan yang dimiliki Bengkulu ini.

50 Tahun sudah Provinsi Bengkulu beridiri dan 300 tahun Benteng Marlborough ada. Sejatinya baik dalam upaya pemanfaatan pekembangan cagar budaya yang ada di Bengkulu dan secara khusus Benteng Malborough tidak hanya menjadi tugas dan kewajiban pemerintah saja melaikan tugas dan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa yang sudah menjadi bagian dan satu kesatuan dalam Negara ini. 

Menurut saya pemuda sebagai generasi Milenial yang akan menikmati dan menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan segala kecanggihan dan kemajuan teknologi dan transformasi yang ada memiliki peranan yang sangat penting. 

Jangan sampai kemudian dengan kemajuan tersebut memandang cagar budaya sebagai sesuatu yang kuno dan harus ditinggalkan sehingga tidak ada lagi Kesadaran lokal menjaga, merawat, melestarikan dan memanfaatkan menyebabkan hilangnya tindak pengawasan dan  pengembangan akan cagar budaya tersebut. 

Serta pemuda saat ini yang akan menghadapi era bonus demografi yang kemudian akan menjadi pemimpin-pemimpin dan pemangku kebijakan harus bersiap diri juga dengan mengisi kapasitas diri terkhusus dengan sejarah dan nilai-nilai luhur yang ada supaya nantinya kebijakan-kebijakan yang ada tidak sampai menciderai substansi-substasi yang sudah ada sejak dahulu. 

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh pemuda sekarang untuk prospek pemanfaatan cagar budaya. Tentu pemuda saat ini tidak bisa lepas dari handphone dan internet, banyak hal yang bisa didapatkan disana baik positif maupun negatif kembali kepada pribadi masing-masing. Mirisnya memang kebanyakan negatifnya dengan banyak menghabiskan waktu untuk hal tersebut. 

Nah, saya mengajak pemuda-pemuda Bengkulu untuk sama-sama belajar mengeksplore kekayaan Bengkulu dengan cagar budayanya. Ini akan sangat baik untuk kemajuan dan pemanfaatan cagar budaya di Bengkulu dengan kita memberikan sumbangsi pemikiran melalui saran dan kritik, tindakan dan materi disana. 

Dengan media sosial yang kita miliki pun sudah saatnya kita gunakan untuk berbagi keindahan dan kekayaan cagar budaya di Bengkulu. Sehingga semakin banyak orang akan mengenal dan mau datang ke Bengkulu. Terlebih dalam menyambut wonderful Bengkulu 2020. Tentu bukan hanya itu saja yang dapat dilakukan oleh kita para pemuda bengkulu dengan merceritakan cagar budaya dan keindahaan Bengkulu di blog, website pribadi atau media online yang ada, ini  akan sangat baik dalam membantu pemerintah mempromosikan Bengkulu  di dunia Digital.

Nah menarik dan mengasyikkan bukan?

img-20180523-wa0067-5c08bfdeaeebe13c6c234e07.jpg
img-20180523-wa0067-5c08bfdeaeebe13c6c234e07.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun