Memang kalau diperhatikan banyak sudah orang berjualan di sekitar Benteng Marlborough namun masih minim yang menjual produk-produk khas Bengkulu ini yang saya fikir menjadi potensi yang kemudian sangat perlu dikembang kembali oleh masyarakat disekitarnya.
Lalu apa tanggapan dan harapan masyarakat tentang Benteng Marlborough, saya berkesempatan mewawancarai salah satu warga sekaligus penggiat cagar budaya yang sudah 11 tahun bekerja di Benteng Marlborough, Bang Jhon namanya.Â
Bang Jhon berharap perkembangan pemanfaatan cagar budaya di Bengkulu khusunya Benteng Marlborough tidak hanya serta merta dengan bangunan fisik yang, namun bagaimana masyarakat juga di edukasi dan diberi pengertian akan cagar budaya itu sendiri. Lalu pengembangan cagar budaya harus terus dilakukan dan bertahap, jangan kemudian sudah dilakukan perbaikan setelah selesai tidak dimonitoring lagi.
50 Tahun sudah Provinsi Bengkulu beridiri dan 300 tahun Benteng Marlborough ada. Sejatinya baik dalam upaya pemanfaatan pekembangan cagar budaya yang ada di Bengkulu dan secara khusus Benteng Malborough tidak hanya menjadi tugas dan kewajiban pemerintah saja melaikan tugas dan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa yang sudah menjadi bagian dan satu kesatuan dalam Negara ini.Â
Menurut saya pemuda sebagai generasi Milenial yang akan menikmati dan menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan segala kecanggihan dan kemajuan teknologi dan transformasi yang ada memiliki peranan yang sangat penting.Â
Jangan sampai kemudian dengan kemajuan tersebut memandang cagar budaya sebagai sesuatu yang kuno dan harus ditinggalkan sehingga tidak ada lagi Kesadaran lokal menjaga, merawat, melestarikan dan memanfaatkan menyebabkan hilangnya tindak pengawasan dan  pengembangan akan cagar budaya tersebut.Â
Serta pemuda saat ini yang akan menghadapi era bonus demografi yang kemudian akan menjadi pemimpin-pemimpin dan pemangku kebijakan harus bersiap diri juga dengan mengisi kapasitas diri terkhusus dengan sejarah dan nilai-nilai luhur yang ada supaya nantinya kebijakan-kebijakan yang ada tidak sampai menciderai substansi-substasi yang sudah ada sejak dahulu.Â
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh pemuda sekarang untuk prospek pemanfaatan cagar budaya. Tentu pemuda saat ini tidak bisa lepas dari handphone dan internet, banyak hal yang bisa didapatkan disana baik positif maupun negatif kembali kepada pribadi masing-masing. Mirisnya memang kebanyakan negatifnya dengan banyak menghabiskan waktu untuk hal tersebut.Â
Nah, saya mengajak pemuda-pemuda Bengkulu untuk sama-sama belajar mengeksplore kekayaan Bengkulu dengan cagar budayanya. Ini akan sangat baik untuk kemajuan dan pemanfaatan cagar budaya di Bengkulu dengan kita memberikan sumbangsi pemikiran melalui saran dan kritik, tindakan dan materi disana.Â
Dengan media sosial yang kita miliki pun sudah saatnya kita gunakan untuk berbagi keindahan dan kekayaan cagar budaya di Bengkulu. Sehingga semakin banyak orang akan mengenal dan mau datang ke Bengkulu. Terlebih dalam menyambut wonderful Bengkulu 2020. Tentu bukan hanya itu saja yang dapat dilakukan oleh kita para pemuda bengkulu dengan merceritakan cagar budaya dan keindahaan Bengkulu di blog, website pribadi atau media online yang ada, ini  akan sangat baik dalam membantu pemerintah mempromosikan Bengkulu  di dunia Digital.