Mohon tunggu...
Yedija Manullang
Yedija Manullang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Masih terus Belajar

" Kurangi Selfie, perbanyak konsep dan Gagasan ! "

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan, Pemanfaatan dan Harapan untuk Benteng Marlborough

2 Desember 2018   04:23 Diperbarui: 13 Desember 2018   00:33 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun ada cerita menarik ketika Benteng Marlborough hampir selesai dibangun oleh para pekerja dari India adalah ketika rakyat Bengkulu melakukan perlawanan dengan menyerang benteng Inggris yang mengakibatkan orang-orang inggris lari ke daerah India tepatnya di madras. Perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Jenggalau yang melihat dan merasakan kehadiran Inggris di Bengkulu membuat rakyat Bengkulu mulai sadar dan merasakan dirugikan oleh pihak Inggris dalam sistem dagang yang dibuat oleh pihak Inggris.     

Selang beberapa waktu dengan keadaan dan kondisi yang terlihat aman maka pemerintah Inggris datang kebali dengan perwakilan Gubernur Joseph Walsh dan membuat perjanjian dengan rakyat Bengkulu yang diwakili oleh kerajaan Sungai Lemau pada ditanda tangani pada tanggal 17 april 1724, dengan isi perjanjian dan kesepakatan tidak merugikan rakyat Bengkulu.

Benteng Malborough banyak menjadi saksi tentang banyaknya pergejolakan dan dinamika-dinamika perebutan kekuasan pada saat itu. Benteng Malborough menjadi salah satu mahakarya dengan  menampilkan kemegahan dan sangat terlihat elengan, kontruksi yang masih sangat kuat sehingga membuatnya masih kokoh sampai saat ini. 

Walaupun dengan bencana alam yang pernah dialami oleh Bengkulu pada tahun 2000 dengan gempa berkekuatan 7,3 Sr. Desain tata ruang yang beragam dan banyak namun tetap teratur dengan bentuk kura-kura menghadap kepala ke barat daya, sedangkan pintu masuk benteng lebih mengarah ke barat, yaitu sisi mata kanan kura-kura dengan pintu masuk dan jembatan yang menghubungkan jalan masuk dengan bagian luar.

img-20180523-wa0022-5c08b84512ae9475bd7d9cd6.jpg
img-20180523-wa0022-5c08b84512ae9475bd7d9cd6.jpg
Memasuki Benteng Malborugh terdapat dua akses jalan masuk dengan melewati dua jembatan menuju gerbang benteng. Pada gerbang pertama, kita bisa melihat empat buah nisan prasasti yang ditulis dengan gaya kuno ala british dan masih bisa terbaca jelas. 

Setelah itu, di kanan sebelum jembatan kedua, kita bisa melihat 3 makam. masing-masing merupakan milik Residen Thomas Parr yang tewas dibunuh oleh rakyat Bengkulu pada tahun 23 Desember 1807, Charles Murray yang tewas setelah berusaha menyelamatkan Thomas Parr, dan Robert Hamilton. Lalu ketika masuk lebih dalam lagi akan menemukan Ruang jaga / Sel Militer yang difungksikan untuk tempat properti-properti yang berisi tentang sejarah tentang Bengkulu, perdangan,

benteng-5c08ba21aeebe140282b3be2.jpg
benteng-5c08ba21aeebe140282b3be2.jpg
Ruang Pameran yang berisi dengan properti-properti bercerita tentang sejarah juga namun ini lebih banyak menggambarkan ketika Ir. Soekarno berada di Bengkulu. 

Ruang tahanan adalah salah satu tuang yang paling menyeramkan dari Benteng Marlborough Bengkulu ini. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat menampung para tahanan pada masa penjajahan,

Gudang persenjataan Tempat yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan persenjataan oleh pemerintahan Inggris, yang termasuk didalamnya adalah meriam.

Meriam merupakan senjata peninggalan inggris yang pada masanya digunakan untuk peperangan. Terdapat 4 meriam yang diletakkan di tempat terpisah, yaitu dua meriam diletakkan disebelah utara dan dua lainnya diletakkan disebelah timur. 

Gambar mungkin berisi: 1 orang, berdiri, pohon, langit, luar ruangan dan alam
Gambar mungkin berisi: 1 orang, berdiri, pohon, langit, luar ruangan dan alam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun