Mohon tunggu...
Yeddi Aprian Syakh al Athas
Yeddi Aprian Syakh al Athas Mohon Tunggu... Hamba Allah, Penulis, Penggiat Sejarah dan Praktisi Spiritual -

Saya hanya orang biasa-biasa yang berusaha mengeksplor dan merangkai puzzle-puzzle sejarah masa lalu yang tercerai-berai melalui kajian-kajian Ilmu Gematria yakni sebuah studi ilmu numerologi yang digunakan untuk memahami makna yang tersirat dibalik sesuatu yang tersurat, yakni dengan cara menghitung nilai numerik dari setiap huruf, setiap kata dan setiap kalimat dan kemudian melihat ‘geometri’ atau hubungan-hubungan yang terbentuk darinya yang kemudian akan membentuk suatu pola geometris pemaknaan yang memiliki 3 (tiga) lapisan makna, yakni: (1) makna dari huruf-huruf itu sendiri; (2) makna dari bentukan huruf yang dihasilkan; dan (3) jumlah bilangan (numerik) dari huruf-huruf yang membentuknya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengenal Ilmu Gematria

19 Februari 2019   07:13 Diperbarui: 2 Juli 2021   12:20 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata Gematria berasal dari bahasa Ibrani GIMAT'RIYAH yang berasal dari bahasa Yunani Gemetri yang dapat diartikan sebagai Ukuran Bumi, definisi ini dikaitkan dengan fakta bahwa orang Mesir kuno memanfaatkan geometri untuk mensurvei ulang tanah pertanian di dataran banjir sungai Nil pada akhir musim panas setelah batas yang ada ditemukan terkubur akibat pengendapan lapisan aluvium dari banjir yang melanda sungai Nil setiap tahunnya. 

Gagasan pengertian Geometri sebagai Ukuran Bumi kemudian diterapkan tidak hanya digunakan untuk ukuran sebidang lahan pertanian di Mesir, tetapi juga pada skala yang jauh lebih besar dari sekedar Ukuran Bumi yakni mencakup geometri makrokosmos di alam semesta dan juga geometri mikrokosmos yang ada dalam dalam diri manusia.

Gematria adalah sebuah studi ilmu numerologi yang digunakan untuk memahami makna yang tersirat dibalik sesuatu yang tersurat, yakni dengan cara menghitung nilai numerik dari setiap huruf, setiap kata dan setiap kalimat dan kemudian melihat geometri atau hubungan-hubungan yang terbentuk darinya yang kemudian akan membentuk suatu pola geometris pemaknaan. 

Dalam Gematria, sebuah kata dianggap memiliki 3 (tiga) lapisan makna, yakni: (1) makna dari huruf-huruf itu sendiri; (2) makna dari bentukan huruf yang dihasilkan; dan (3) jumlah bilangan (numerik) dari huruf-huruf yang membentuknya.

Dalam catatan sejarah, satu-satunya naskah kuno yang menjelaskan dengan cukup  rinci tentang Gematria adalah Kitab "Sepher Yetzirah" (Book of Creation) yang diyakini sebagai kumpulan tulisan yang berisikan pengajaran-pengajaran Nabi Ibrahim as yang disampaikan secara lisan kepada anak-anaknya, yang dalam Agama Islam disebut sebagai "Suhuf Nabi Ibrahim as". Dalam Kitab Sepher Yetzirah disebutkan bahwa Tuhan Sang Pencipta telah menciptakan alam semesta ini dengan 'Tiga Sepharim'  (Soferim)  yakni: Sephar (angka - numbers), Sepher (huruf - letters) dan Siphur (suara - sounds). 

"Dalam Tiga Puluh Dua Hikmah yang paling tersembunyi dan paling indah, Yahweh Tuhan Semesta Alam mengukirkan Nama-Nya: Tuhan dari Bani Israil, Allah yang Maha Hidup, penuh belas kasihan dan murah hati, Maha Agung, tinggal di tempat yang paling tinggi, yang menghuni keabadian. Dia menciptakan Alam Semesta ini dengan Tiga Sepharim yakni Sephar (huruf), Sepher (angka) dan Siphur (suara/bahasa). 
( Sepher Yetzirah 1:1 )             

Pada awalnya Ilmu Gematria hanya digunakan pada 22 aksara Ibrani Kuno sebagaimana dijelaskan dalam Kitab "Sepher Yetzirah", namun kemudian Ilmu Gematria ini dikembangkan menjadi 27 aksara  Ibrani Modern, selain itu seiring berjalannya waktu berkembang pula Ilmu Gematria Arab yang kemudian disebut sebagai 'Ilmu Hisab Jumal' dan Ilmu Gematria Yunani yang kemudian disebut sebagai 'Ilmu Isosephy'.

Mari kita bahas satu-persatu ...

1. ILMU GEMATRIA IBRANI

Dalam Ilmu Gematria Ibrani, setiap aksara Ibrani diberi "nilai numerik" yang ditetapkan sebagai berikut:Dalam Ilmu Gematria Ibrani Kuno, aksara Koph Sofit, Mem Sofit, Nun Sofit, Pe Sofit dan Tsaddi Sofit sebelumnya tidak digunakan, namun kemudian dalam Ilmu Gematria Ibrani Modern kelima aksara tambahan tersebut dipakai dan ditetapkan dengan  nilai numerik: 500, 600, 700, 800, dan 900.

Dan berikut rangkuman tabel nilai gematria (nilai numerik) dari Aksara Ibrani Kuno dan Aksara Ibrani Modern :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun