hal tersebut. "Kok Alhamdulilah Tad..? Â memangnya saya dapat rejeki?" tanyanya.
Kemudian dengan tersenyum, Ustad tadipun menjelaskan kenapa ia harus bersyukur.
" Semuanya yg ada pada kita adalah semata-mata hanya titipan Allah. Kapanpun kehendaknya,
Allah berkuasa dan berhak untuk mengambilnya dari kita. Begitupun harta kita, semua
milik kita, bahkan keluarga kita sekalipun milik Allah.
Sebenarnya, tidaklah seberapa kalau hanya barang-barang kita yg jadi rusak, karena
barang bisa kita ganti, uang bisa kita cari lagi. .....Jadi,.. Alhamdulilah, kita dan keluarga masih
diberi nikmat sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun."
Demikian akhir penuturan dari rekan tersebut sebelum kami memasuki ruang kerja.
Sepertinya semua itu mengena ke diri saya sendiri dan mengingatkan saya akan suatu
kata nasehat yg berbunyi: