Mohon tunggu...
Yeanny Suryadi
Yeanny Suryadi Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf, Negara Saya Tidak Butuh Sumbangan

15 Maret 2012   01:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada chat lucu antara saya dan kawan saya di Pakistan. Saya sudah sangat lama mengenal dia, meski dalam dunia maya, tapi sejak dia High school, collage sampai sekarang dia bekerja, sedang saya mengenal dia sejak saya kuliah,kerja dan menikah sampai sekarang hampir beranak dua. saya banyak belajar agama darinya, dan sudah biasa kami bersapa-sapaan dengan bro and sist, saking merasa dah kenal banget, sampai semalam tiba-tiba saat ngobrol seperti biasa dia berkata: :02:41 PM my friend: anyways i wanted to ask you something 8:02:48 PM me: yes? 8:03:12 PM my friend: i want to give some money for charity 8:03:37 PM my friend : for the people of indonesia 8:03:42 PM my friend: any idea how can i do that 8:03:51 PM me: why should people in indonesia? 8:04:27 PM my friend: well because there are lot of natural calamities like earthquake and everything 8:04:31 PM my friend: so wanted to help someone there 8:05:01 PM me: why should indonesia..., indonesia is a rich country kemudian dia menjawan bahwasanya di atelah melihat di berita bbc tentang Indonesia , yang kawan saya tangkap dari pemberitaan itu adalah Indonesia adalah negara yang penduduknya : kasian deh lo. saya jelaskan pada kawan saya, aku gak ngerti pemberitaan macam apa yang ada di luar tentang negaraku, tanah airku . Tapi dimataku, negaraku adalah negara kaya dengan SDM yang potensial, untuk segala bencana yang terjadi , bencana alam, adalah hal yang lumrah dialami oleh setiap penduduk bumi, seperti Jepang, kemampuan menggali ilmu di bidang arkeologi, geografi akan sangat membantu kita untuk lebih positif menyikapi tanah tempat tinggal kita yang bisa dibilang dipenuhi banyak selat, laut, gunung. untuk potret kemiskinan yang nampak dari penduduk saya rasa adalah ketegasan dari diri sendiri dan pemerintah terhadap sikap seseorang dalam menanamkan pentingnya ilmu dalam hidup. seperti kasus traficking di sumbawa yang dibahas semalam di metro, itukan sebab si korban sangat minim pengetahuannya terhadap apa yang akan dia lakoni , yaitu TKW Dan sebagainya. Saya sangat ingin pemerintah tegas untuk mewajibkan sekolah bukan 9 th tapi 12 tahun, wajib, barangsiapa yang tidak sampai 12 tahun, masukan penjara saja. alasan apa? tidak ada biaya  ini menjadi tugas pemerintah yang sudah dilindungan dalam UUD 45. akhir dari pembicaraan saya dan kawan adalah : ya udah , kalau kau memang mau menyumbang untuk amal, pertama cari dulu yang dekat-dekat rumahmu, pasti ada keseimbangan dalam setiap lingkunga, ada kaya - ada miskin. Kalau memang mau nyumbangnya ke negaraku, jangan karena negaraku, tapi karena memang perintah Rasulullah mengenai haruslah kita menjaga anak yatim, jadi disalurkan untuk anak yatim piatu saja. semoga kawan saya itu sedikit banyak pahamlah, bahwasanya masalah yang ada di negaraku bukan seperti yang dia lihat, tapi lebih rumit di dalam keadaan yang kaya dan potensial ini. Allah merahmati negaraku, dan calon-calon pemimpin di negeriku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun