(http://www.berita77.com/wp-content/uploads/2014/01/1385790182393272484.jpg) Pesta demokrasi Indonesia sedang dihelat. Politik mulai bergejolak mencari "teman" dan kelemahan "lawan". Saya jadi tertarik untuk menulis sesuatu tentang politik Indonesia belakangan ini. Seperti yang kita ketahui, Pilpres Indonesia pada tahun ini kemungkinan besar akan terjadi duel sengit antara Jokowi-JK versus Prabowo-Hatta. Ada yang aneh disini jika kita bandingkan dengan peta pertarungan pilpres 2009. (http://www.sragenkab.go.id/berita/images/news/pilpres.jpg) pada pilpres 2009, bu Mega merupakan partner dari pak Prabowo (saat itu disebut Mega-Pro) sekaligus rival dari pak JK yang notabene dipasangkan sebagai cawapres pak Jokowi sekarang ini. Politik memang dinamis, musuh kemarin sore bisa menjadi teman besok. Begitu juga teman hari ini  bisa menjadi musuh di lusa hari. Yang menjadi amis disini adalah cara "mereka" untuk memenangkan hati rakyat. Sekarang politik lebih mengguakan tipu daya dan mencari-cari kelemahan dan kejelekan lawan dari pada mencuri hari rakyat dengan visi-misi nya. Isu-isu "amis" tidak hanya menimpa pak Jokowi yang sekarang ini terlihat selalu terzolimi oleh lawan politiknya, pak Prabowo juga menjadi sasaran isu-isu amis seperti isu HAM. Kalau pak Jokowi bukan hanya kali ini terkena isu "amis". Pada pilGub Jakarta kemarin, pak jokowi terkena banyak isu-isu "amis" yang sama saja sepeti isu-isu amis sekarang ini. yang jadi pertanyaan sekarang adalah, mengapa isu-isu "amis" menimpa pak Prabowo sekarang? padahal 5 tahun yang lalu dia merupakan salah satu cawapres yang bisa jadi menjadi mangsa empuk lawan politik dengan isu-isu "amis" tersebut. Bisa jadi jawabannya adalah yang melemparkan isu-isu tersebut merupakan "teman" pada masa 5 tahun yang lalu. dengan Din"amis" nya perpolitikan di Indonesia sekarang ini, tidak heran jika banyak masyarakat yang golput pada pemilihan. Dan saya juga sepertinya akan mencoblos merah-putih di kertas suara nanti. Salam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H