Mohon tunggu...
YDSF Peduli
YDSF Peduli Mohon Tunggu... Editor - copywriter/YDSF_peduli
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya adalah copywriter di organisasi lembaga amil zakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Berhemat Air Menurut Pandangan Islam

10 November 2023   09:42 Diperbarui: 10 November 2023   10:21 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Setiap hari sudah pasti manusia akan mengkonsumsi air untuk berbagai kebutuhan.

Ketersediaan air, terutama air tawar yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sifatnya terbatas.

Padahal, kebutuhan manusia akan air akan berlangsung terus-menerus setiap waktu.

Air yang terkandung di bumi, walaupun melimpah akan habis dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia apabila digunakan secara berlebihan dan boros.

Masih begitu banyak saudara-saudara kita di pelosok negeri yang ternyata masih kekurangan air, bahkan untuk kebutuhan dasar sehari-hari.

Pemenuhan kebutuhan air ini akan lebih sulit jika ada kondisi sulit tertentu misalnya terjadi kemarau panjang yang menyebabkan minimnya persediaan air.

Kondisi masyarakat yang berada bencana alam juga menjadikan kebutuhan air bersih begitu  mendesak.

Seorang muslim hendaknya peduli dengan kondisi lingkunganya dan masyarakat, tak terkecuali kepedulian terhadap air.

Dengan menghemat air, berarti kita peduli dengan kelangsungan hidup makhluk di sekitar kita.

Dalam Islam kita diperintahkan untuk menghemat dan menghindari pemborosan dalam penggunaan air.

Kita mungkin sering melihat ada seorang yang berwudhu dengan membuka keran secara penuh. Airnya pun terciprat kemana-mana dan banyak yang terbuang mubazir. 

Atau mungkin pemborosan air ini masih sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, masing-masing dari kita perlu untuk mengintrospeksi cara menggunakan air agar tidak masuk dalam pemborosan.

Dalam sebuah hadits Rasulullah mencontohkan menghemat air meskipun dalam berwudhu.

"Rasulullah SAW mandi menggunakan air sebanyak satu sha' hingga lima mud. Sedangkan pada saat wudhu', beliau menghabiskan air sebanyak satu mud," (HR Bukhari dan Muslim)

Jika diuraikan, maka satu sha' adalah empat mud. Kurang lebih satu muda adalah setengah liter atau banyaknya air memenuhi dua telapak tangan orang dewasa.

Dengan jumlah air yang jika dilihat tidak terlalu banyak ini ternyata telah mampu untuk memenuhi kebutuhan bersuci. Hal ini menjadi contoh agar kita dapat memanfaatkan air dengan efisien dan tidak berlaku boros.

Senada tentang perintah menghemat air terdapat pada hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah.

Rasulullah pernah menemui Sa'ad yang sedang berwudhu. Dia berwudhu dengan banyak air. Melihat hal itu Rasulullah SAW menegurnya: "Mengapa engkau berbuat boros?" Sa'ad menjawab, "Apakah dalam air juga ada pemborosan?". "Ya, meskipun engkau berada di sungai ataupun lautan" Jawab Rasulullah SAW. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Walaupun berada dalam lautan dan sungai dengan kondisi air yang melimpah pun ternyata Rasulullah tetap menekankan untuk menghindari pemborosan air.

Demikian pentingnya berhemat air menurut pandangan Islam. Semoga bisa membuka wawasan kita, melalui YDSF Peduli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun