Mohon tunggu...
Humaniora

Tebu Mimpin: Metode Pembelajaran yang Efektif

19 Juni 2016   11:01 Diperbarui: 19 Juni 2016   11:14 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Kreativitas Mahasiswa “TEBU MIMPIN” (Terampil Membuat Mind Mapping) yang bertujuan untuk meningkatkan retensi terhadap materi pelajaran bagi siswa SD Negeri Tawangharjo, Sleman, Yogyakarta berlangsung pada bulan April-Mei 2016. PKM-M TEBU MIMPIN ini diikuti oleh 40 siswa yang terdiri dari 23 siswa kelas IV dan 17 siswa kelas V.

Kendala-kendala yang dialami SD Negeri Tawangharjo adalah para guru masih kurang mengaplikasikan strategi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) dan kurang dukungan media berbasis IT. Strategi pembelajaran konvensional yang cenderung berfokus pada guru (teacher based learning) menjadi salah satu penghambat bagi siswa sehingga kurang bisa belajar secara optimal. Perilaku belajar siswa di kelas diwarnai oleh duduk, dengar, dikte, catat, hafal.

Secara khusus metode mencatat siswa yang kurang efektif masih sering terjadi. Siswa terbiasa didikte oleh guru dan mencatat materi dengan berpuluh-puluh lembar, sehingga catatan yang demikian tidak bisa dipahami oleh otak manusia. Otak manusia lebih dapat memahami kata-kata kunci yang spesifik dan jelas. Kendala lain catatan yang berpuluh-puluh lembar itu jarang bahkan tidak dibaca lagi, kecuali siswa akan ujian itupun akan sangat melelahkan membaca catatan yang begitu panjang dalam waktu sesaat.

img-0384-576618cdc7afbd7407544eda.jpg
img-0384-576618cdc7afbd7407544eda.jpg
Tim PKM-M Tebu Mimpin yang diketuai oleh Cristian Ade Prasetia (BK) dan beranggotakan Donald Ivantoro (BK), Thomas Govanis (BK), Fatriyani (Akuntansi), Alvin Alfian (Manajemen) ini memberikan solusi yaitu menerapkan metode mind mappingdalam pembelajaran Siswa di SD Negeri Tawangharjo. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode pre testdan post test serta praktek langsung membuat mind mapping.

Hasil yang diperoleh dari keseluruhan proses pendampingan yaitu metode mind mapping membuat nilai tes siswa meningkat. Peningkatan itu dibuktikan dengan peningkatan nilai post testyang lebih tinggi dibandingkan nilai pre test. Kelas IV pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPA (pre test) sebesar 50 %, sedangkan post test72%. Kelas V pre test46%, sedangkan post test 58%.

whatsapp-image-20160529-1-576618f665afbdda097e184b.jpg
whatsapp-image-20160529-1-576618f665afbdda097e184b.jpg
Potensi yang dapat dikembangkan oleh PKM-M Tebu Mimpin yaitu modul untuk guru dan orang tua, serta modul untuk siswa. Program PKM-M ini dapat terus dilanjutkan dengan membuat pelatihan bagi para guru SD Negeri Tawangharjo, Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun