Persoalan-persoalan tersebut, baik kesehatan, pendidikan maupun pembukaan lahan belumlah ada apa-apanya. Masih banyak persoalan lain yang dihadapi warga Desa Menyumbung dan sekitarnya. Sebut saja perburuan liar, pernikahan dini, transportasi, ekonomi, dan illegal logging.
Kompleksnya permasalahan tersebut serasa 'menampar' mahasiswa yang (katanya) datang dari kota. Tak terbayang betapa memprihatinkannya kehidupan mereka. Padahal Indonesia tak hanya sekedar Jawa, Kalimantan, atau Sumatra. Jadi masalah yang ditemui memang belum ada apa-apanya, jika ingin menilai dari Sabang hingga Merauke.
Setidaknya, adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terkadang masih dianggap sebelah mata ini ternyata sungguh membuka mata, hati, dan pikiran para mahasiswa itu. Setidaknya, ada keinginan dan niat kembali ke Tanah Borneo untuk memperbaiki kondisi di sana. Semoga keinginan itu tak hanya berhenti di angan, namun sungguh dapat terealisasi suatu saat nanti.
Terima kasih Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang tak hanya mengetuk, namun berhasil mendobrak hati nurani para mahasiswanya. Bahasa klasiknya, mencoba memanusiakan manusia. Belajar memaknai arti hidup dari hal-hal sederhana. Ternyata menciptakan kebahagiaan tidak serumit yang dibayangkan. Terima kasih telah membantu untuk menatap Indonesia dari kaca mata yang lain secara lebih mendalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H