Mohon tunggu...
Yosepha D
Yosepha D Mohon Tunggu... Mahasiswa - VL-XXI

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sudahkah Jawapos.com Berkarakteristik Media Baru?

23 Februari 2017   12:50 Diperbarui: 24 Februari 2017   13:51 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Minggu lalu, saya posting penjelasan mengenai media baru. Nah bagaimana portal berita menerapkan media baru? Apakah manfaat yang ditawarkan telah digunakan dengan maksimal? Karena tak jarang, terkadang ditemukan perbedaan antara teori dengan praktik di lapangan. Dalam contoh ini, saya memilih JawaPos.com dalam menerapkan prinsip media baru. Penasaran sejauh mana portal berita tersebut berkiprah dalam media baru? Berikut ulasannya!

1. Digital 

Portal berita Jawa Pos (JawaPos.com) terhubung ke internet. Di lain sisi, internet merupakan bagian dari media baru, sehingga akes ke JawaPos.com pun tergolong dalam bidang karakteristik digital. Akses ke portal berita tersebut, sebenarny ajuga telah memanfaatkan bahasa pemrograman di balik portal itu. Tak dapat dipungkiri, JawaPos.com telah masuk dalam ranah digital.  

2. Interaktivitas

JawaPos.com dinilai tidak interaktif dengan para user-nya. Sebab tidak ditemui kolom komentar ataupun wadah lain yang mampu menampungtanggapan, serta aspirasi dari para user. Portal berita ini masih cenderung bersifat satu arah, user pun bersikap pasif. Padahal adanya kolom komentar mampu menarik perhatian user untuk saling bertukar pendapat, sekaligus meramaikan JawaPos.com.

3. Hypertextual

JawaPos.com menyediakan beragam link yang akan membawa user ke berita-berita sejenis, dalam berita utama yang sedang dibacanya. Sifat link mengarah pada internal, karena berita-berita yang diarahkan tetap mengacu dari berita JawaPos.com. Selain itu, portal berita tersebut juga mengarahkan linkpada beberapa iklan yang dipajang. Iklan tersebut mengarah pada sifat eksternal, karena di luar portal berita JawaPos.com. Link tersebut aktif atau tidak, biasanya ditunjukkan dengan adanya garis bawah pada judul atau tulisan yang ditunjuk.

4. Networked

Portal berita JawaPos.com menunjukkan konektivitasnya dengan menawarkan link pada media sosialnya. Hal itu menunjukkan, bahwa user dapat ‘mengikuti’ atau update berita dari JawaPos.com dalam media sosialnya. 

5. Virtual

JawaPos.com tidak menerapkan karakteristik virtual dalam portal beritanya. Hal ini disebabkan, tidak ditemukannya interaksi dengan user. Dalam hal interaksi sederhana dengan user pun tidak ditemukan, apalagi dalam hal interaksi yang lebih kompleks.

6. Simulated

Portal berita JawaPos.com tidak menerapkan simulated, karena menayangkan simulasi suatu hal, baik dalam bentuk video maupun foto . Semua berita yang ditunjukkan hanya diilustrasikan rata-rata dengan satu foto.

Secara singkat, JawaPos.com telah menerapkan beberapa prinsip dalam media baru. Sayangnya prinsip tersebut belum dimaksimalkan. Ketika sebuah portal berita mampu menerapkan seluruh prinsip media baru, maka eksistensi di dunia maya pun akan semakin tinggi. Harapannya, analisis ini mampu menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak pengelola portal berita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun