Mohon tunggu...
Yuanita Dyah Ayu Maharani
Yuanita Dyah Ayu Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi D-IV Manajemen Keuangan Negara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dilema Subsidi BBM: Antara Beban Negara dan Masa Depan Berkelanjutan

30 Desember 2024   22:34 Diperbarui: 30 Desember 2024   22:34 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendahuluan

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berbasis fosil dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Jumlah kendaraan bermotor yang terus bertambah dan ketergantungan pada energi fosil yang kian meningkat. Meskipun memberikan kemudahan dalam mobilitas, penggunaan energi fosil membawa tantangan serius, baik dari aspek ekonomi maupun lingkungan.

Indonesia sebagai negara berkembang dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, kebijakan subsidi BBM telah diterapkan untuk menekan lonjakan harga dan menjaga stabilitas ekonomi. Namun, di tengah tren global yang mendorong penggunaan energi bersih serta target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, Indonesia dihadapkan pada pilihan penting, yaitu mempertahankan subsidi BBM atau beralih pada pengembangan energi yang lebih berkelanjutan.

Analisis Kebijakan Subsidi BBM

Subsidi BBM telah lama dianggap sebagai kebijakan yang efektif dalam menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat. Namun, kebijakan ini memiliki sejumlah dampak negatif yang perlu dipertimbangkan.

Pertama, subsidi BBM membebani anggaran negara. Dana yang digunakan untuk subsidi ini mengurangi peluang investasi pada sektor-sektor lain yang lebih produktif, seperti pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan.

Kedua, subsidi BBM turut meningkatkan emisi gas rumah kaca yang memperburuk perubahan iklim. Penggunaan BBM berbasis fosil secara masif mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah perkotaan.

Alternatif Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik

Mengingat berbagai tantangan yang dihadapi oleh kebijakan subsidi BBM, diperlukan alternatif yang lebih berkelanjutan. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah pemberian insentif untuk penggunaan kendaraan listrik. Kendaraan listrik memiliki berbagai keunggulan, seperti emisi yang lebih rendah, efisiensi energi yang lebih tinggi, dan potensi untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Pemerintah dapat memberikan berbagai insentif, seperti pengurangan pajak, pembebasan bea masuk, atau pembangunan infrastruktur pengisian daya yang memadai. Langkah ini diharapkan akan mendorong masyarakat untuk lebih tertarik menggunakan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Perbandingan Subsidi BBM dan Insentif Kendaraan Listrik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun