Nama besar Bank Dunia dan IMF bukanlah jaminan bahwa Sri Mulyani pantas dibanggakan atau dianggap jenius dalam mengelola keuangan negara. Lihatlah China, Jepang, Singapura yang perekonomiannya maju, bahkan Vietnam dan Filipina yang pertumbuhannya cukup bagus dibandingkan Indonesia, Menkeu nya tidak begitu banyak disorot atau diganjar berbagai penghargaan dunia namun justru kinerjanya mampu mengangkat derajat negaranya. Mereka bekerja tanpa pamrih untuk rakyat dan negaranya dan hasilnya saat ini adalah pertumbuhan ekonomi mereka sudah diatas rata-rata. Berbeda hal nya dengan Sri Mulyani, anak emas Bank Dunia, dengan CV nya yang mentereng dan di back up penuh media, dirinya tidak mampu berbuat banyak terhadap bangsa ini sebagai Menkeu. Kebijakan yang tak terarah hingga retorika tak bermutu kerap melekat pada dirinya. Cukup wajar dirinya dicoret dalam kabinet jika nanti terjadi reshuffle. Masih banyak orang-orang atau ekonom Indonesia yang mempunyai kapabilitas dan integritas yang tinggi dalam mengadopsi sistem perekonomian Indonesia yang berbasis kerakyatan sesuai NAWACITA Presiden Jokowi. Bangsa ini tidak perlu seseorang yang mempunyai kedekatan bahkan seorang agen Neolib yang terus mengintimidasi perekonomian kita dengan berbagai kepentingan dan pinjaman yang terus membuai kita. Saat ini yang dibutuhkan oleh bangsa ini adalah tokoh yang mampu membangun perekonomian kerakyatan dan berkeadilan sosial sesuai NAWACITA, dan bukan seseorang yang menjadikan bangsa ini kacung di negeri sendiri yang kaya raya ini.
Wassalam.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H